Tuesday, May 18, 2010

RI Harus Waspadai Garis Batas Tawaran Singapura

Pulau Nipah berbatasan langsung dengan Singapura direklamasi setelah hampir tenggelam karena pasirnya ditambang guna proyek reklamasi di Singapura. TNI AL mendirikan pos di Pulau Nipah. Foto ini diambil dari udara oleh pesawat TNI AL tahun lalu. (Foto: puspenerbal)

17 Mei 2010, Jakarta -- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Paskalis Kossay menyambut positif kesepakatan pembentukan enam kelompok kerja Indonesia-Singapura, tetapi mengingatkan agar Pemerintah RI mewaspadai garis batas kedua negara tawaran `negara kota` itu.

"Kami mendukung pembentukan kelompok kerja itu. Diharapkan melalui kelompok kerja itu dapat dibahas bagi kepentingan kedua negara," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Namun, yang terutama, menurutnya, ialah bagaimana mengimplementasikan perjanjian garis batas kedua negara.

Paskalis Kossay berharap, agar perjanjian garis batas kedua negara yang akan ditetapkan dalam waktu dekat ini, tidak merugikan kepentingan Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, kepariwisataan, pertahanan dan keamanan serta kultural.

Ia lalu menunjuk salah satu contoh kasus yang bisa berpotensi merugikan Indonesia, yaitu menyangkut perjanjian bidang transportasi udara.

Sebab, demikian Paskalis Kossay, Singapura yang tidak memiliki wilayah udara signifikan, tetapi menerima keuntungan lebih besar dari Indonesia.

"Masalah ini pun harus mendapat perhatian serius dalam rangka kesepakatan kerjasama antar dua negara. Kita janganlah terus kalah dari mereka," tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kerjsama bidang transportasi udara merupakan salah satu yang disepekati.

Lima paket kerjasama lainnya, ialah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Batam-Bintan-Karimun (KEK BBK), kerjasama peningkatan investasi, kerjasama bidang pariwisata, kerjasama bidang tenaga kerja, khususnya pekerja ahli, dan kerjasama bidang agrobisnis.

Ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan Presiden SBY dengan PM Lee Hsien Long dalam kunjungan kenegaraan sehari di Singapura, Senin awal pekan ini.

DPR Dukung Kerjasama Pemberantasan Terorisme RI-Singapura

Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Fayakhun Andriadi mengatakan, pihaknya sangat mendukung tercapainya kesepakatan pembentukan enam kelompok kerja, plus kerjasama pemberantasan terorisme.

Ia mengatakan itu melalui hubungan telepon internasional, Rabu, di sela-sela mengikuti kunjungan Presiden RI ke Singapura dan Malaysia sejak Senin, awal pekan ini.

"Saya sangat mendukung pembentukan enam `working group` itu, ditambah satu `working group` (kelompok kerja) untuk pemberantasan teror5isme bersama di kawasan," ujarnya.

Pembentukan enam kelompok kerja tersebut, menuruntya, merupakan kerjasama bilateral yang positif dan menguntungkan kedua belah pihak, serta lebih bersifat kerjasama di bidang ekonomi juga pariwisata.

Fayakhun Andriadi juga mengapresiasi cara berundung yang kini berbeda dengan sebelumnya.

"Yaitu, secara `retreat`, sehingga suasana menjadi cair dan hangat," katanya.

Ia berpendapat, Singapura sebagai `strong partner` untuk Indonesia, harus bisa kita optimalkan untuk pemberdayaan kerjasama yang menguntungkan pada bidang-bidang tertentu bagi Indonesia.

"Tentu kita mainkan secara baik, dengan mengedepankan prinsip-prinsip hubungan saling menguntungkan secara adil," ujar Fayakhun Andriadi lagi.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment