Friday, November 11, 2011

Alutsista Eropa Dijual Murah, SBY Beri Waktu Dua Pekan Kaji Pembelian

MBT Leopard 2 digunakan sejumlah negara di Eropa diantaranya Jerman, Belanda, Spanyol, Austria, Filandia, Denmark, Yunani, Norwegia, Polandia, Swedia, Swiss. (Foto: KMW)

11 November 2011, Jakarta (Jurnas.com): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan batas waktu selama dua minggu untuk mengkaji perlu tidaknya untuk melakukan pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dari negara-negara Eropa yang sedang dilanda krisis. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai Rapat Kabinet Terbatas tentang pengadaan alutsista TNI dan Polri di Kantor Presiden, Kamis (9/11).

Dalam rapat kabinet tersebut, menurut Menhan, juga membahas akibat krisis yang dialami di Eropa, hal mana kekuatan-kekuatan militer mereka banyak dikurangi. Artinya mereka juga akan melakukan penjualan alutsista dengan harga murah. Untuk itu, bagaimana kita menyikapi itu. Presiden memberikan waktu selama dua minggu untuk menyikapi apa ada yang perlu untuk melakukan pembelian Alutsista.

Kalau ada pembelian alutsista di Eropa, menurut Menhan, Presiden SBY berpesan agar tidak boleh melebihi dari pagu anggaran yang sudah ditetapkan.

Menhan mengungkapkan negara-negara Eropa, misalnya Jerman, Belanda, Prancis, Italia, dan Spanyol akan melepas asetnya berupa Heli, tank, dan lain-lain.

Alutsista Bekas Eropa Masih Dalam Kajian


Pengadaan alutsista bekas pakai negara Eropa masih dalam kajian Kementerian Pertahanan. Jika disepakati, pembeliannya diupayakan melalui program Government to Government (G to G).

“Kami belum sampai pada fase memutuskan. Baru menilai apakah kita layak melengkapi pertahanan dengan alutsista itu,”kata Sekjen Kemenhan Marsekal Madya Eris Herryanto di Jakarta, Jumat (11/11).

Prinsip pengadaannya, kata Eris, diupayakan dalam bentuk G to G. Jika tidak memungkinkan, pembelian akan dilakukan secara langsung pada perusahaan pembuatnya. Eris tidak mempersoalkan adanya peranan broker asalkan atas arahan langsung perusahaan. “Kami tak masalah berkomunikasi dengan agen, untuk memperlancar. Kami dealnya sama pabrik, karena agen ditunjuk pabrik,” katanya.

Peran agen, jelas Eris, diperlukan karena merupakan representasi perusahaan di Indonesia. “Kalau ada apa-apa kami hubungi dia untuk disampaikan ke pabrikan.”

Indonesia menjajaki alutsista bekas dari Eropa yang terkena imbas krisis ekonomi, untuk mengurangi anggaran pertahanan mereka. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai rapat alutsista di Istana kemarin (10/11), Kementerian Pertahanan diminta melakukan inventarisasi kebutuhan alutsista. Beberapa alutsista yang dilirik Indonesia diantaranya heli Apache dan tank Leopard.

Sumber: Jurnas

No comments:

Post a Comment