Pesawat udara nirawak buatan Iran Karar saat diujicoba pertama kalinya tahun lalu.
2 Januari 2011 -- (Berita HanKam): Komandan Kekuatan Udara Korps Pengawal Revolusi Iran Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan pada Payam Engelab, publikasi internal Pengawal Revolusi, kekuatan Barat di kawasan telah melakukan agresi terbatas melawan Iran, dan kami (Iran) sejauh ini telah menembak jatuh sebagian besar pesawat udara nirawak (puna) mata-mata milik musuh, dikutip Fars News Agency (FNA), Minggu (2/1).
“Dua dari pesawat telah ditembak jauh di Teluk Persia” tambah Brigjen Hajizadeh.
Hajizadeh mengatakan Iran telah menembak jatuh banyak pesawat asing, tetapi tidak mengungkapkan pada media, "dan ini untuk pertama kalinya kami (Iran) mengungkapkan berita ini ".
Beliau menolak menyebutkan secara pasti tanggal dan lokasi kejadian.
Setelah menembak jatuh Pengawal Revolusi mencontek dan memproduksi pesawat dalam jumlah besar melalui merekayasa balik, tambah Beliau.
Iran kedua kalinya umumkan telah menembak pesawat Barat. Pada Januari 2007, Anggota Parlemen Seyed Nezam Mola Hoveizeh mengatakan ke FNA, bahwa pasukan militer Iran telah menembak jatuh pesawat mata-mata milik AD AS ketika mencoba melewati perbatasan.
Pada Mei 2010, KASAD Iran Mayor Jenderal Ataolah Salehi mengatakan unit pertahanan udara Iran mengusir pesawat intai militer AS ketika berusaha mendekati wilayah latihan perang AD Iran di Selat Hormuz dan Samudera India sebelah Utara.
Iran Siap Ekspor Rudal Pertahanan Udara
Rudal pertahanan udara buatan Iran S-200.
Iran dapat mengekspor sistem pertahanan udara ke negara ketiga bila tidak ada masalah , diungkapkan Komandan Pangkalan Pertahanan Udara Khatam ol-Albia Brigadir Jenderal Ahmad Miqani pada Fars News Agency (FNA), Minggu (2/1).
Iran telah mengembangkan dan memproduksi sistem pertahanan udara lokal. Unit Pertahanan Udara Iran sukses menguji coba berbagai jenis sistem pertahanan anti pesawat udara, termasuk Tor-M1 dan S-200 saat digelar latihan udara skala nasional Velayat III pada November tahun lalu.
Sistem S-200 dirancang mempertahankan area luas dari serangan pemboman atau pesawat strategis lainnya pada ketinggian sedang atau tinggi. Setiap batalyon dilengkapi 6 peluncur rudal dan sistem kontrol penembakan. Sistem dapat dihubungkan dengan sistem radar jarak jauh lainnya. Jarak maksimal rudal 200 dan 350 km tergantung dari model.
Tor-M1 merupakan sistem pertahanan udara jarak dekat bergerak, ditujukan melumat pesawat sayap tetap dan rotari, puna dan rudal jelajah yang terbang antara ketinggian sedang dan sangat rendah.
Pemerintah Iran meluncurkan program pengembangan senjata buatan lokal setelah diembargo oleh Amerika Serikat pada era-1980an. Iran telah mampu memproduksi tank, kendaraan angkut pasukan, rudal dan jet tempur sejak 1992.
Sumber: Fars News Agency (FNA)
No comments:
Post a Comment