Sebuah pesawat heli Bell-412 milik Skuadron Udara 400 Wing Udara-1 Puspenerbal, melakukan prosedur penyelamatan korban pesawat yang melakukan pendaratan darurat di laut sebelah timur Surabaya, Kamis (7/5). Kegiatan tersebut merupakan Latihan Evakuasi Medis Udara TNI AL 2009 Puspenerbal, dalam rangka penanganan korban musibah pesawat udara yang melakukan pendaratan darurat di laut atau perairan. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ED/nz/09)
7 Mei 2009, Surabaya -- Kamis (7/5) dilaksanakan gladi parsial Evakuasi Medis Udara di muara sungai Banjar kemuning yang disaksikan oleh Komandan Puspenerbal Laksma TNI Rudy Hendro Satmoko, Danlanudal Juanda Kolonel Laut (P) Subariyoto, Danwing Udara I Kolonel Parno dan Kabasarnas. Adapun skenario latihan kali ini disimulasikan Satu unsur pesawat udara CN-235 BKO Guspurlatim yang akan menerjunkan 2 (dua) peleton pengaman mengalami musibah, mesin kanan terjadi kerusakan yang menimbulkan ledakan dan mendarat darurat di daerah yang dikuasai oleh gerakan pengacau keamanan. Pilot melaksanakan prosedur sesuai dengan kondisi yang dialami saat itu serta mengirimkan berita keadaan darurat (Mayday...Mayday...Mayday) melalui radio yang diterima oleh seluruh pangkalan maupun unsur-unsur pesud lainnya. Berita kemudian diterima pangkalan stasiun radio Mako Guspurlatim, Lantamal V Surabaya, Wing Udara I dan Lanudal Juanda. Danlantamal V, Wing Udara I dan Lanudal Juanda setelah menerima berita segera menyiapkan tim dan peralatan Evakuasi Medis Udara dan Posko.
Danguspurlatim segera memerintahkan satu unsur N-22 Nomad BKO untuk melaksanakan pencarian lokasi jatuhnya pesawat udara CN-235. Setelah ditemukannya lokasi jatuhnya CN-235 di pinggir hutan yang lebat dan berdekatan dengan sungai serta tanda-tanda visual adanya personel yang masih selamat, Nomad segera melaporkan kepada Danguspurlatim lokasi dan tanda-tanda visual jatuhnya pesawat udara CN-235, maka Komandan Guspurlatim segera memerintah 1 (satu) unsur helikopter Nbell-412 yang BKO Guspurlatim terbang menuju lokasi jatuhnya pesawat dengan membawa 1 (satu) regu pengamanan (marinir), untuk diterjunkan dilokasi dengan mobud, selanjutnya helikopter membantu pengamatan seputar lokasi jatuhnya. Dari laporan tim pengamanan dilaporkan kondisi korban sebagai berikut:
a. Meninggal : 3 orang
b. Luka bakar berat : 5 orang
c. Luka bakar ringan : 3 orang
d. Patah tulang : 10 orang
e. Sehat : 2 orang
Setelah menerima berita dari tim pengaman, Danguspurlatim memerintahkan 2 (dua) buah unsur helikopter lainnya untuk melaksanakan evakuasi, korban dari lokasi ke daerah aman. Selanjutnya korban dibawa menuju posko (Co/tec/ran area) untuk diiaksanakan tindakan penanganan awal oleh tim medis sesuai dengan tingkat/golongan luka. Setelah mendapat penanganan awak korban segera di evakuasi menuju rumah sakit dengan menggunakan helikopter untuk yang kondisi kritis dan ambulance bagi korban luka sedang/ringan. Unsur Nornad dan Heli setelah selesai melaksanakan pengamanan dan pencarian, selesai melaksanakan evakuasi kernbali ke pangkalan.
Adapun peserta latihan melibatkan personel dan unsur dari beberapa instansi yang ada di Wilayah Juanda yaitu Pesud TNI AL (1 Heli BO, 2 heli Bell - 412 dan 1 Pesud Patmar Nomad dari Wing Udara I), Tim Medis Diskes Koarmatim, Tim Medis Diskes Lantamal V, Rumkital Dr. Ramelan dan Basarnas, Kantor Sar Surabaya dan Tim Kesehatan dari PAP I Bandara Internasional Juanda.
(Puspenerbal)
No comments:
Post a Comment