Friday, July 31, 2009

RI-Thailand Tukar Informasi Intelijen

Pasukan anti teror AB Thailand. (Foto: military-photos)

1 Agustus 2009, Pattaya -- Militer RI dan Thailand sepakat bertukar informasi intelijen. Data-data intelijen tersebut akan membantu pelaksanaan operasi pengamanan di kedua negara secara lebih cepat dan akurat.

"Pertukaran ini sangat strategis. Namun, kedua belah pihak harus benar-benar membuka hubungan komunikasi yang efektif," kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso saat Sidang ke-3 Komite Tingkat Tinggi Militer RI-Thailand di di Pattaya, Thailand.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi, Jumat (31/7), Panglima TNI mengatakan, kedua Angkatan Bersenjata juga setuju meningkatkan profesionalisme prajurit di bidang intelijen. Diharapkan ada tukar menukar pandangan, ide, konsep, pengalaman dan jaringan kerja di antara staf intelijen. "Tidak hanya dengan Thailand, kalau bisa se-Asia Tenggara," kata Djoko.

Djoko juga menyambut baik partisipasi Negeri Gajah Putih itu dalam pengamanan Selat Malaka. Selama ini, pengamanan selat terpanjang di dunia itu dilakukan patroli terkoordinasi oleh tiga negara pantai, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura. "Dengan dukungan Thailand pengamanan akan lebih maksimal lagi," katanya lulusan Akademi Militer tahun 1975 itu.

TNI juga menyetujui rencana kerjasama bilateral dalam penanggulangan bencana alam. Alasannya, kedua negara masih memiliki potensi terjadinya bencana alam. Selain itu, prajurit kedua militer segera menindaklanjuti kerja sama latihan dan pendidikan. Pelaksanaan pertukaran personal akan lebih digalakkan.

Komite Tingkat Tinggi tersebut menjadi wujud kesungguhan kedua Angkatan Bersenjata membangun kemitraan dan kerja sama di bidang pertahanan. Sidang yang diselenggarakan kali ini merupakan kelanjutan sidang sebelumnya yang dilaksanakan di Yogyakarta, tahun lalu.

Kepala Pusat Penerangan TNI Sagom Tamboen mengatakan, komite jadi forum melakukan komunikasi, koordinasi dan pertimbangan untuk seluruh kegiatan militer kedua negara. "Termasuk membahas masalah-masalah yang muncul," katanya.

JURNAL NASIONAL

No comments:

Post a Comment