Friday, December 9, 2011

Pembelian Enam Pesawat Sukhoi Masih Negosiasi

(Foto: Dispenau)

9 Desember 2011, Jakarta (ANTARA News): Kementerian Pertahanan (Kemhan) sedang mengupayakan pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia, namun masih dalam tahap negosiasi.

"Pembelian enam unit pesawat Sukhoi dari Rusia masih dalam tahap negosiasi," kata Sekretaris Jenderal Kemhan Marsekal Madya Eris Heriyanto usai peresmian Crisis Center Pramuka di Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Jakarta, Jumat.

Pembelian enam pesawat Sukhoi itu sebagai rencana strategis (Renstra) Kemhan dalam memenuhi kekuatan udara jet tempur Shukoi hingga satu skuadron atau setara 16 jet tempur.

Saat ini, TNI AU baru memiliki 10 jet tempur terdiri dua versi, yakni Shukoi Su-30MK2 dan Su-27SKM.

Penambahan Sukhoi itu untuk menambah kekuatan tempur TNI AU dalam menjaga kawasan udara Indonesia. Belajar dari pengalaman selama ini, jumlah pesawat yang ada belum mencukupi untuk mengamankan wilayah udara dari penyusupan pesawat asing.

Eris pun mengaku belum bisa menyebut harga pembelian enam unit Shukoi itu.

"Sistem pembayaran pembelian Shukoi kepada pemerintah Rusia melalui pinjaman lunak luar negeri. Karena saat ini masih proses negoisasi, kami belum bisa memastikan kedatangan enam jet tempur tersebut," ucapnya.

Amerika Serikat Hibahkan Pesawat F-16


Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan bantuan hibah kepada Indonesia berupa pesawat tempur jenis F-16 sebanyak 24 unit.

"Pemerintah Amerika Serikat akan memberikan bantuan pesawat tempur dalam upaya meningkatkan peralatan militer pemerintah Indonesia," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Di sela-sela pertemuan "Bali Democracy Forum (BDF)" IV, ia mengatakan, pihaknya telah menyediakan pesawat tempur F-16 tersebut untuk negara-negara yang memerlukan. Namun kali ini memang diperuntukkan untuk Indonesia.

"Kesepakatan pemerintah kami untuk memberikan F-16 dalam bentuk hibah sebanyak 24 unit. Sedangkan bantuan enam unit tambahan lagi bisa diambil suku cadangnya untuk pemeliharaan pesawat lain," katanya.

Ditanya kapan realisasi bantuan pesawat tempur itu, Scot Marciel mengatakan, pihaknya segera menyerahkan pesawat tersebut.

"Namun hingga saat ini masih harus ada pembicaraan lebih lanjut antara pemerintah Indonesia dengan kami. Kalau itu sudah selesai maka pesawat tersebut segera dikirim ke Indonesia," ucapnya.

Sumber: ANTARA News

No comments:

Post a Comment