Wednesday, January 12, 2011

TNI AL Akan Pensiunkan KRI Dewa Ruci


13 Januari 2011, Jakarta -- (PRLM): TNI Angkatan Laut akan mempensiunkan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci yang telah berusia 58 tahun dan akan digantikan dengan yang baru. "Kita akan ganti dengan yang baru, mengingat usia KRI Dewan Ruci telah mencapai 58 tahun dan sudah waktunya pensiun," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Soeparno, di Wisma Elang, Jakarta, Rabu (12/1).

Menurut Soeparno, pengganti KRI Dewa Ruci ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran pada 2011 sebesar Rp720 miliar dan direncanakan selesai dibuat 2014. Pembuatan KRI Dewa Ruci yang baru akan dibuat atau dipesan dari negara-negara yang unggul dalam kelautan terutama negara-negara Eropa.

2011 sudah dialokasikan anggaran untuk pengganti KRI Dewa Ruci yang lebih baik dari sebelumnya, direncana akan dipesan dari negara-negara unggul dalam kelautan seperti Jerman dan Spanyol terutama negara-negara Eropa. Kita masih mencari negara-negara mana yang mampu membuat KRI layar tiang tinggi yang bertaraf internasional dan dapat dibanggakan.

Menurutnya, yang jelas pihaknya tidak memesan di Amerika karena Amerika hanya unggul di Dirgantara, sedang negara yang unggul kelautan adalah negara-negara Eropa.

Dia menambahkan, KRI Dewa Ruci pertama atau yang ada saat ini adalah produksi dari Jerman. Ketika itu Jerman memproduksi dua jenis kapal, yang satu untuk indonesia yaitu KRI Dewa Ruci dan India yang sudah tidak lagi digunakan.

"Jadi soal perawatan kita lebih unggul sampai sekarang Dewa Ruci masih aktif tapi kita tidak boleh terlena dengan usianya yang semakin tua. Tentara usia 58 harus pensiun, KRI DR barang mati yang tidak pensiun bisa saja dimanfaatkan tapi kita yang masih hidup harus memikirkan paling tidak ada penggantinya," ujarnya.

Ketika disinggung mengapa tidak dibuat di Indonesia, Menurut Kasal, industri kapal belum mampu membuat KRI Dewa Ruci dan produk demikian masih dikuasai oleh negara-negara Eropa dalam hal kualitas dan dapat bertahan lama.

Sumber: PRLM

No comments:

Post a Comment