Tuesday, July 20, 2010

Menguak Keberhasilan Latihan GKK Satfib Koarmatim


21 Juli 2010, Surabaya -- Latihan Terpadu Memantai, Lepas Pantai dan GKK (Gerakan Kapal ke Pantai) yang digelar Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan Timur (Satfib Koarmatim) sudah berakhir dua minggu yang lalu.

Namun dari kesuksesan latihan ini menggelitik kita untuk menguak kembali keberhasilan latihan tersebut. Latihan yang berlangsung selama sepekan ini memang dapat dikatakan berhasil dan sukses. Semua materi latihan baik yang dilaksanakan di pangkalan maupun pada saat manuvra lapangan berhasil dilaksanakan dengan lancar, dan aman sesuai rencana yang telah ditetapkan .

Namun ada yang perlu diketahui, bahwa latihan yang melibatkan 244 prajurit dan 3 kapal perang TNI AL masing-masing KRI Teluk Penyu-513, KRI Teluk Cendrawasih-533 dan KRI Teluk Sampit-515 dari jajaran Satfib Koarmatim ini bukanlah latihan yang sudah terprogram sebelumnya dan rutin untuk dilaksanakan.

Tetapi latihan ini merupakan inisiatif sendiri dari Koarmatim, yang idenya dari Komandan Satfib Koarmatim Kolonel Laut (P) Ahmadi Heri Purwono, yang pada saat latihan bertindak selaku Papelat (Perwira Pelaksana Latihan). Keberhasilan latihan ini perlu mendapat apreasif dari pimpinan, dengan pemikiran bahwa latihan yang tidak terprogram saja berjalan dengan baik, apalagi kalau latihan itu sudah terjadwal sebelumnya pasti akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik pula.

Momentum situasi dan kondisi seperti inilah, perlunya untuk menguak kembali keberhasilan latihan ini. Karena keberhasilan suatu latihan, baik itu yang sudah terprogram sebelumnya ataupun yang tidak terprogram, intinya adalah untuk mencapai keberhasilan tujuan suatu organisasi. Seperti yang dikatakan oleh Komandan Satfib Koarmatim Kolonel Laut (P) Ahmadi Heri Purwono, bahwa latihan ini tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan serta meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit di jajaran Satfib Koarmatim.

“Dengan menyelenggarakan latihan memantai, lepas pantai dan GKK yang merupakan tugas pokok Satfib Koarmatim dalam rangka mendukung operasi amfibi, diharapkan prajurit Satfib Koarmatim mampu melaksanakan fungsi dan peran sesuai standar yang dipersyaratkan. Sehingga dapat mendukung tugas pokok Koarmatim, baik pada saat melaksanakan operasi militer perang maupun operasi militer selain perang, seperti mendukung bantuan bencana alam di daerah- daerah terpencil” kata Komandan Satfib Koarmatim menegaskan.

Menurut Pamen TNI AL dengan pangkat melati tiga Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 33 tahun 1988 ini berharap, bahwa rangkaian latihan memantai dan lepas pantai ini perlu dilaksanakan secara berlanjut dilingkungan Satfib Koarmatim, agar dapat terpantau kemampuan konis tiap KRI dan memberikan tantangan dalam mengenal karakteristik medan tumpuan pantai bagi personel KRI dalam melaksanakan memantai, lepas pantai dan GKK.

Sementara itu, selama berada di pangkalan, peserta latihan dibekali dengan beberapa materi latihan yaitu diantaranya pengenalan Operasi Amfibi. Organisasi dan Kodal Operasi Amfibi. Prosedur dan Perencanaan GKK. Pelaksanaan GKK. Embarkasi dan Debarkasi Ranfib. Prosedur turun/naik jaring pasukan. Pengoperasian Bow Door Rampha Truk Ramp dan Meja Putar serta Hold Winch. Prosedur Beaching dan Reatrack. Menghitung pasang surut. Pengoperaian jangkar buritan. Prosedur Komunikasi Taktis dan Mantak. Sedangkan manuvra lapangan yang digelar di APBS (Alur Pelayaran Barat Surabaya), Laut Jawa, Selat Sapudi dan perairan Tanjung Jangkar menggelar beberapa materi lain, yaitu diantaranya Mine Field Transit, Flaghoist, Mobex, Flashex, OOW, Pubex, NSIC, Beaching, Reatrack, Memantai, Lepas Pantai dan GKK.

Dispenarmatim

No comments:

Post a Comment