Monday, January 25, 2010

12 Pulau Terluar Butuh Perhatian Khusus

Tim Eskpedisi Garis Depan Nusantara (GDN) melakukan persiapan untuk pemancangan tugu prasasti NKRI di Pulau Karaweira kecil, Kabupaten Kepulauan Aru, akhir minggu lalu. Karaweira merupakan pulau ke-77 yang dipasang tanda NKRI oleh tim ekspedisi dari 92 pulau terdepan nusantara. (Foto: ANTARA/Daniel Leonard/ss/nz/10)

25 Januari 2009, Yogyakarta -- Sebanyak 12 pulau terluar yang berada dalam wilayah NKRI perlu perhatian khusus karena rawan konflik kepemilikan dan konflik perbatasan. Pulau tersebut antara lain: Rondo di Nangroe Aceh Darussalam, Pulau Berhala di Sumatera Utara, Nipa dan Sekatung di Riau, Marore, Miangas dan Maranpit di Sulawesi Utara, Pulau Fani, Fanildo dan Bras di Papua serta Pulau Batek dan Dana di NTT

"Pengelolaan dan perhatian khusus perlu dilakukan karena di sana rawan. Baik kegiatan aksi teror maupun tindak kejahatan lain termasuk titik kegiatan ilegal," kata Kolonel Laut Rusdi Ridwan, Kepala Bidang Kerjasama Pertahanan Kementerian Polhukam RI di Yogyakarta, Sabtu (23/1).

Di dalam seminar nasional dengan tema "Manajemen Pulau-Pulau Terluar NKRI" di Fakultas Geografi UGM terungkap juga ada 92 pulau terluar yang sekitar 67 di antaranya berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Profesor Riset Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Aris Pobniman Kertopermono menyatakan, manajemen pulau terluar penting dijalankan. Apalagi belajar dari lepasnya dua pulau yaitu Sipadan dan Ligitan yang memberi kesadaran betapa pentingnya manajemen pulau terluar.

"Pulau terluar jadi titik dasar batas laut teritorial negara kepulauan seperti Indonesia," kata Aris.

Inventarisasi pulau seluruh Indonesia disebutkan selesai dilaksanakan dan kini pemerintah dalam waktu dekat segera menerbitkan peraturan pemerintah tentang jumlah, dan nama pulau di seluruh Indonesia.

Inventarisasi dilakukan melalui identifikasi peta yang tersedia, penafsiran citra penginderaan jauh, survei lapangan dan wawancara dengan penduduk setempat, termasuk verifikasi dengan camat dan kepala desa.

"Kami juga lakukan validasi oleh tim Pembakuan nama-nama pulau Indonesia. Pulau Rondo, di Provinsi NAD, merupakan pulau paling barat wilayah NKRI sedangkan Pulau Dana di provinsi NTT merupakan pulau paling selatan," kata Aris.

JURNAL NASIONAL

No comments:

Post a Comment