Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama Dankormar Mayjen TNI (Mar) M.Alfan Baharudin (3 kiri) dan sejumlah petinggi TNI lainnya melakukan pendaratan mengunakan tank amfibi jenis Landing Vechiles Track (LVT) di perairan Pantai Caligi, Lampung, Minggu (7/2). Presiden SBY meninjau dan melihat langsung latihan pemantapan terpadu Korps Marinir tahun 2010 di Pantai Caligi, Lampung. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/pd/10)
8 Februari 2010, Jakarta -- Memasuki awal 2010, Korps Marinir menggelar latihan secara besar-besaran di wilayah timur dan barat yang melibatkan ribuan prajurit Korps Marinir yang dipusatkan di Lampung, Minggu (7/2).
Menurut Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M Alfan baharudin, latihan ini merupakan implementasi dari keinginan para Komandan Satuan untuk mengoptimalkan kemampuan para prajuritnya di lapangan dengan menggabungkan materi Latihan TW-IV TA.2009 dan TW-I TA.2010.
Latihan Pemantapan Terpadu Korps Marinir merupakan suatu tahap latihan taktik dan teknik tempur lapangan yang menyeluruh dan terpadu dari seluruh kesenjataan yang dimiliki Korps Marinir baik itu Infanteri, Artileri maupun Kavaleri yang dilaksanakan dari tingkat perorangan dasar hingga tingkat satuan lanjutan.
Kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meninjau langsung latihan ini disambut sangat antusias oleh seluruh prajurit Korps Marinir. Kehadiran Presiden dinilai sebagai bukti bahwa pemerintah tidak hanya mendukung kenaikan anggaran pertahanan, tetapi juga sebagai perhatian dan dukungan moril untuk menyemangati para prajurit yang tengah berlatih.
"Atas nama Korps Marinir, kami bangga kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Alfian.
SBY melihat dan mengikuti langsung jalannya pendaratan amfibi, latihan penembakan roket RM 70 Grad, Howitzer, penanaman pohon dan latihan Rubber Duck Operation (RDO). Saat pendaratan amfibi, Presiden mendarat pada Gelombang ke-4 serbuan amfibi dengan kendaraan amfibi terbaru Korps Marinir yakni LVT-7A1.
LVT-7A merupakan satu dari 10 tank Amfibi yang didatangkan dari Korea Selatan pada awal Desember 2009 lalu. LVT-7A1 ini mampu membawa 25 personel Marinir lengkap dengan peralatan tempurnya. Kecepatan di laut 8 knot, 45 km/ jam di darat dengan jarak tempuh 7 jam di laut, 300 mil di darat serta kapasitas kargo 10.000 pounds.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono mengatakan, latihan pemantapan terpadu Korps Marinir berlangsung di daerah latihan teluk Ratai, Lampung.
Dalam laporannya kepada Presiden SBY, Agus Suhartono menyampaikan bahwa latihan terpadu ini diikuti 2.300 personel marinir. Daratan latihan yang digunakan adalah daerah latihan milik TNI AL dengan luas lebih kurang 350.000 hektare, yang terdiri dari daerah latihan pantai, rawa, dan pegunungan. "Daerah ini memang sangat ideal dan lengkap untuk latihan kegiatan baik korps marinir maupun untuk pasukan katak," katanya.
Agus Suhartono menjelaskan, di daerah latihan telah dibangun pangkalan TNI AL, ditambah dua brigade infanteri marinir yang sekarang bermarkas di teluk Ratai. Daerah latihan ini rencananya untuk pangkalan TNI AL di wilayah barat. Namun pembangunannya sedikit mengalami hambatan sehingga saat ini baru bisa ditempati satu pangkalan dengan dua brigade marinir.
JURNAL NASIONAL
No comments:
Post a Comment