Thursday, October 22, 2009

Pangdam Jaya Tinjau Latihan Menembak Senjata Kendaraan Tempur


22 Oktober 2009, Jakarta -- Menembak senjata kendaraan tempur merupakan kemampuan teknis yang harus dimiliki oleh personel Satuan Kavaleri dengan jabatan Tamtama Penembak Senjata Kendaraan Tempur maupun Komandan Kendaraan yang memimpin Kendaraan Tempur tersebut.

Batalyon Kavaleri- 7/Panser Khusus sebagai Satuan Kavaleri yang mengoperasikan kendaraan tempur jenis Commando V150 dan VAB melaksanakan latihan menembak senjata kendaraan tempur bertempat di lapangan tembak senjata berat Batujajar Bandung. Kamis (22/10).

Komandan Bataliyon Kavaleri-7/Sersus Letnan Kolonel Kav Ketut Adi Suastaputra memimpin langsung latihan menembak senjata Ranpur yang dilaksanakan meliputi menembak senjata Kanon V150 kaliber 90 mm dan senjata Senapan Mesin Sedang (SMS) M60 Coaxial serta M60 Penangkis Serangan Udara (PSU) kaliber 7,62 mm.

Penembakan dilaksanakan secara statis disesuaikan dengan jarak efektif dari masing-masing senjata dan medan latihan yang tersedia dimana sasaran Kanon V150 ditempatkan pada jarak 1000 meter dan SMS M60 Coaxial serta PSU pada jarak 600 meter.

Latihan menembak kali ini melibatkan seluruh personel dengan jabatan organik Danton, Baton, Danran, Danrubu dan Tabaknon serta Tabak SMS yang ada di satuan saat ini.

Dalam latihan menembak tersebut Komandan Batalyon menyampaikan bahwa, Ranpur yang dioperasikan seluruh Satuan Kavaleri, Ranpur V150 AP dan Intai memiliki beberapa kekhususan dalam pelaksanaan penembakan senjata Ranpur yang terdapat pada Ranpur tersebut.

Berbeda dengan Ranpur Tank ataupun APC roda rantai, Ranpur V150 Intai maupun AP memiliki 1 buah kubah senjata (weapon turret) sekaligus memiliki kubah penembakan senjata PSU (penangkis serangan udara) yang terpisah dengan kubah utama. Kubah tersebut dipersenjatai dengan senjata SMS M60 kaliber 7,62 mm yang merupakan additional mounting untuk mengatasi ancaman serangan udara musuh yang dapat pula berfungsi sebagai senjata anti Infanteri.

Danyon juga menambahkan, untuk mencapai kualifikasi mahir dalam kemampuan teknis menembak senjata Ranpur merupakan primary goal dalam setiap latihan yang dilaksanakan setiap tahun anggaran.

Penggunaan amunisi tajam dan dinamika yang terjadi selama penembakan merupakan faktor penentu tersendiri dalam menilai keberhasilan latihan.

Penilaian keberhasilan latihan menembak senjata Ranpur tidak semata-mata berdasarkan hasil perkenaan sasaran melainkan juga berdasarkan kemampuan dalam membidik sasaran dan melayani senjata serta mengatasi gangguan selama penembakan, jelasnya.

Pangdam Jaya/Jayakarta Mayor Jenderal TNI Darpito Pudyastungkoro, S.Ip. MM didampingi Asisten Operasi Kasdam Jaya Kolonel Inf G Supit dan Kepala Staf Pribadi Pangdam Jaya ikut menyaksikan latihan ini.

Dalam peninjauannya Pangdam Jaya merasa puas dengan kemampuan para prajurit Batalyon Kavaleri-7/Sersus yang telah sangat serius melaksanakan latihan menembak tersebut.

Pos Kota

No comments:

Post a Comment