Kapal selam buatan Rusia kelas Kilo Project 877.
9 Agustus 2009, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengharapkan dua kapal selam baru dapat segera diadakan pada dua tahun mendatang.
Ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Minggu, ia mengatakan, proses pengadaan dua kapal selam masih terus digodok di Departemen Pertahanan.
"Hasil kajian berupa spesifikasi teknik (spektek) dan operation requirement/opsreq (kebutuhan operasi) sudah diserahkan kepada Departemen Pertahanan, dan masih terus dibahas," katanya.
Tedjo mengatakan, pihaknya berharap pada Agustus 2009 telah ada keputusan dari Departemen Pertahanan dari mana kapal selam akan diadakan.
Indonesia sebelumnya telah membuka tender bagi pengadaan dua kapal selam baru pada 2010-214.
Untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Perancis (Scorpen).
"Kalau sudah dipastikan darimana, kan bisa langsung tandatangan kontrak dan 3,5 tahun lagi dua kapal iu dapat segera didatangkan," kata Tedjo.
Ia menegaskan, pihaknya telah melakukan kajian mendalam untuk spesifikasi kapal selam yang dibutuhkan sesuai tingkat ancaman yang akan dihadapi.
"TNI AL hanya mengajukan spesifikasi teknik dan Opsreq. Jadi, kita tidak mengajukan merk atau negara mana. Hanya spektek dan opsreq. Dari negara mana, bukan masalah yang penting kemampuan tempurnya," demikian Tedjo.
ANTARAJATIM
No comments:
Post a Comment