Monday, August 10, 2009

Jadi Satuan Tempur di Perbatasan

(Foto: primaironline.com)

11 Agustus 2009, Malinau -- Keberadaan Batalion Infanteri 614 Raja Pandita (Yonif 614 RJP) merupakan kebanggaan bagi bangsa, khususnya Kabupaten Malinau. Senin (10/08) kemarin. Yonif 614 RJP yang bermarkas di Desa Belayan Kecamatan Malinau Utara itu untuk kali pertama merayakan hari ulang tahunnya.

Dalam usianya yang kini genap 1 tahun, Komandan Yonif 614 RJP Letkol Inf Nurkhan dalam jumpa pers dengan sejumlah media menegaskan, sesuai dengan tujuan keberadaan batalionnya, yakni sebagai institusi dengan tugas pokok pemelihara dan penjaga kedaulatan NKRI, lembaga yang dipimpinnya akan tetap berkomitmen menjalankan tugas dan peran sesuai koridor yang ditetapkan.

Sejak berdiri pada 10 Agustus lalu hingga sekarang, lanjut Nurkhan, Yonif 614 RJP telah memiliki personel 207 prajurit dengan fasilitas antara lain perkantoran, perumahan dinas, barak remaja 3 unit, dan perumahan sebanyak 57 unit. Jumlah fasilitas tersebut, boleh dibilang merupakan fasilitas awal sebelum ke depannya Yonif Perbatasan ini “sejajar” dengan yonif lainnya dari jumlah prajurit maupun fasilitas termasuk pangkalan militer.

“Ini batalion perbatasan yang juga merupakan cikal bakal dari unsur TNI Angkatan Darat terdepan. Soal kekuatan ideal memang harus ada penyesuaian. Dari jumlah personel idealnya berjumlah 1.039. Tapi karena keterbatasan dan namanya juga cikal bakal, jadi dalam prosesnya harus ada skala prioritas sesuai dengan program kerja TNI Angkatan Darat,” jelas Nurkhan.

Namun demikian, untuk program jangka panjang Nurkhan mengatakan bahwa pihak TNI AD akan melakukan upaya pelengkapan baik penambahan personel maupun pembangunan fasilitas antara lain pangkalan militer. Hanya, tegasnya, upaya tersebut sepenuhnya menjadi kebijakan TNI AD. Yang terpenting yang harus dilakukan oleh institusi yang dipimpinnya saat ini adalah menjalankan tugas sebagai satuan tempur garda depan TNI AD di perbatasan. Oleh sebab itu, pembinaan kemiliteran internal yang selama ini terus dilakukan serta pelaksanaan program-program kerja lainnya yang ditetapkan selama satu kurun waktu tertentu.

Sementara untuk soal penugasan tempur seperti ketika berlangsung gejolak di Ambalat beberapa waktu lalu, disebutkan Nurkhan belum ada. “Karena ‘kan untuk itu (penugasan tempur, Red) ada tahapan-tahapannya. Mulai dari latihan perseorangan, regu, hingga batalion. Namun ke depannya pasti disiapkan ke arah itu. Makanya proses ke arah itulah yang kita siapkan mulai sekarang,” ujarnya.

Nurkhan berharap dalam usianya yang genap 1 tahun ini, prajurit dapat lebih sungguh-sungguh menjalani tugas pokok sebagai TNI AD. Sebagai pasukan tempur yang suatu ketika bisa berhadapan dengan kondisi-kondisi paling berat. Dan yang tak kalah pentingnya, imbuh Nurkhan, menjaga dan meningkatkan kepercayaan serta kebanggaan masyarakat yang selama ini telah diberikan pada institusi yang dipimpinnya itu.

“Kami telah upayakan itu. Dan, tahun selanjutnya kami bertekad untuk lebih meningkatkan apa yang telah kami lakukan sekarang,” pungkasnya.

Danyon Yonif 623/Bhakti Wira Utama Diganti


Sejak hari Senin 10 Agustus 2009 jabatan Komandan Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama bakal berganti dari Letkol Infanteri Teguh Pujo Rumekso kepada Mayor Infanteri Tjahyono. Upacara serah terima jabatan yang berlangsung di lapangan Apel Yonif 623/Bwu di Sungai Ulin Banjarbaru dipimpin langsung oleh Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Infanteri Heros Paduppai.

Dalam sambutannya Komandan Korem menyampaikan agar seluruh prajurit 623/Bwu memiliki komitmen moral serta mental yang kuat agar tidak terseret arus negatif dengan adanya perubahan atau pergeseran tata nilai dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa serta meningkatkan profesionalisme keprajuritan dengan mempedomani jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional.

Komandan Korem 101/Antasari juga berpesan agar dapat semaksimal mungkin menghindari pelanggaran disiplin yang dapat merusak citra TNI, pelihara komunikasi dan kerjasama dengan pemerintah daerah, Polri serta dengan aparat keamanan lainnya dan masyarakat sekitar.

Komandan Korem 101/Antasari juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Letkol Inf Teguh Pujo Rumekso dan Istri selama memimpin Batalyon Infanteri 623/Bwu semoga dapat dijadikan pengalaman dalam mengemban tugas sebagai Komandan Kodim 0904/Tanah Grogot Korem 091/Asn. Sedangkan kepada Mayor Inf Tjahyono Danrem menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas, sebelumnya Mayor Inf Tjahyono menjabat sebagai Gumil Golongan V Deptik Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD.

KALTIM POST/KODAM IV/TANJUNGPURA

No comments:

Post a Comment