Panser Anoa versi kanon. (Foto: Berita HanKam)
1 Maret 2011, Jakarta -- (DMC): Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menyelenggarakan Rapat Pleno Sidang Kesatu Tahun Anggaran 2011, Senin (28/2) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Rapat dipimpin oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro selaku Ketua KKIP dan dihadiri oleh seluruh anggota KKIP, Tim Kelompok Kerja KKIP, Tim Asistensi KKIP dan stakeholder terkait lainnya.
Hadir antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar selaku Wakil Ketua merangkap anggota KKIP, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Riset dan Teknologi Drs. Suharna Surapranata, M.T, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo selaku anggota KKIP, serta Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin selaku sekretaris merangkap anggota KKIP.
Rapat Pleno ini diselenggarakan dengan maksud untuk membahas kemajuan pelaksanaan program KKIP pada tahun 2010 sekaligus menetapkan rencana program KKIP pada tahun 2011 dan hal – hal lain yang terkait yang dianggap perlu dan prioritas. Sedangkan tujuannya adalah untuk menetapkan arah dan sasaran KKIP guna dipedomani oleh seluruh anggota KKIP beserta jajarannya maupun seluruh pihak terkait lainnya sesuai dengan kewenangannya.
Rencana Program KKIP pada tahun 2011 antara lain meliputi program yang bersifat normatif, program yang bersifat normatif dinamis, RUU Revitalisasi Industri Strategis Pertahanan dan Keamanan, produk strategis, dan evaluasi manajemen BUMNIP.
Program yang bersifat normatif merupakan program KKIP yang telah dijabarkan menjadi tugas-tugas pokok setiap Pokja KKIP yang meliputi bidang kebijakan, Litbangyasa, Alutsista, Non Alutsista dan Kerjasama. Sedangkan untuk program dinamis merupakan rumusan rencana program dari pemerintah, pengguna dan industri selaku pemangku kepentingan sebagai bentuk ketanggapsegeraan terhadap dinamika industri pertahanan, implementasi proyek strategis dan hal – hal aktual yang memerlukan atensi KKIP.
Program dinamis ini penting untuk disinergikan dengan program normatif mewujudkan revitalisasi dan pengembangan industri pertahanan. Sebagai contoh adalah pemerintah telah memberikan peluang kepada BUMNIP bahwa produknya digunakan untuk memenuhi sarana pertahanan, hal ini sebagai tantangan bagi BUMNIP untuk meningkatkan manajemen produksi agar dapat memenuhi aspek tepat mutu, tepat harga dan tepat waktu penyerahan (Quality, Cost, Delivery).
Sebagai ilustrasi lainnya yaitu produk strategis (unggulan) yang telah diwacanakan pada Sidang Pleno I KKIP tahun 2010 yang meliputi produk darat (Ranpur), Alutsista laut (Kapal Perusak Kawal Rudal), Alutsista Udara (pesawat tempur, helikopter Bell 412, CN 235 sebagai pengganti pesawat transport F27), perlu untuk ditetapkan menjadi program yang harus dapat diwujudkan dalam jangka waktu lima sampai dengan 15 tahun.
Sementara itu, terkait dengan pembahasan materi RUU Revitalisasi Industri Strategis Pertahanan dan Keamanan diperlukan untuk menjaring masukan –masukan kepada Komisi I DPR RI. RUU ini telah selesai dibahas oleh Panitia Antar Departemen dan akan diproses lebih lanjut menjadi hak inisiatif DPR dan diharapkan akan diselesaikan pada tahun 2011. Adanya sebuah perundang-undangan dengan substansi mengatur industri pertahanan diharapkan akan memberikan iklim yang kondusif dan mengakselerasi terwujudnya industri pertahanan yang kuat.
Terakhir, terkait evaluasi manajemen BUMNIP diperlukan untuk meningkatkan kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola bisnis secara efesien yang merupakan prasyarat bagi suksesnya suatu program penyehatan perusahaan. Kinerja BUMNIP yang prima dan handal diperlukan untuk mampu merespon peluang – peluang yang diberikan oleh pemerintah melalui program pengadaan dengan pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri dalam hal ini juga menjadi bagian dari upaya penyehatan BUMNIP.
Sumber: DMC
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Monday, February 28, 2011
Naval Aviation Combat Simulator Puspenerbal
29 Februari 2011, Juanda -- (Puspenerbal): Untuk mewujudkan keberhasilan misi Penerbangan TNI AL dan meningkatkan kemampuan personil dalam operasi maupun peperangan anti kapal selam Puspenerbal saat ini memiliki NACS(Naval Aviation Combat Simulator). Naval Aviation Combat Simulator (NACS) dibangun dan dikembangkan sebagai simulasi penerbangan sekaligus operasi taktis yang memiliki kemampuan peperangan laut meliputi peperangan permukaan atas air, peperangan bawah air dan udara.
Fungsi dari NACS yaitu fasilitas simulasi sebagai sarana pelatihan taktik pertempuran laut yang melibatkan Fixed Wing, Rotari Wing, Surface Ship dan Submarine guna melaksanakan latihan tim dalam proses pengambilan keputusan taktis, koordinasi antara Crew pesawat udara maupun unsur dalam satu pertempuran laut, sebagai sarana latihan prosedur taktik peperangan AKPA, AKS peperangan elektronika, latihan navigasi dan juga sebagai sarana latihan komunikasi efektif secara realistis dalam bentuk tim meliputi unsur kapal (kapal atas air dan kapal selam), unsur udara (Fixed Wing dan Rotary Wing) serta latihan penerapan doktrin taktis yang berlaku. NACS sendiri memiliki kemampuan scenario kampanye militer dan perang tunggal atau kombinasi peperangan, Anti Submarine Warfare (ASW), Anti Surface Warfare (ASUW), Anti Air Warfare (AAW), Electronik Warfare (EW), Counter Measure (CM) dan Mine Counter Measure (MCM). Untuk dapat mencapai keberhasilan operasi dan keselamatan, maka Penerbangan TNI AL telah mengembangkan sarana latihan di darat dengan menggunakan simulasi berupa flight training device sistem dalam bentuk operasi taktis penerbangan TNI AL.
Dengan adanya NACS kedepan diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia dalam meningkatkan kecakapan, penguasaan pengetahuan keterampilan tentang taktik perang laut bagi personel Penerbangan TNI Angkatan Laut sehingga mampu membentuk penerbang-penerbang yang handal dan professional untuk kemajuan TNI Angkatan Laut dalam menghadapi tantangan tugas dimasa mendatang.
Simulator kapal permukaan.
Simulator kapal selam.
Kerjasama Taktis KRI dan Pesud
Kerjasama antara KRI dan Pesawat Udara merupakan faktor utama kesuksessan penerapan pola operasi yang diterapkan oleh TNI AL, dimana pada pelaksanaannya pesawat udara melaksanakan patroli guna mengkonfirmasi data inteligen maupun mendapatkan sasaran untuk diteruskan ke KRI yang berada terdekat dari operasi atau pangkalan terpilih, sehingga informasi yang didapatkan oleh pesawat udara dapat diaksi oleh KRI.
Agar pelaksanaan operasi laut dapat berjalan dengan optimal pada hari Senin tanggal 21 Pebruari 2011 bertempat di Wispa Lanudal Juanda, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) mengadakan rapat koordinasi Kerjasama KRI dan Pesawat Udara TNI AL yang dihadiri oleh Asops Kasal Laksda TNI Slamet Yulistiono, Waasrena Kasal, para Kepala Dinas Mabesal, Kasarmatim, Kasarmabar, Danguspurlatim, Danguspurlabar, Danguskamlatim, Danguskamlabar, Dankodikopsla, Danpuspenerbal, para Pamen Mabesal, Koarmatim, Koarmabar, Kobangdikal, AAL, Pasmar 1 serta Puspenerbal. Dalam acara tersebut selain paparan juga diadakan diskusi/dialog langsung dengan para peserta untuk menginventarisir permasalahan yang dialami oleh KRI maupun pesawat udara, bertukar pikiran atau informasi khususnya yang berkaitan dengan upaya peningkatan kinerja dalam menyelenggarakan operasi laut.
Sumber: Puspenerbal
C-27J AU Italia Mendarat di Lanud Surabaya
C-27J. (Foto: Alenia)
28 Februari 2011, Surabaya -- (Pentak Lanud Surabaya): Pesawat Udara militer Italia (Italian Air Force), C-27 J yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force. Lt,Gen. Lodovisi transit di bandara Juanda Surabaya di sambut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW, Sabtu (26/2). Di Joint Base Ops Lanudal Juanda Surabaya.
Sebelum melanjutkan perjalanannya ke Australia pesawat udara militer Italia yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force,Lt,Gen. Lodovisi reviul di bandara Juanda Surabaya, dalam kesempatan tersebut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW menyambut dan mempersilahkan Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi untuk istirahat di ruang VIP Joint Base Ops Lanudal Juanda sambil menunggu reviul untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Dan sebelum melanjutkan lawatannya ke Australia, Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi menyempatkan foto bersama Komandan Lanud Surabaya Johannes Berchmans dan Kepala Dinas Operasi Lanud Surabaya Letkol Pnb M. Mukhson beserta crew pesawat Italian Air Force.
Sumber: TNI AU
28 Februari 2011, Surabaya -- (Pentak Lanud Surabaya): Pesawat Udara militer Italia (Italian Air Force), C-27 J yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force. Lt,Gen. Lodovisi transit di bandara Juanda Surabaya di sambut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW, Sabtu (26/2). Di Joint Base Ops Lanudal Juanda Surabaya.
Sebelum melanjutkan perjalanannya ke Australia pesawat udara militer Italia yang membawa Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force,Lt,Gen. Lodovisi reviul di bandara Juanda Surabaya, dalam kesempatan tersebut Komandan Lanud Surabaya Kolonel Pnb Johannes Berchmans, SW menyambut dan mempersilahkan Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi untuk istirahat di ruang VIP Joint Base Ops Lanudal Juanda sambil menunggu reviul untuk melanjutkan perjalanan kembali.
Dan sebelum melanjutkan lawatannya ke Australia, Deputy Chief Of Staff, Italian Air Force, Lt,Gen. Lodovisi menyempatkan foto bersama Komandan Lanud Surabaya Johannes Berchmans dan Kepala Dinas Operasi Lanud Surabaya Letkol Pnb M. Mukhson beserta crew pesawat Italian Air Force.
Sumber: TNI AU
Kaltim Dapat Kapal Kawal Perbatasan
28 Februari 2011, Samarinda -- (ANTARA News - Kaltim): Provinsi Kalimantan Timur mendapat tambahan satu kapal patroli untuk menjaga wilayah laut yang berbatasan dengan Malaysia karena di kawasan itu rawan terjadi pencurian ikan dan kekayaan lainnya.
"Guna menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, khususnya untuk kawasan utara Kaltim, maka kapal pengawas dan patroli laut telah ditambah dari dua unit menjadi tiga unit," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Iwan Mulyana di Samarinda, Senin.
Dia melanjutkan, sejak dulu di wilayah Kaltim rawan terjadi pencurian ikan sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan menambah lagi satu unit kapal patroli.
Adapun kapal patroli yang sebelumnya melakukan pengawasan untuk kawasan laut utara Kaltim tersebut, yakni Kapal Hiu 003 dan Hiu 005. Kemudian saat ini ditambah Kapal Hiu 007 sehingga jumlahnya menjadi tiga unit kapal.
Walaupun kegiatan patroli ini dilakukan oleh pihak Kementerian, namun Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim terus melakukan koordinasi dan menjalin komunikasi untuk kelancaran pengawasan karena berada di wilayah Kaltim.
Bahkan DKP Kaltim telah melakukan kerja sama dengan aparat kepolisian daerah melalui Polairud serta TNI AL. Selain pengawasan juga dilakukan penindakan terhadap para pelaku pencurian ikan yang telah tertangkap.
Untuk kasus pencurian dia mencontohkan, pada periode 2007 hingga 2008 telah terjadi sebanyak 41 kasus pencurian ikan maupun pelanggaran-pelanggaran lainnya di sektor pengelolaan kelautan dan perikanan Kaltim.
Bahkan dari kasus-kasus yang terjadi tersebut, banyak yang telah dijatuhi hukuman pidana sehingga hal itu diharapkan menjadi pelajaran bagi yang lain agar tidak melakukan pencurian kekayaan laut di Indonesia.
Kasus-kasus yang terjadi tersebut berupa penggunaan potassium cyanida, penggunaan bahan peledak, pengambilan telur penyu, pengambilan akar bahar, penggunaan alat tangkap trawl dan pencurian ikan atau penangkapan ikan tanpa izin.
Dari kasus-kasus tersebut, kegiatan ilegal yang paling menonjol adalah penggunaan alat tangkap pukat Hela (trawl) dan pengunaan alat peledak (bom). Alat ini dilarang digunakan di Indonesia sebab merusak lingkungan atau ekologi.
"Kasus pencurian ikan terutama dilakukan oleh nelayan dari Malaysia, pasalnya di negara tetangga ini tidak dilarang menggunakan alat tangkap ikan seperti trawl dan peledak tersebut," ujar Iwan.
Sumber: ANTARA News Kaltim
KRI Clurit-641 Buatan PT. Palindo Marine Industries Perkuat Koarmabar
Menhan Purnomo Yusgiantoro tinjau ruang kemudi KRI Clurit. (Foto: Dispenarmabar)
28 Februari 2011, Tanjunguncang -- (Berita HanKam): Satu lagi Kapal Perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) memperkuat jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Kapal yang diberi nama Kapal Republik Indonesia (KRI) Clurit-641 merupakan buatan PT.Palindo Marine Industries Tanjunguncang.
Produksi Kapal Cepat Rudal (KCR) hasil karya putra-putri Indonesia di Batam mendapat sambutan luar biasa dari kementerian pertahanan nasional (Menhan). Menhan Purnomo Yusgiantoro berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Clurit yang 100 persen pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang.
Menhan menyatakan suksesnya pembuatan kapal perang dengan kecepatan 30 knot serta dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco) modern, Meriam kaliber 30 mm 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali itu adalah bukti kalau sistem pertahanan nasional bisa membangun seperti KCR tersebut.
Purnomo mengatakan kapal dengan panjang 44 meter berbahan aluminium itu sangat cocok untuk kegiatan patroli maupun penyerangan jika diperlukan di perairan kawasan Indonesia bagian barat (armabar).
Pasalnya kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinet Gotong Royong itu, laut di wilayah barat Indonesia termasuk laut yang tidak terlalu dalam dan sangat cocok untuk dilintasi kapal perang berukuran sedang yang tengah dibangun di dalam negeri.
“Laut-laut di kawasan barat memang cocok untuk kapal-kapal seperti KRI Clurit. Asalkan bisa untuk patroli dan bisa juga untuk melakukan suatu penyerangan,” ujar Purnomo Yusgiantoro disela-sela kunjungannya bersama Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang kemarin (27/2).
Dikatakannya, pemerintah akan terus membangun kapal-kapal perang dengan ukuran seperti KRI Clurit buatan Batam tersebut secara mandiri tanpa harus membelinya dari negara lain.
Ia mengaku sangat kagum dengan hasil karya putra putri terbaik bangsa ini yang telah menunjukan dedikasi, loyalitas dan nasionalismenya untuk merancang dan membangun kapal perang yang bisa mengangkut dan menembakan rudal sejauh 120 kilometer itu.
TNI AL telah memesan 22 kapal jenis KRI Clurit hingga 2014. (Foto: Berita HanKam)
Kapal perang yang akan dilengkapi 1 unit meriam 6 barel kaliber 30 mm, meriam anjungan 2 unit kaliber 20 mm dan peluru kendali 2 set Rudal C-705 itu kata Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo akan dilakukan uji penerimaan laut (sea acceptance test) dan uji penerimaan pelabuhan (harbour acceptance test) pada tanggal 25 Maret nanti.
Kapal Cepat Rudal ini kata Komandan Lanal Batam Kolonel laut (P) Iwan Isnurwanto, terbuat dari baja khusus High Tensils Steel pada bagian hulunya (lambung). Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan aluminium Alloy yang memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.
KCR yang berbahan baja-alumunium ini merupakan karya putra-putri terbaik Indonesia mulai dari desain dan pengerjaanya. Kapal dibangun di Batam sekitar satu tahun sejak tahun 2010 dan sukses diluncurkan di perusahaan pembuatnya yakni PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, awal Februari lalu.
Kapal perang dengan kecepatan maksimum 30 knot, memiliki panjang 44 meter dan lebar 8 meter, serta tinggi kapal 3,4 meter. Draft kapal ini 1,75, dengan displacement 238 ton, yang mampu mengangkut bahan bakar 50 ton dan air tawar 15 ton.
Sumber: Dispenarmabar/Batam Pos
© info-hankam.blogspot
28 Februari 2011, Tanjunguncang -- (Berita HanKam): Satu lagi Kapal Perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) memperkuat jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Kapal yang diberi nama Kapal Republik Indonesia (KRI) Clurit-641 merupakan buatan PT.Palindo Marine Industries Tanjunguncang.
Produksi Kapal Cepat Rudal (KCR) hasil karya putra-putri Indonesia di Batam mendapat sambutan luar biasa dari kementerian pertahanan nasional (Menhan). Menhan Purnomo Yusgiantoro berjanji akan terus membangun kapal-kapal perang seperti KRI Clurit yang 100 persen pembuatannya di lakukan di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang.
Menhan menyatakan suksesnya pembuatan kapal perang dengan kecepatan 30 knot serta dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco) modern, Meriam kaliber 30 mm 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali itu adalah bukti kalau sistem pertahanan nasional bisa membangun seperti KCR tersebut.
Purnomo mengatakan kapal dengan panjang 44 meter berbahan aluminium itu sangat cocok untuk kegiatan patroli maupun penyerangan jika diperlukan di perairan kawasan Indonesia bagian barat (armabar).
Pasalnya kata mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinet Gotong Royong itu, laut di wilayah barat Indonesia termasuk laut yang tidak terlalu dalam dan sangat cocok untuk dilintasi kapal perang berukuran sedang yang tengah dibangun di dalam negeri.
“Laut-laut di kawasan barat memang cocok untuk kapal-kapal seperti KRI Clurit. Asalkan bisa untuk patroli dan bisa juga untuk melakukan suatu penyerangan,” ujar Purnomo Yusgiantoro disela-sela kunjungannya bersama Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo di PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang kemarin (27/2).
Dikatakannya, pemerintah akan terus membangun kapal-kapal perang dengan ukuran seperti KRI Clurit buatan Batam tersebut secara mandiri tanpa harus membelinya dari negara lain.
Ia mengaku sangat kagum dengan hasil karya putra putri terbaik bangsa ini yang telah menunjukan dedikasi, loyalitas dan nasionalismenya untuk merancang dan membangun kapal perang yang bisa mengangkut dan menembakan rudal sejauh 120 kilometer itu.
TNI AL telah memesan 22 kapal jenis KRI Clurit hingga 2014. (Foto: Berita HanKam)
Kapal perang yang akan dilengkapi 1 unit meriam 6 barel kaliber 30 mm, meriam anjungan 2 unit kaliber 20 mm dan peluru kendali 2 set Rudal C-705 itu kata Panglima Armabar Laksamana Muda Hari Bowo akan dilakukan uji penerimaan laut (sea acceptance test) dan uji penerimaan pelabuhan (harbour acceptance test) pada tanggal 25 Maret nanti.
Kapal Cepat Rudal ini kata Komandan Lanal Batam Kolonel laut (P) Iwan Isnurwanto, terbuat dari baja khusus High Tensils Steel pada bagian hulunya (lambung). Sementara untuk bagian atasnya, kapal ini menggunakan aluminium Alloy yang memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.
KCR yang berbahan baja-alumunium ini merupakan karya putra-putri terbaik Indonesia mulai dari desain dan pengerjaanya. Kapal dibangun di Batam sekitar satu tahun sejak tahun 2010 dan sukses diluncurkan di perusahaan pembuatnya yakni PT Palindo Marine Industries, Tanjunguncang, awal Februari lalu.
Kapal perang dengan kecepatan maksimum 30 knot, memiliki panjang 44 meter dan lebar 8 meter, serta tinggi kapal 3,4 meter. Draft kapal ini 1,75, dengan displacement 238 ton, yang mampu mengangkut bahan bakar 50 ton dan air tawar 15 ton.
Sumber: Dispenarmabar/Batam Pos
© info-hankam.blogspot
Embargo Senjata Pada Libya Buat Rugi Rusia 4 Milyar Dolar
Yakolev Yak-130, Libya telah teken kontrak pembelian Yak-130. (Foto: RIA Novosti)
28 Februari 2011, Moskow -- (Berita HanKam): Embargo senjata serta material terkait yang dijatuhkan PBB pada Libya, dapat merugikan ekspor senjata Rusia hampir senilai 4 milyar dolar.
Kantor berita Interfax mengutip sumber militer, Rusia telah mendapatkan kontrak pembelian senjata senilai 2 milyar dolar dan dalam proses negosiasi dengan pemerintahan Muammar Al-Qadhafi senilai 1,8 milyar dolar.
Sumber Interfax mengatakan Menteri Pertahanan Libya Younis Jaber meneken kontrak pembelian senjata 1,8 milyar dolar termasuk pembelian 6 jet tempur latih Yakolev Yak-130 dan helikopter saat berkunjung ke Moskow 26-27 Januari 2010.
Libya diharapkan juga menjadi pembeli pertama negara asing jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E dan kontrak senilai 800 juta dolar untuk pembelian 12-15 pesawat siap diteken. Draft kontrak telah disetujui oleh Libya, ucap Alexander Mikheyev wakil pimpinan Rosoboronexport, Rabu (21/07/2010).
Kontrak pembelian helikopter dan sistem rudal tengah didiskusikan.
Libya tertarik mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400, MBT T-90S, kapal selam, serta peluncur roket, menurut sumber tersebut.
Uni Sovyet menjadi pemasok senjata utama Libya sebelum runtuh, 350 jet tempur dikirimkan antara 1981 dan 1985, 2000 tank dan 2000 kendaraan tempur jenis IFV dan APC, sekitar 450 artileri serta dalam jumlah besar senapan.
Rusia berpotensi juga mengalami kerugian hingga 10 milyar dolar dalam penjualan senjata karena krisis politik di wilayah Afrika Utara dan Timur-Tengah. Rusia bersiap merugi dan dituntut oleh Iran, jika penjualan sistem pertahanan rudal S-200 dibatalkan.
Sumber: AFP
© info-hankam.blogspot
28 Februari 2011, Moskow -- (Berita HanKam): Embargo senjata serta material terkait yang dijatuhkan PBB pada Libya, dapat merugikan ekspor senjata Rusia hampir senilai 4 milyar dolar.
Kantor berita Interfax mengutip sumber militer, Rusia telah mendapatkan kontrak pembelian senjata senilai 2 milyar dolar dan dalam proses negosiasi dengan pemerintahan Muammar Al-Qadhafi senilai 1,8 milyar dolar.
Sumber Interfax mengatakan Menteri Pertahanan Libya Younis Jaber meneken kontrak pembelian senjata 1,8 milyar dolar termasuk pembelian 6 jet tempur latih Yakolev Yak-130 dan helikopter saat berkunjung ke Moskow 26-27 Januari 2010.
Libya diharapkan juga menjadi pembeli pertama negara asing jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E dan kontrak senilai 800 juta dolar untuk pembelian 12-15 pesawat siap diteken. Draft kontrak telah disetujui oleh Libya, ucap Alexander Mikheyev wakil pimpinan Rosoboronexport, Rabu (21/07/2010).
Kontrak pembelian helikopter dan sistem rudal tengah didiskusikan.
Libya tertarik mengakuisisi sistem pertahanan rudal S-400, MBT T-90S, kapal selam, serta peluncur roket, menurut sumber tersebut.
Uni Sovyet menjadi pemasok senjata utama Libya sebelum runtuh, 350 jet tempur dikirimkan antara 1981 dan 1985, 2000 tank dan 2000 kendaraan tempur jenis IFV dan APC, sekitar 450 artileri serta dalam jumlah besar senapan.
Rusia berpotensi juga mengalami kerugian hingga 10 milyar dolar dalam penjualan senjata karena krisis politik di wilayah Afrika Utara dan Timur-Tengah. Rusia bersiap merugi dan dituntut oleh Iran, jika penjualan sistem pertahanan rudal S-200 dibatalkan.
Sumber: AFP
© info-hankam.blogspot
Sunday, February 27, 2011
KSY Bangun 5 Kapal Patroli AL Bangladesh
Kapal patroli AL Bangladesh. (Foto. Bangladesh Navy)
28 Februari 2011, Khulna -- (Berita HanKam): Khulna Shipyard Limited (KSY) membangun lima kapal patroli senilai 2,8 miliar taka dan akan selesaikan Desember 2014. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina akan meresmikan dimulainya pembangunan kapal pada 5 Maret, menurut sebuah sumber.
Wakil pimpinan KSY, Commander Anisur Rahman Molla, mengatakan KSY pertama kalinya lima kapal patroli modern dibangun di KSY.
Pengerjaan konstruksi telah dilakukan pada Juni 2010, mesin dan peralatan telah diimpor dari Inggris.
Kapal berukuran 50 meter dan lebar 7 meter dengan kecepatan maksimal 20/25 mil per jam, dipersenjatai dua meriam. Bila kapal dibeli dari galangan kapal luar negeri seharga 2 miliar taka.
Pembangunan KSY dimulai 1954 dibawah pengawasan East Pakistan Industrial Development Corporation (EPIDC) dan dukungan teknis Stulcken Sohn (WN Jerman) mengenai rancangan konstruksi fasilitas galangan kapal. KSY diresmikan setelah selesai pembangunan galangan 27 November 1957. Angkatan Laut Bangladesh mengambilalih tanggung jawab KSY 9 Mei 1999, setelah KSY dilanda krisis keuangan.
KSY Limited telah membangun dan merenovasi 650 kapal dan memperbaiki 1800 kapal selama 47 tahun.
Sumber: The Financial Express
© info-hankam.blogspot
28 Februari 2011, Khulna -- (Berita HanKam): Khulna Shipyard Limited (KSY) membangun lima kapal patroli senilai 2,8 miliar taka dan akan selesaikan Desember 2014. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina akan meresmikan dimulainya pembangunan kapal pada 5 Maret, menurut sebuah sumber.
Wakil pimpinan KSY, Commander Anisur Rahman Molla, mengatakan KSY pertama kalinya lima kapal patroli modern dibangun di KSY.
Pengerjaan konstruksi telah dilakukan pada Juni 2010, mesin dan peralatan telah diimpor dari Inggris.
Kapal berukuran 50 meter dan lebar 7 meter dengan kecepatan maksimal 20/25 mil per jam, dipersenjatai dua meriam. Bila kapal dibeli dari galangan kapal luar negeri seharga 2 miliar taka.
Pembangunan KSY dimulai 1954 dibawah pengawasan East Pakistan Industrial Development Corporation (EPIDC) dan dukungan teknis Stulcken Sohn (WN Jerman) mengenai rancangan konstruksi fasilitas galangan kapal. KSY diresmikan setelah selesai pembangunan galangan 27 November 1957. Angkatan Laut Bangladesh mengambilalih tanggung jawab KSY 9 Mei 1999, setelah KSY dilanda krisis keuangan.
KSY Limited telah membangun dan merenovasi 650 kapal dan memperbaiki 1800 kapal selama 47 tahun.
Sumber: The Financial Express
© info-hankam.blogspot
Dua Kapal Perang Hibah Brunei Diterima TNI AL April
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) mengadakan pertemuan dengan Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah saat melakukan kunjungan kenegaraan di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis (24/2). (Foto: ANTARA/Rumgapres/Muchlis/nz/11)
28 Februari 2011, Bandar Seri Begawan -- (Berita HanKam): Pemerintah Brunei Darussalam menghibahkan ke Indonesia, dua kapal patroli KDB Waspada (P02) dan KDB Pejuang (P03) untuk pelatihan militer sebagai bagian dari upaya meningkatkan hubungan militer kedua negara, diumumkan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Dato Paduka Hj Mustappa Hj Sirat, Jumat (25/2).
Kedua kapal perang masih dioperasikan Tentera Laut Diraja Brunei (TLDB), kemungkinan April kedua kapal akan diserahkan ke Indonesia dan dijadikan kapal latih oleh TNI AL, ucap Dato Paduka Hj Mustappa pada harian lokal The Brunei Times sebelum jalan pagi Sultan Brunei Darussalam dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Taman Tasek Lama.
Kapal diperiksa dan para awak akan dilatih terlebih dahulu sebelum diserahkan ke TNI AL.
Pemerintah Brunei Darussalam dan Indonesia meneken Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerjasama pertahanan pada 10 April 2003, MoU telah diratifikasi oleh parlemen Indonesia.
Kedua negara berencana mengadakan latihan bersama pasukan khusus dan pengiriman personil militer Brunei Darussalam ke Universitas Pertahanan di Indonesia tahun ini.
Sejumlah program telah dilaksanakan kedua negara diantaranya, perwira Brunei Darussalam menjadi peserta kursus di Lemhanas dan perwira Indonesia peserta Joint Staff Course and Executive Development Programme di Brunei.
Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Presiden Yudhoyono telah memerintahkan KASAD berpartisipasi pada HUT ke-50 Tentera Darat Diraja Brunei dan Menhan mengambil bagian pada Brunei International Defence Exhibition (BRIDEX).
Brunei Darussalam Berminat Beli Alutsista Produk Indonesia
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan Brunei Darussalam berminat membeli kendaraan tempur dan beberapa jenis senjata produksi Indonesia pada wartawan, Minggu sore (27/2), saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Yudhoyono di Provinsi Kepulauan Riau.
Sudi tidak menjelaskan jumlah dan spesifikasi alutsista yang akan dibeli Brunei Darussalam.
Pada tahun lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR (29/4/2010), Brunei Darussalam berminat membeli perlengkapan militer senilai Rp 5,04 milyar. Brunei akan membeli kapal cepat, baju militer, mobil dapur umum, tenda dan parasut.
Kapal Patroli Kelas Waspada
KDB Waspada (P02). (Foto: Born 1945)
Kapal patroli rudal kelas Waspada dibangun Vosper Pty. Ltd., Singapura. Pemerintah Brunei Darussalam memesan tiga kapal kelas Waspada, KDB Waspada (P02) diluncurkan 3 Agustus 1977 dan dioperasikan Juli 1978, KDB Pejuang Maret 1978/1979 dan KDB Seteria (P03) 22 Juni 1978/1979.
Kapal diawaki 34 orang mempunyai bobot kosong 150 ton dan penuh 206 ton, berukuran panjang 36,88 meter dan lebar 7,16 meter. Kapal dapat dipacu 30 knot ditenagai 2 mesin diesel MTU.
Dipersenjatai dua peluncur rudal anti-kapal MM38 Excocet, sepucuk meriam 30 mm BMARC-Oerlikon GCM-B01 AA dan 2 pucuk senapan mesin 7,62 mm. Kapal kelas Waspada telah dimodernisasi pada tahun 1990-an.
Kapal kelas Waspada akan digantikan kelas Darussalam dibangun oleh Lurssen Werft, Jerman.
Sumber: The Brunei Times/ANTARA News/Kontan
© info-hankam.blogspot
28 Februari 2011, Bandar Seri Begawan -- (Berita HanKam): Pemerintah Brunei Darussalam menghibahkan ke Indonesia, dua kapal patroli KDB Waspada (P02) dan KDB Pejuang (P03) untuk pelatihan militer sebagai bagian dari upaya meningkatkan hubungan militer kedua negara, diumumkan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Dato Paduka Hj Mustappa Hj Sirat, Jumat (25/2).
Kedua kapal perang masih dioperasikan Tentera Laut Diraja Brunei (TLDB), kemungkinan April kedua kapal akan diserahkan ke Indonesia dan dijadikan kapal latih oleh TNI AL, ucap Dato Paduka Hj Mustappa pada harian lokal The Brunei Times sebelum jalan pagi Sultan Brunei Darussalam dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Taman Tasek Lama.
Kapal diperiksa dan para awak akan dilatih terlebih dahulu sebelum diserahkan ke TNI AL.
Pemerintah Brunei Darussalam dan Indonesia meneken Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerjasama pertahanan pada 10 April 2003, MoU telah diratifikasi oleh parlemen Indonesia.
Kedua negara berencana mengadakan latihan bersama pasukan khusus dan pengiriman personil militer Brunei Darussalam ke Universitas Pertahanan di Indonesia tahun ini.
Sejumlah program telah dilaksanakan kedua negara diantaranya, perwira Brunei Darussalam menjadi peserta kursus di Lemhanas dan perwira Indonesia peserta Joint Staff Course and Executive Development Programme di Brunei.
Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Presiden Yudhoyono telah memerintahkan KASAD berpartisipasi pada HUT ke-50 Tentera Darat Diraja Brunei dan Menhan mengambil bagian pada Brunei International Defence Exhibition (BRIDEX).
Brunei Darussalam Berminat Beli Alutsista Produk Indonesia
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan Brunei Darussalam berminat membeli kendaraan tempur dan beberapa jenis senjata produksi Indonesia pada wartawan, Minggu sore (27/2), saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Yudhoyono di Provinsi Kepulauan Riau.
Sudi tidak menjelaskan jumlah dan spesifikasi alutsista yang akan dibeli Brunei Darussalam.
Pada tahun lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR (29/4/2010), Brunei Darussalam berminat membeli perlengkapan militer senilai Rp 5,04 milyar. Brunei akan membeli kapal cepat, baju militer, mobil dapur umum, tenda dan parasut.
Kapal Patroli Kelas Waspada
KDB Waspada (P02). (Foto: Born 1945)
Kapal patroli rudal kelas Waspada dibangun Vosper Pty. Ltd., Singapura. Pemerintah Brunei Darussalam memesan tiga kapal kelas Waspada, KDB Waspada (P02) diluncurkan 3 Agustus 1977 dan dioperasikan Juli 1978, KDB Pejuang Maret 1978/1979 dan KDB Seteria (P03) 22 Juni 1978/1979.
Kapal diawaki 34 orang mempunyai bobot kosong 150 ton dan penuh 206 ton, berukuran panjang 36,88 meter dan lebar 7,16 meter. Kapal dapat dipacu 30 knot ditenagai 2 mesin diesel MTU.
Dipersenjatai dua peluncur rudal anti-kapal MM38 Excocet, sepucuk meriam 30 mm BMARC-Oerlikon GCM-B01 AA dan 2 pucuk senapan mesin 7,62 mm. Kapal kelas Waspada telah dimodernisasi pada tahun 1990-an.
Kapal kelas Waspada akan digantikan kelas Darussalam dibangun oleh Lurssen Werft, Jerman.
Sumber: The Brunei Times/ANTARA News/Kontan
© info-hankam.blogspot
Menhan Terima Delegasi PT DI, EADS Indonesia dan Eurocopter
Bummble Bee helikopter serbu rancangan PT DI. (Foto: Berita HanKam)
25 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Jum’at (25/2) menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) Eurocopter Litz Bertling, pihak European Aeronautic Defense Space Company (EADS) Airbus wilayah Asia yang diwakili Ir. Andri BS Sudibyo dan Pierre Jaffre serta Direktur Utama (Dirut) PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso yang didampingi Dir. Aerostruktur Andi Alisjahbana beserta rombongan, di kantor Kemhan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Eurocopter menyampaikan kepada Menhan bahwa Eurocopter merupakan salah satu partner PT DI di bidang penerbangan dalam pembuatan pesawat terbang jenis puma maupun super puma. Sebagai suatu grup, pihaknya memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kerjasama yang lebih dekat dalam industri pertahanan dalam negeri di Indonesia.
Lebih lanjut CEO Eurocopter menyatakan bahwa kerjasama yang didasarkan atas saling percaya tersebut diantaranya menangani hal-hal yang berhubungan dengan dunia pertahanan. Dikatakannya lagi bahwa pihak Eurocopter memiliki keinginan untuk memelihara hubungan tersebut dengan melihat kebutuhan angkatan udara untuk jenis pesawat tempur seperti helikopter. Eurocopter memiliki komitmen untuk terus mendukung angkatan bersenjata Indonesia. Seperti telah dikatakan pada koleganya bahwa Eurocopter tidak menjual helikopter tetapi lebih kepada kemampuan mesin dan kemampuan terbang helikopter tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menhan menyampaikan bahwa masalah spesifikasi teknikal helikopter tersebut hendaknya dikembalikan lagi kepada AD, AL dan AU sebagai pengguna. Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian diantaranya kerjasama tersebut harus melihat regional market. Menurut Menhan, PT DI memiliki kemampuan untuk menjalin kerjsama tidak hanya dalam membangun angkatan bersenjata tetapi juga industri pertahanan.
Walaupun industri pertahanan dalam negeri sempat collapse pada tahun 1998 tetapi sekarang industri pertahanan Indonesia mulai bangkit kembali. Bersama-sama dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, Indonesia mulai menata dan membangun kembali industri pertahanan di region.
Menurut Menhan, patut disyukuri bahwa pemerintah Indonesia telah menaikkan anggaran pertahanan tahun ini, yang artinya dapat turut membantu industri pertahanan dalam memodernisasi, memperbaharui dan melengkapi alutsista Indonesia. Dikatakan Menhan bahwa Indonesia belajar dari negara Turki yang pernah juga mengalami hal sama saat industri pertahanannya collapse karena embargo AS.
Turut hadir mendampingi Menhan dalam pertemuan tersebut yaitu Kepala Badan Ranahan Laksda TNI Susilo, Dirjen Renhan Marsda TNI Bonggas S.Silaen, S.Ip dan Kapuskom Publik Brigjen TNI I Wayan Midhio.
Sumber: DMC
25 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Jum’at (25/2) menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) Eurocopter Litz Bertling, pihak European Aeronautic Defense Space Company (EADS) Airbus wilayah Asia yang diwakili Ir. Andri BS Sudibyo dan Pierre Jaffre serta Direktur Utama (Dirut) PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso yang didampingi Dir. Aerostruktur Andi Alisjahbana beserta rombongan, di kantor Kemhan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Eurocopter menyampaikan kepada Menhan bahwa Eurocopter merupakan salah satu partner PT DI di bidang penerbangan dalam pembuatan pesawat terbang jenis puma maupun super puma. Sebagai suatu grup, pihaknya memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kerjasama yang lebih dekat dalam industri pertahanan dalam negeri di Indonesia.
Lebih lanjut CEO Eurocopter menyatakan bahwa kerjasama yang didasarkan atas saling percaya tersebut diantaranya menangani hal-hal yang berhubungan dengan dunia pertahanan. Dikatakannya lagi bahwa pihak Eurocopter memiliki keinginan untuk memelihara hubungan tersebut dengan melihat kebutuhan angkatan udara untuk jenis pesawat tempur seperti helikopter. Eurocopter memiliki komitmen untuk terus mendukung angkatan bersenjata Indonesia. Seperti telah dikatakan pada koleganya bahwa Eurocopter tidak menjual helikopter tetapi lebih kepada kemampuan mesin dan kemampuan terbang helikopter tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Menhan menyampaikan bahwa masalah spesifikasi teknikal helikopter tersebut hendaknya dikembalikan lagi kepada AD, AL dan AU sebagai pengguna. Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian diantaranya kerjasama tersebut harus melihat regional market. Menurut Menhan, PT DI memiliki kemampuan untuk menjalin kerjsama tidak hanya dalam membangun angkatan bersenjata tetapi juga industri pertahanan.
Walaupun industri pertahanan dalam negeri sempat collapse pada tahun 1998 tetapi sekarang industri pertahanan Indonesia mulai bangkit kembali. Bersama-sama dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, Indonesia mulai menata dan membangun kembali industri pertahanan di region.
Menurut Menhan, patut disyukuri bahwa pemerintah Indonesia telah menaikkan anggaran pertahanan tahun ini, yang artinya dapat turut membantu industri pertahanan dalam memodernisasi, memperbaharui dan melengkapi alutsista Indonesia. Dikatakan Menhan bahwa Indonesia belajar dari negara Turki yang pernah juga mengalami hal sama saat industri pertahanannya collapse karena embargo AS.
Turut hadir mendampingi Menhan dalam pertemuan tersebut yaitu Kepala Badan Ranahan Laksda TNI Susilo, Dirjen Renhan Marsda TNI Bonggas S.Silaen, S.Ip dan Kapuskom Publik Brigjen TNI I Wayan Midhio.
Sumber: DMC
Batam Produksi Kapal Perang Indonesia
Maket KCR-40 produksi PT. Palindo Marine Industri dipamerkan di Indo Defence 2010. (Foto: Berita HanKam)
27 Februari 2010, Batam -- (ANTARA Jatim): Perusahaan galangan kapal PT Palindo Marine Industri di Batam memproduksi kapal perang Indonesia yang akan digunakan TNI AL dalam mengamankan perairan laut Indonesia.
"Indonesia patut berbangga karena memiliki putra putri yang mampu membuat kapal perang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat meninjau pembuatan kapal perang, Minggu.
Menteri mengatakan pembuatan kapal perang yang diberi nama KRI Celurit-641 itu merupakan terobosan baru yang membanggakan dari industri galangan kapal di Batam.
KRI Celurit-641 buatan lulusan Institut Teknologi Surabaya itu dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco), Meriam caliber 30 MM 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali.
Diperkirakan kapal itu mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot dan menembakkan rudal C-705 hingga ratusan meter jauhnya.
Rudal anti-kapal C705 mampu menjangkau sasaran sejauh 140 km dengan membawa hulu ledak seberat 130 kg. Indonesia diberitakan akan memproduksi rudal anti-kapal buatan Cina di dalam negeri, guna mempersenjatai kapal cepat rudal produksi dalam negeri. (Foto: 2jjj.com)
Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun.
Menurut Menhan, kontsruksi KRI Celurit cocok mengarungi wilayah NKRI yang dikelilingi pulau-pulau kecil.
Desain dan teknologi yang dimiliki kapal diharapkan mampu membantu tugas TNI AL mengamankan NKRI dari segala ancaman di laut.
Di tempat yang sama, Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangkoarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio mengatakan KRI Celurit-461 akan memberikan dampak psikologis positif bagi jajaran TNI AL karena Indonesia mampu membuat kapal perang canggih dan cepat.
"Kapal ini memiliki teknologi yang tidak kalah bagusnya dari kapal-kapal buatan negara lain. Indonesia patut berbangga karena mampu memproduksi kapal perang sendiri," kata dia.
Sumber: ANTARA Jatim
27 Februari 2010, Batam -- (ANTARA Jatim): Perusahaan galangan kapal PT Palindo Marine Industri di Batam memproduksi kapal perang Indonesia yang akan digunakan TNI AL dalam mengamankan perairan laut Indonesia.
"Indonesia patut berbangga karena memiliki putra putri yang mampu membuat kapal perang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat meninjau pembuatan kapal perang, Minggu.
Menteri mengatakan pembuatan kapal perang yang diberi nama KRI Celurit-641 itu merupakan terobosan baru yang membanggakan dari industri galangan kapal di Batam.
KRI Celurit-641 buatan lulusan Institut Teknologi Surabaya itu dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco), Meriam caliber 30 MM 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali.
Diperkirakan kapal itu mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot dan menembakkan rudal C-705 hingga ratusan meter jauhnya.
Rudal anti-kapal C705 mampu menjangkau sasaran sejauh 140 km dengan membawa hulu ledak seberat 130 kg. Indonesia diberitakan akan memproduksi rudal anti-kapal buatan Cina di dalam negeri, guna mempersenjatai kapal cepat rudal produksi dalam negeri. (Foto: 2jjj.com)
Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun.
Menurut Menhan, kontsruksi KRI Celurit cocok mengarungi wilayah NKRI yang dikelilingi pulau-pulau kecil.
Desain dan teknologi yang dimiliki kapal diharapkan mampu membantu tugas TNI AL mengamankan NKRI dari segala ancaman di laut.
Di tempat yang sama, Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangkoarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio mengatakan KRI Celurit-461 akan memberikan dampak psikologis positif bagi jajaran TNI AL karena Indonesia mampu membuat kapal perang canggih dan cepat.
"Kapal ini memiliki teknologi yang tidak kalah bagusnya dari kapal-kapal buatan negara lain. Indonesia patut berbangga karena mampu memproduksi kapal perang sendiri," kata dia.
Sumber: ANTARA Jatim
Tiga Penerbang Black Panther Skadud-12 Lulus Terbang Solo
Hawk TNI AU. (Foto: Dispenau)
28 Februari 2011, Pekanbaru -- (Pelita): Tiga penerbang tempur Black Panther Skadron Udara-12 Lanud Pekanbaru, sukses melaksanakan terbang solo menggunakan pesawat tempur Hawk 200. Ketiga penerbang muda tersebut adalah Lettu Pnb Martono, Lettu Pnb Yuda Anggara Seta, dan Lettu Pnb Arie Prasetyo.
Keberhasilan ketiga fighters tersebut ditandai dengan pelaksanaan acara tradisi terbang solo berupa pemecahan telur dan penyiraman air kembang oleh Kadisops Letkol Pnb Azhar Aditama selaku Palakhar Danlanud Pekanbaru , di pelataran parkir Mako Lanud Pekanbaru, Kamis (24/2); tulis Pentak Lanud Pekanbaru dalam siaran persnya.
Dalam sambutannya Palakhar Danlanud Pbr menyampaikan bahwa, Keberhasilan seorang pilot terbang solo menggunakan pesawat tempur Hawk 200 merupakan momentum titik awal seorang penerbang tempur dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa. Duduk di kursi single pesawat tempur merupakan tahapan yang sangat penting bagi seorang penerbang, segala tindakan dan keputusan dalam melaksanakan misi penerbangan ditentukan sendiri. Oleh karenanya momentum tersebut wajib disyukuri dan dijadikan bekal dalam melaksanakan setiap misi penerbangan, demikian disampaikan Palakhar Danlanud Pekanbaru.
Pada kesempatan yang sama Komandan Skadron Udara-12, Letkol Pnb Prasetya Halim menyampaikan bahwa, dengan berhasilnya ketiga penerbang tempur menerbangkan pesawat tempur Hawk 200 secara mandiri (terbang solo), maka kekuatan Fighter Skadron Udara-12 Lanud Pekanbaru bertambah, sekaligus para penerbang akan mengikuti pendidikan lanjutan setelah lulus sebagai siswa penerbang transisi yang telah mereka tempuh sejak bulan Juli tahun 2010.
Ketiga penerbang Skadron Udara 12 yang berhasil melaksanakan terbang solo dengan pesawat Hawk 200 merupakan siswa Transisi Angkatan XIII Skadron Udara-12 Lanud Pekanbaru.
Turut hadir pada acara tersebut seluruh Kepala Dinas dan Komandan Satuan serta segenap Perwira jajaran Lanud Pekanbaru.
Lanud Pekanbaru Jadi Tipe A
Diperkirakan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Pekanbaru akan naik kelas dari tipe B ke tipe A. Lanud TNI AU Pekanbaru saat ini tinggal menunggu keputusan dari pimpinan panglima TNI, sedangkan untuk keputusan dari menteri sudah ada tinggal mengimplementasikan saja.
Hal ini disampaikan Pangkoopsau I, Marsda TNI Dede Rusamsi saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Lanud Pekanbaru, didampingi istri dan rombongan dengan menggunakan pesawat VVIP TNI AU dari Jakarta.
Dikatakannya, persoalan Lanud Pekanbaru untuk naik kelas ke Type A sudah ada keputusannya dan saat ini sedang dalam proses. Tidak hanya Lanud Pekanbaru saja, Lanud Supadio, Pontianak pun demikian, saat ini menunggu hasilnya.
‘’Untuk proses naik kelas itu sudah ada keputusan dan saat ini menunggu diimplementasikan,’’ ujarnya didampingi Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Nanang Santoso di Lanud Pekanbaru, Rabu (9/2).
Untuk naik kelas, disebutkannya juga, Lanud Pekanbaru dinilai sudah layak dan tidak ada keraguan lagi. Karena di sini Lanud Pekanbaru sendiri sudah memiliki skadron teknik (Skatek) dan juga ada skadron tempur.
‘’Jadi untuk Pekanbaru dinilai sudah layak untuk naik kelas ke tipe A. Tinggal menunggu, keputusan sudah ada, pelaksanaannya menunggu dari pimpinan panglima TNI. Untuk keputusan dari menteri sudah ada,’’ jelasnya lagi.
Tekait dengan kunjungan kerja (Kunker) yang dilakukan Pangkoopsau I ini ke Pekanbaru adalah salah satu bentuk tindaklanjut dari laporan yang sering dilaporkan pangkalan TNI AU Pekanbaru ke Panglima serta kegiatannya juga. ‘’Ya, meninjau langsung ke Lanud Pekanbaru, mulai dari fasilitas dan kondisi sebenarnya. Termasuk melihat kekurangan supaya bisa ditingkatkan dan optimum kemampuannya,’’ ungkapnya.
Dikatakannya, sebenarnya untuk kekurangan di Lanud Pekanbaru sendiri tidak ada dan memang tidak ada yang menonjol kekurangannya itu. ‘’Soal penambahan alutsista belum ada untuk Pekanbaru, artinya manfaatkan dan rawat alutsista yang ada,’’ sebutnya lagi.
Soal pengawasan perbatasan, dikatakannya juga tidak ada masalah, baik dengan Singapura maupun Malaysia. Malahan antara TNI AU dengan TNI AU dua negara tersebut ada kerjasama yang dilakukan latihan bersama di Lanud Pekanbaru ini. ‘’Semua terkoordinasi dengan baik, dan tidak ada masalah dengan pengamanan diperbatasan kita,’’ katanya.
Untuk intensitas latihan yang dilakukan oleh TNI AU sendiri dilakukan pertiga bulan ada yang namanya latihan perorangan, dan akan dikembangkan dengan melawan musuh, juga teknik penyerangan, artinya setiap tahapan ada instruktur, Danlanud secara ketat mengawasi latihan ini dan dilaporkan ke panglima.
Sumber: Harian Pelita/Riau Pos
28 Februari 2011, Pekanbaru -- (Pelita): Tiga penerbang tempur Black Panther Skadron Udara-12 Lanud Pekanbaru, sukses melaksanakan terbang solo menggunakan pesawat tempur Hawk 200. Ketiga penerbang muda tersebut adalah Lettu Pnb Martono, Lettu Pnb Yuda Anggara Seta, dan Lettu Pnb Arie Prasetyo.
Keberhasilan ketiga fighters tersebut ditandai dengan pelaksanaan acara tradisi terbang solo berupa pemecahan telur dan penyiraman air kembang oleh Kadisops Letkol Pnb Azhar Aditama selaku Palakhar Danlanud Pekanbaru , di pelataran parkir Mako Lanud Pekanbaru, Kamis (24/2); tulis Pentak Lanud Pekanbaru dalam siaran persnya.
Dalam sambutannya Palakhar Danlanud Pbr menyampaikan bahwa, Keberhasilan seorang pilot terbang solo menggunakan pesawat tempur Hawk 200 merupakan momentum titik awal seorang penerbang tempur dalam pengabdiannya kepada negara dan bangsa. Duduk di kursi single pesawat tempur merupakan tahapan yang sangat penting bagi seorang penerbang, segala tindakan dan keputusan dalam melaksanakan misi penerbangan ditentukan sendiri. Oleh karenanya momentum tersebut wajib disyukuri dan dijadikan bekal dalam melaksanakan setiap misi penerbangan, demikian disampaikan Palakhar Danlanud Pekanbaru.
Pada kesempatan yang sama Komandan Skadron Udara-12, Letkol Pnb Prasetya Halim menyampaikan bahwa, dengan berhasilnya ketiga penerbang tempur menerbangkan pesawat tempur Hawk 200 secara mandiri (terbang solo), maka kekuatan Fighter Skadron Udara-12 Lanud Pekanbaru bertambah, sekaligus para penerbang akan mengikuti pendidikan lanjutan setelah lulus sebagai siswa penerbang transisi yang telah mereka tempuh sejak bulan Juli tahun 2010.
Ketiga penerbang Skadron Udara 12 yang berhasil melaksanakan terbang solo dengan pesawat Hawk 200 merupakan siswa Transisi Angkatan XIII Skadron Udara-12 Lanud Pekanbaru.
Turut hadir pada acara tersebut seluruh Kepala Dinas dan Komandan Satuan serta segenap Perwira jajaran Lanud Pekanbaru.
Lanud Pekanbaru Jadi Tipe A
Diperkirakan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Pekanbaru akan naik kelas dari tipe B ke tipe A. Lanud TNI AU Pekanbaru saat ini tinggal menunggu keputusan dari pimpinan panglima TNI, sedangkan untuk keputusan dari menteri sudah ada tinggal mengimplementasikan saja.
Hal ini disampaikan Pangkoopsau I, Marsda TNI Dede Rusamsi saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Lanud Pekanbaru, didampingi istri dan rombongan dengan menggunakan pesawat VVIP TNI AU dari Jakarta.
Dikatakannya, persoalan Lanud Pekanbaru untuk naik kelas ke Type A sudah ada keputusannya dan saat ini sedang dalam proses. Tidak hanya Lanud Pekanbaru saja, Lanud Supadio, Pontianak pun demikian, saat ini menunggu hasilnya.
‘’Untuk proses naik kelas itu sudah ada keputusan dan saat ini menunggu diimplementasikan,’’ ujarnya didampingi Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Nanang Santoso di Lanud Pekanbaru, Rabu (9/2).
Untuk naik kelas, disebutkannya juga, Lanud Pekanbaru dinilai sudah layak dan tidak ada keraguan lagi. Karena di sini Lanud Pekanbaru sendiri sudah memiliki skadron teknik (Skatek) dan juga ada skadron tempur.
‘’Jadi untuk Pekanbaru dinilai sudah layak untuk naik kelas ke tipe A. Tinggal menunggu, keputusan sudah ada, pelaksanaannya menunggu dari pimpinan panglima TNI. Untuk keputusan dari menteri sudah ada,’’ jelasnya lagi.
Tekait dengan kunjungan kerja (Kunker) yang dilakukan Pangkoopsau I ini ke Pekanbaru adalah salah satu bentuk tindaklanjut dari laporan yang sering dilaporkan pangkalan TNI AU Pekanbaru ke Panglima serta kegiatannya juga. ‘’Ya, meninjau langsung ke Lanud Pekanbaru, mulai dari fasilitas dan kondisi sebenarnya. Termasuk melihat kekurangan supaya bisa ditingkatkan dan optimum kemampuannya,’’ ungkapnya.
Dikatakannya, sebenarnya untuk kekurangan di Lanud Pekanbaru sendiri tidak ada dan memang tidak ada yang menonjol kekurangannya itu. ‘’Soal penambahan alutsista belum ada untuk Pekanbaru, artinya manfaatkan dan rawat alutsista yang ada,’’ sebutnya lagi.
Soal pengawasan perbatasan, dikatakannya juga tidak ada masalah, baik dengan Singapura maupun Malaysia. Malahan antara TNI AU dengan TNI AU dua negara tersebut ada kerjasama yang dilakukan latihan bersama di Lanud Pekanbaru ini. ‘’Semua terkoordinasi dengan baik, dan tidak ada masalah dengan pengamanan diperbatasan kita,’’ katanya.
Untuk intensitas latihan yang dilakukan oleh TNI AU sendiri dilakukan pertiga bulan ada yang namanya latihan perorangan, dan akan dikembangkan dengan melawan musuh, juga teknik penyerangan, artinya setiap tahapan ada instruktur, Danlanud secara ketat mengawasi latihan ini dan dilaporkan ke panglima.
Sumber: Harian Pelita/Riau Pos
Saturday, February 26, 2011
TNI Akan Perkuat Radar di Wilayah Barat
26 Februari 2011, Pontianak -- (ANTARA News): TNI akan memperkuat radar pengamatan di wilayah barat Indonesia, guna menambah kekuatan pengamanan daerah perbatasan darat dan laut di wilayah itu, kata Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Agus Suhartono.
"Kita masih menghadapi kendala dalam mengamankan perbatasan darat dan laut di wilayah barat. Kita belum punya radar pengamatan," katanya, di Pontianak, Sabtu.
Ditemui usai melakukan kunjungan ke Skuadron Udara 1 Pangkalan Udara Supadio, ia mengatakan selama ini untuk pengamatan wilayah perbatasan dibantu radar sipil di Pontianak dan radar militer di Ranai.
"Padahal kerawanannya cukup tinggi, apalagi wilayahnya dekat dengan Laut China Selatan," katanya.
Agus menilai unsur-unsur tempur TNI, baik laut maupun udara di wilayah barat cukup memadai untuk mengawasi ancaman kedaulatan di perbatasan.
"Hanya saja, kita masih terkendala dengan belum memadainya radar pengamatan. Jika radar ini ada, penanganan ancaman kedaulatan di perbatasan bisa lebih maksimal," katanya.
Selama di Kalimantan Barat, Panglima TNI meninjau pos pengamanan perbatasan darat RI-Malaysia.
Dengan menggunakan helikopter Mi-17, Panglima TNI menyusuri perbatasan darat Kalbar-Serawak, dan tiba di Pos Jagoi Babang di Kabupaten Benkayang.
Selanjutnya Panglima TNI juga meninjau Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) Aruk di Kabupaten Sambas.
Sumber: ANTARA News
AL Iran dan Syria Teken Kerjasama di atas Kapal Perang Iran
Kapal bantu supplai IRIS Khark (AORH-431) melewati terusan Suez. (Foto: The Financial Times Limited)
27 Februari 2011, Damaskus -- (Berita HanKam): Angkatan Laut Republik Islam Iran dan Syria meneken kerjamasama bilateral program pelatihan bersama.
KASAL Iran Laksamana Muda Habibollah Sayyari dan timbalanya KASAL Syria Jenderal Taleb al-Barri meneken kesepakatan kerjasama di atas kapal perang Iran IRIS Khark di pelabuhan Lattakia, Syria.
Kapal bantu supplai IRIS Khark (AORH-431) dan fregat IRIS Alvand (FFG-71) berlabuh di Lattakia setelah melewati terusan Suez, Mesir, pertama kalinya kapal perang Iran melewati terusan Suez sejak Revolusi Islam di Iran pada 1979.
Frigate IRIS Alvan 1500 ton dipersenjatai rudal anti-kapal dan torpedo, IRIS Khark 33000 ton diawaki 250 orang dan dapat membawa tiga helikopter.
KASAL Iran bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Syria selama enam hari.
Kapal bantu supplai IRIS Khark (AORH-431) di Lattakia, Syria. (Foto: IRNA)
fregat IRIS Alvand (FFG-71) berlabuh di Lattakia, Syria. (Foto: IRNA)
Sumber: Press TV/IRNA
© info-hankam.blogspot
27 Februari 2011, Damaskus -- (Berita HanKam): Angkatan Laut Republik Islam Iran dan Syria meneken kerjamasama bilateral program pelatihan bersama.
KASAL Iran Laksamana Muda Habibollah Sayyari dan timbalanya KASAL Syria Jenderal Taleb al-Barri meneken kesepakatan kerjasama di atas kapal perang Iran IRIS Khark di pelabuhan Lattakia, Syria.
Kapal bantu supplai IRIS Khark (AORH-431) dan fregat IRIS Alvand (FFG-71) berlabuh di Lattakia setelah melewati terusan Suez, Mesir, pertama kalinya kapal perang Iran melewati terusan Suez sejak Revolusi Islam di Iran pada 1979.
Frigate IRIS Alvan 1500 ton dipersenjatai rudal anti-kapal dan torpedo, IRIS Khark 33000 ton diawaki 250 orang dan dapat membawa tiga helikopter.
KASAL Iran bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Syria selama enam hari.
Kapal bantu supplai IRIS Khark (AORH-431) di Lattakia, Syria. (Foto: IRNA)
fregat IRIS Alvand (FFG-71) berlabuh di Lattakia, Syria. (Foto: IRNA)
Sumber: Press TV/IRNA
© info-hankam.blogspot
Iran Bangun Jet Tempur Baru
Jet tempur Saeqeh.
27 Februari 2011, Tehran -- (Berita HanKam): Angkatan Udara Iran bekerjasama dengan Kementrian Pertahanan berencana membangun jet tempur baru, diucapkan Brigadir Jenderal Mohammadreza Karshki komandan senior AU Iran, Sabtu (26/2).
Karshki mengatakan jet tempur baru tersebut versi upgrade dari Saeqeh. Saeqeh merupakan jet tempur buatan Iran pertama.
Saeqeh sukses diuji coba di Iran pada September 2007, skudaron pertama Saeqeh ditampilkan pada pameran dirgantara September 2010.
Sumber: MNA
© info-hankam.blogspot
27 Februari 2011, Tehran -- (Berita HanKam): Angkatan Udara Iran bekerjasama dengan Kementrian Pertahanan berencana membangun jet tempur baru, diucapkan Brigadir Jenderal Mohammadreza Karshki komandan senior AU Iran, Sabtu (26/2).
Karshki mengatakan jet tempur baru tersebut versi upgrade dari Saeqeh. Saeqeh merupakan jet tempur buatan Iran pertama.
Saeqeh sukses diuji coba di Iran pada September 2007, skudaron pertama Saeqeh ditampilkan pada pameran dirgantara September 2010.
Sumber: MNA
© info-hankam.blogspot
Rusia Bantah Batalkan Penjualan Rudal Yakhont ke Syria
Rudal Yakhont. (Foto: RIA Novosti/Vladimir Fedorenko)
26 Februari 2011, Vladivostok -- (Berita HanKam): Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov membantah Rusia membatalkan rencana pengiriman rudal Yakhont ke Syria, diucapkan pada para wartawan di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, Sabtu (26/2).
Sebelumnya Rusia mengumumkan menghormati kontrak pembelian sistem rudal anti kapal Bastion berikut rudal jelajah supersonik SS-N-26 Yakhont ke Syria, meskipun ditentang Israel dan Amerika Serikat. Kontrak ditandatangani oleh Moskow dan Damaskus pada 2007.
Pemerintah Israel khawatir rudal Yakhont akan meningkatkan kemampuan pertahanan Syria, seperti halnya transfer senjata ke Lebanon dan Palestina garis keras. Washington mengatakan kesepakatan ini akan menciptakan ketidakstabilan di kawasan.
Rudal Yakhont berjarak jelajah 300 km dengan membawa hulu ledak seberat 200 kg dan dapat terbang beberapa meter di atas permukaan air, hingga sulit dideteksi dan disergap.
Sejumlah fregat milik TNI AL telah dipasang rudal Yakhont, menyingkirkan rudal BrahMos yang ditawarkan India pada TNI AL.
Sumber: RIA Novosti
© info-hankam.blogspot
26 Februari 2011, Vladivostok -- (Berita HanKam): Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov membantah Rusia membatalkan rencana pengiriman rudal Yakhont ke Syria, diucapkan pada para wartawan di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, Sabtu (26/2).
Sebelumnya Rusia mengumumkan menghormati kontrak pembelian sistem rudal anti kapal Bastion berikut rudal jelajah supersonik SS-N-26 Yakhont ke Syria, meskipun ditentang Israel dan Amerika Serikat. Kontrak ditandatangani oleh Moskow dan Damaskus pada 2007.
Pemerintah Israel khawatir rudal Yakhont akan meningkatkan kemampuan pertahanan Syria, seperti halnya transfer senjata ke Lebanon dan Palestina garis keras. Washington mengatakan kesepakatan ini akan menciptakan ketidakstabilan di kawasan.
Rudal Yakhont berjarak jelajah 300 km dengan membawa hulu ledak seberat 200 kg dan dapat terbang beberapa meter di atas permukaan air, hingga sulit dideteksi dan disergap.
Sejumlah fregat milik TNI AL telah dipasang rudal Yakhont, menyingkirkan rudal BrahMos yang ditawarkan India pada TNI AL.
Sumber: RIA Novosti
© info-hankam.blogspot
Friday, February 25, 2011
Enam Gripen RTAF Tiba di Thailand
Tiga jet tempur Gripen RTAF terbang formasi. (Foto: Saab/Stefan Kalm)
26 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Royal Thai Air Force (RTAF) menerima enam jet tempur Gripen C/D, batch pertama dari 12 Gripen yang dipesan pemerintah Thailand pada 2008.
RTAF memutuskan membeli 12 jet tempur Gripen pada 2007 dan mengajukan permohonan pembelian Gripen pada kabinet setahun kemudian, saat Samak Sundaravej menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan.
Pesawat diterbangkan langsung dari Swedia 18 Februari dan tiba di pangkalan udara Don Muang 22 Februari. Pesawat akan berpangkalan di Wing 7 di Surat Thani. Batch kedua terdiri enam pesawat dijadwalkan tiba tahun depan.
12 jet tempur Gripen dibeli seharga hampir 40 milyar bath. Gripen akan menggantikan jet tempur tua F-5A/B. Seluruh F-5A/B direncanakan dipensiunkan akhir tahun ini. Menurut situs globalsecurity.org, RTAF mengoperasikan 13 jet tempur F-5A/B, 40 F-5E dan 3 RF-5A.
Para pilot dan awak darat RTAF dilatih di Swedia pada tahun lalu.
(Grafis: Bangkok Post)
KASAU Thailand Itthaporn Subhawong mengatakan akan memasang sistem jaringan Secos di Gripen agar dapat berhubungan dengan sistem jet tempur F-16 yang dimiliki RTAF.
Sumber RTAF mengatakan ijin didapatkan dari pemerintah Amerika Serikat setelah PM Abhisit Vejjajiva bertemu Presiden Barack Obama saat berkunjung ke AS akhir bulan lalu.
Gripen akan dihubungkan juga dengan kapal perang, frigate HTMS Naresuan kapal perang pertama dihubungkan dengan Gripen. Itthaporn mengatakan Saab 340 Erieye AEW yang dibeli dari pemerintah Swedia akan dihubungkan dengan seluruh jet tempur Gripen.
Beliau mengatakan sidang kabinet 15 Februari telah menyetujui anggaran sebesar 6,9 milyar bath untuk mengupgrade enam jet tempur F-16 yang akan ditempatkan di Wing 4, lanud Takhli di Provinsi Nakhon Sawan.
Sumber: Saab/Bangkok Post
26 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Royal Thai Air Force (RTAF) menerima enam jet tempur Gripen C/D, batch pertama dari 12 Gripen yang dipesan pemerintah Thailand pada 2008.
RTAF memutuskan membeli 12 jet tempur Gripen pada 2007 dan mengajukan permohonan pembelian Gripen pada kabinet setahun kemudian, saat Samak Sundaravej menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan.
Pesawat diterbangkan langsung dari Swedia 18 Februari dan tiba di pangkalan udara Don Muang 22 Februari. Pesawat akan berpangkalan di Wing 7 di Surat Thani. Batch kedua terdiri enam pesawat dijadwalkan tiba tahun depan.
12 jet tempur Gripen dibeli seharga hampir 40 milyar bath. Gripen akan menggantikan jet tempur tua F-5A/B. Seluruh F-5A/B direncanakan dipensiunkan akhir tahun ini. Menurut situs globalsecurity.org, RTAF mengoperasikan 13 jet tempur F-5A/B, 40 F-5E dan 3 RF-5A.
Para pilot dan awak darat RTAF dilatih di Swedia pada tahun lalu.
(Grafis: Bangkok Post)
KASAU Thailand Itthaporn Subhawong mengatakan akan memasang sistem jaringan Secos di Gripen agar dapat berhubungan dengan sistem jet tempur F-16 yang dimiliki RTAF.
Sumber RTAF mengatakan ijin didapatkan dari pemerintah Amerika Serikat setelah PM Abhisit Vejjajiva bertemu Presiden Barack Obama saat berkunjung ke AS akhir bulan lalu.
Gripen akan dihubungkan juga dengan kapal perang, frigate HTMS Naresuan kapal perang pertama dihubungkan dengan Gripen. Itthaporn mengatakan Saab 340 Erieye AEW yang dibeli dari pemerintah Swedia akan dihubungkan dengan seluruh jet tempur Gripen.
Beliau mengatakan sidang kabinet 15 Februari telah menyetujui anggaran sebesar 6,9 milyar bath untuk mengupgrade enam jet tempur F-16 yang akan ditempatkan di Wing 4, lanud Takhli di Provinsi Nakhon Sawan.
Sumber: Saab/Bangkok Post
Panglima TNI Tinjau Perbatasan Darat Indonesia-Malaysia
26 Februari 2011, Pontianak -- (ANTARA News): Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meninjau wilayah perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Propinsi Kalimantan Barat, baik melalui darat maupun udara, Sabtu.
Dari Pontianak Panglima TNI dengan beberapa asistennya dan Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Geerhan Lantara menggunakan helikopter Mi-17 TNI Angkatan Darat menuju Pos Pengamanan Perbatasan Jagoi Babang dan Aruk.
Dalam peninjauannya, Panglima TNI mendapat paparan tentang kondisi perbatasan darat RI-Malaysia dari Komandan Satgas Pamtas Yonif 641/Bru.
Di Aruk, Panglima TNI meninjau pelaksanaan Bhakti Sosial kemudian berjalan kaki menuju Pos Pamtas Aruk.
Selain memberikan pengarahan, Panglima TNI juga memberikan bantuan berupa peralatan dan perlengkapan olah raga.
Sebelumnya Panglima TNI mengemukakan, perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan memiliki posisi strategis.
"Strategis, karena selain berbatasan dengan Malaysia, wilayah perbatasan darat RI-Malaysia juga sangat dekat dengan Laut China Selatan," katanya.
Jadi, tambah Agus, apapun yang terjadi di Laut China Selatan, berdampak hingga ke wilayah perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar.
Sementara itu Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengatakan, perbatasan darat RI-Malaysia di Kalbar memiliki panjang 966 kilometer.
"Jalur perbatasan sepanjang itu melintasi 14 desa, 15 kecamatan, lima kabupaten, dan 52 jalan `tikus` yang menguhungkan 55 desa di Kalbar dengan 32 kampung di Serawak (Malaysia)," katanya.
Christiandy menambahkan, di sepanjang perbatasan darat di Kalbar terdapat lima pintu lintas batas yakni Entikong, Aruk, Jagoi Babang, Jasa, dan Mangabadau.
Sumber: ANTARA News
Kemhan Rusia Anggarkan Pembelian Alutsista 651 milyar dolar untuk 2011-2020
25 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Kementrian Pertahanan Rusia mengumumkan berencana membeli 100 kapal perang, lebih dari 600 pesawat tempur dan 1000 helikopter berdasarkan program pembelian senjata 2011-2020, Kamis (24/2).
Rusia akan membeli 10 unit sistem pertahanan udara baru S-500 yang akan gantikan S-400 saat ini digunakan AB Rusia, ucap Wakil Menhan Pertama Vladimir Popovkin, ditunjuk sebagai penanggungjawab pembelian senjata.
Rusia berencana membeli 100 helikopter tahun ini, termasuk helikopter angkut berat Mi-26 Halo, helikopter serbu Mi-28 Night Hunter dan Ka-52 Alligator.
Rusia merencanakan membangun 8 kapal selam nuklir strategis hingga 2020 dan dilengkapi rudal Bulava, diharapkan dapat dioperasikan tahun ini.
Rusia berencana juga mengembangkan rudal balistik berat baru untuk gantikan SS-18 Satan SS-20 Saber buatan era- Sovyet.
Kemhan Rusia mengajukan anggaran alutsista 19 triliun rubel (651 milyar dolar) untuk 2011-2020 pada pemerintah Desember lalu. Hampir 80% anggaran digunakan pembelian alutsista dan 10% untuk riset ilmiah.
Sumber: RIA Novosti
Pangarmatim Saksikan Uji Alat Keselamatan di Kapal
Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto saat memberikan instruksi pada uji coba alat keselamatan kapal berupa pelampung buatan bandung. Kamis (24/2)
24 Februari 2011, Surabaya -- (Koarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto menyaksikan uji coba pelampung yang merupakan salah satu peralatan keselamatan personel yang bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Bertempat di Dermaga Kapal Selam, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Kamis (24/2).
Alat keselamatan yang di uji dan diperagakan dihadapan Pangarmatim itu merupakan peralatan baru buatan Bandung, yang akan di pergunakan di lingkungan Koarmatim, guna mendukung kegiatan kegiatan Koarmatim dalam melaksanakan tugas terutama yang bertugas di KRI.
Turut hadir dan mendampingi Pangarmatim antara lain Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjar Nahor, SE, Dan Kolatarmatim, serta para pejabat teras di lingkungan Koarmatim lainnya.
Sumber: Koarmatim
24 Februari 2011, Surabaya -- (Koarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto menyaksikan uji coba pelampung yang merupakan salah satu peralatan keselamatan personel yang bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Bertempat di Dermaga Kapal Selam, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Kamis (24/2).
Alat keselamatan yang di uji dan diperagakan dihadapan Pangarmatim itu merupakan peralatan baru buatan Bandung, yang akan di pergunakan di lingkungan Koarmatim, guna mendukung kegiatan kegiatan Koarmatim dalam melaksanakan tugas terutama yang bertugas di KRI.
Turut hadir dan mendampingi Pangarmatim antara lain Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjar Nahor, SE, Dan Kolatarmatim, serta para pejabat teras di lingkungan Koarmatim lainnya.
Sumber: Koarmatim
Thursday, February 24, 2011
Daewoo International dan Posco Menjadi Satu Payung
Pekerja mendata lembaran baja gulung (cold rolled coil) yang selesai diproduksi di pabrik PT Krakatau Steel, Cilegon, Senin (29/10). Kapasitas produksi baja PT Krakatau Steel total mencapai 2,5 juta ton per tahun, sementara 60 persen dari kebutuhan baja nasional disuplai perusahaan ini. (Foto: KOMPAS/Riza Fathoni)
24 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Daewoo International Corporation sebagai perusahaan Korea yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi saat ini membawahi tiga anak perusahaan yaitu Daewoo International Corporation, Daewoo Engineering & Construction Company Limited serta Daewoo Corporation. Daewoo International Corporation tumbuh dan berkembang, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi satu payung dengan Posco yang merupakan perusahaan ketiga terbesar didunia dalam pembuatan besi baja sejak Oktober 2010.
Daewoo International Corporation yang mengedepankan misinya untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang perdagangan, investasi dan pengembangan menyampaikan keinginannya untuk mendukung industri pertahanan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Vice Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Daewoo International Corporation Korea (South) Lee, Dong-Hee saat bertemu dengan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A, Rabu (23/2), di kantor Kemhan, Jakarta. Dalam pertemuan singkat tersebut, Sekjen Kemhan selaku wakil Menhan RI didampingi oleh Kabadan Ranahan Kemhan Laksda TNI Susilo.
Selain itu, pihak Daewoo mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah dibangun selama ini dengan pemerintah Indonesia. Pihak Daewoo juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International telah mengembangkan sayapnya di bidang pengembangan pendidikan dengan mendirikan institut keuangan (finance institute). Kepada Sekjen, Vice Chairman juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International saat ini tidak lagi bergerak dalam bidang perdagangan (trade) tetapi lebih fokus bergerak di bidang keuangan termasuk diantaranya bidang leasing.
Seperti dijelaskan Sekjen bahwa minggu lalu PT Krakatau Steel melakukan kerjasama dengan Posco dalam penyediaan raw material untuk membuat kapal laut bermuatan besar karena PT Krakatau Steel sendiri untuk saat ini belum dapat memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut.
Menurut Sekjen Posco untuk saat ini masih menjadi satu-satunya perusahaan yang memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut. Untuk itu Sekjen berharap Posco juga dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal lainnya seperti Koja Bahari.
Ditambahkan Sekjen bahwa saat ini juga pemerintah Indonesia masih menjalin hubungan dan kerjasama dengan pemerintah Korea khususnya dalam pembuatan kapal Landing Platform Dock (LPD) yang sempat tertunda lebih dari setahun.
Sumber: DMC
24 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Daewoo International Corporation sebagai perusahaan Korea yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi saat ini membawahi tiga anak perusahaan yaitu Daewoo International Corporation, Daewoo Engineering & Construction Company Limited serta Daewoo Corporation. Daewoo International Corporation tumbuh dan berkembang, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi satu payung dengan Posco yang merupakan perusahaan ketiga terbesar didunia dalam pembuatan besi baja sejak Oktober 2010.
Daewoo International Corporation yang mengedepankan misinya untuk menjadi perusahaan kelas dunia di bidang perdagangan, investasi dan pengembangan menyampaikan keinginannya untuk mendukung industri pertahanan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Vice Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Daewoo International Corporation Korea (South) Lee, Dong-Hee saat bertemu dengan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A, Rabu (23/2), di kantor Kemhan, Jakarta. Dalam pertemuan singkat tersebut, Sekjen Kemhan selaku wakil Menhan RI didampingi oleh Kabadan Ranahan Kemhan Laksda TNI Susilo.
Selain itu, pihak Daewoo mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang telah dibangun selama ini dengan pemerintah Indonesia. Pihak Daewoo juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International telah mengembangkan sayapnya di bidang pengembangan pendidikan dengan mendirikan institut keuangan (finance institute). Kepada Sekjen, Vice Chairman juga menyampaikan bahwa perusahaan Daewoo International saat ini tidak lagi bergerak dalam bidang perdagangan (trade) tetapi lebih fokus bergerak di bidang keuangan termasuk diantaranya bidang leasing.
Seperti dijelaskan Sekjen bahwa minggu lalu PT Krakatau Steel melakukan kerjasama dengan Posco dalam penyediaan raw material untuk membuat kapal laut bermuatan besar karena PT Krakatau Steel sendiri untuk saat ini belum dapat memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut.
Menurut Sekjen Posco untuk saat ini masih menjadi satu-satunya perusahaan yang memproduksi plat besar untuk jenis kapal laut. Untuk itu Sekjen berharap Posco juga dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal lainnya seperti Koja Bahari.
Ditambahkan Sekjen bahwa saat ini juga pemerintah Indonesia masih menjalin hubungan dan kerjasama dengan pemerintah Korea khususnya dalam pembuatan kapal Landing Platform Dock (LPD) yang sempat tertunda lebih dari setahun.
Sumber: DMC
Hanggar Pesawat Canggih Siap Dibangun di Malang
Lanud Abrudahman Saleh. (Foto: Berita HanKam)
24 Februari 2011, Malang -- (ANTARA Jatim): Hanggar atau tempat parkir pesawat tempur berteknologi canggih, siap dibangun di Lanud Abrudahman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada triwulan II tahun 2011 atau sekitar bulan April, Mei dan Juni.
Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Letkol Pnb Ferlianto, Kamis mengatakan, kecanggihan hanggar ini meliputi adanya tempat "data link" yang tersambung dengan komputerisasi, adanya ruang simulator untuk percobaan pesawat, ditambah dengan teknologi "Ground Support Equipment" (GSE).
Pembangunan hanggar, bertujuan menunjang fasilitas terkait kedatangan pesawat tempur Super Tucano 314 buatan Brasil yang direncanakan tiba secara bertahap dari total 16 pesawat Super Tucano.
"Guna menunjang kedatangan pesawat itu, saat ini kita sediakan pembangunan fasilitasnya, termasuk hanggar atau shelter pesawat tersebut. Rencananya, pesawat akan tiba empat unit dulu pada tahun ini," katanya.
Sementara, kontrak pembelian pesawat tempur baru, telah ditandatangani Desember 2010, dan dalam rentang waktu 2010 - 2014, pihak Lanud Abdurahman Saleh telah menyiapkan pengadaannya.
"Pada bulan Januari lalu, wakil KSAU melakukan kunjungan ke sini, karena pada triwulan I sudah dilakukan pengukuran maupun survei lapangan terhadap lokasi pembangunan hangar yang akan digunakan pengembangan fasilitas Skadron Udara 21," ujarnya.
Sementara itu, pesawat tersebut dibeli sebagai pengganti pesawat OV-10F Bronco yang sudah dinyatakan "grounded" pada tahun 2007.
Menurut Ferlianto, keunggulan pesawat Super Tucano, yakni mampu melaksanakan manuver dengan kecepatan tinggi dan rendah, melaksanakan operasi pada malam hari dengan kemampuan terbang mini (Endurance) 02.30 jam tanpa eksternal tank.
Selain itu, minimum radius of action 250 NM tanpa eksternal tank pdlow alt, serta mampu "take off" dan "landing" pada landasan minimal 1.500 meter dan mampu membawa senjata yang terdiri dari bomb, rocket serta machine gun.
Untuk level Asia, Indonesia adalah yang pertama memiliki pesawat jenis ini, dan merupakan pesawat generasi kelima.
Selain Indonesia, pemakai lainnya tercatat antara lain Argentina, Perancis, Kuwait dan Paraguay.
Sumber: ANTARA Jatim
24 Februari 2011, Malang -- (ANTARA Jatim): Hanggar atau tempat parkir pesawat tempur berteknologi canggih, siap dibangun di Lanud Abrudahman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada triwulan II tahun 2011 atau sekitar bulan April, Mei dan Juni.
Komandan Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Letkol Pnb Ferlianto, Kamis mengatakan, kecanggihan hanggar ini meliputi adanya tempat "data link" yang tersambung dengan komputerisasi, adanya ruang simulator untuk percobaan pesawat, ditambah dengan teknologi "Ground Support Equipment" (GSE).
Pembangunan hanggar, bertujuan menunjang fasilitas terkait kedatangan pesawat tempur Super Tucano 314 buatan Brasil yang direncanakan tiba secara bertahap dari total 16 pesawat Super Tucano.
"Guna menunjang kedatangan pesawat itu, saat ini kita sediakan pembangunan fasilitasnya, termasuk hanggar atau shelter pesawat tersebut. Rencananya, pesawat akan tiba empat unit dulu pada tahun ini," katanya.
Sementara, kontrak pembelian pesawat tempur baru, telah ditandatangani Desember 2010, dan dalam rentang waktu 2010 - 2014, pihak Lanud Abdurahman Saleh telah menyiapkan pengadaannya.
"Pada bulan Januari lalu, wakil KSAU melakukan kunjungan ke sini, karena pada triwulan I sudah dilakukan pengukuran maupun survei lapangan terhadap lokasi pembangunan hangar yang akan digunakan pengembangan fasilitas Skadron Udara 21," ujarnya.
Sementara itu, pesawat tersebut dibeli sebagai pengganti pesawat OV-10F Bronco yang sudah dinyatakan "grounded" pada tahun 2007.
Menurut Ferlianto, keunggulan pesawat Super Tucano, yakni mampu melaksanakan manuver dengan kecepatan tinggi dan rendah, melaksanakan operasi pada malam hari dengan kemampuan terbang mini (Endurance) 02.30 jam tanpa eksternal tank.
Selain itu, minimum radius of action 250 NM tanpa eksternal tank pdlow alt, serta mampu "take off" dan "landing" pada landasan minimal 1.500 meter dan mampu membawa senjata yang terdiri dari bomb, rocket serta machine gun.
Untuk level Asia, Indonesia adalah yang pertama memiliki pesawat jenis ini, dan merupakan pesawat generasi kelima.
Selain Indonesia, pemakai lainnya tercatat antara lain Argentina, Perancis, Kuwait dan Paraguay.
Sumber: ANTARA Jatim
Wednesday, February 23, 2011
Perusahaan Turki FNSS Jual Panser ke Malaysia
Pars 8x8 sedang diuji coba AB Malaysia. (Foto: FNSS)
24 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Perusahaan Turki FNSS Savunma Sistemleri A.Åž. dan rekanan dari Malaysia DEFTECH mendapatkan kontrak senilai 600 juta dolar pembelian kendaraan tempur beroda (panser) dari pemerintah Malaysia. Kontrak ini yang terbesar diperoleh perusahaan peralatan militer Turki dari negara asing.
FNSS menyingkirkan perusahaan Swiss dan Filandia dalam tender.
DEFTECH akan merakit 257 ranpur Pars 8x8 berdasarkan kontrak yang ditandatangani 22 Februari di Ankara. Perdana Menteri Malaysia Najib Razaki mengatakan saat jumpa pers, ”kami telah memutuskan meningkatkan kerjasama pada tingkatan strategis.”
Bagian dalam panser Pars. (Foto FNSS)
FNSS telah merancang dan mengembangkan ranpur beroda Pars dalam berbagai tipe; 4x4, 6x6 dan 8x8.
Malaysia pembeli pertama ranpur beroda Pars. FNSS berharap AD Turki akan mengikuti membeli Pars.
Sebelumnya, FNSS telah menjual ranpur jenis lainya senilai 300 juta dolar ke Malaysia.
Menurut situs resmi FNSS, FNSS Savunma Sistemleri A.Åž perusahaan kerjasama antara Nurol Holding, Turki dan BAE Systems. FNSS perusahaan pembuat kendaraan tempur dan sistem persenjataan untuk AB Turki dan AB Sekutu Turki.
Sumber: Defense News
© info-hankam.blogspot
24 Februari 2011 -- (Berita HanKam): Perusahaan Turki FNSS Savunma Sistemleri A.Åž. dan rekanan dari Malaysia DEFTECH mendapatkan kontrak senilai 600 juta dolar pembelian kendaraan tempur beroda (panser) dari pemerintah Malaysia. Kontrak ini yang terbesar diperoleh perusahaan peralatan militer Turki dari negara asing.
FNSS menyingkirkan perusahaan Swiss dan Filandia dalam tender.
DEFTECH akan merakit 257 ranpur Pars 8x8 berdasarkan kontrak yang ditandatangani 22 Februari di Ankara. Perdana Menteri Malaysia Najib Razaki mengatakan saat jumpa pers, ”kami telah memutuskan meningkatkan kerjasama pada tingkatan strategis.”
Bagian dalam panser Pars. (Foto FNSS)
FNSS telah merancang dan mengembangkan ranpur beroda Pars dalam berbagai tipe; 4x4, 6x6 dan 8x8.
Malaysia pembeli pertama ranpur beroda Pars. FNSS berharap AD Turki akan mengikuti membeli Pars.
Sebelumnya, FNSS telah menjual ranpur jenis lainya senilai 300 juta dolar ke Malaysia.
Menurut situs resmi FNSS, FNSS Savunma Sistemleri A.Åž perusahaan kerjasama antara Nurol Holding, Turki dan BAE Systems. FNSS perusahaan pembuat kendaraan tempur dan sistem persenjataan untuk AB Turki dan AB Sekutu Turki.
Sumber: Defense News
© info-hankam.blogspot
Menhan: Pemerintah Belum Putuskan Pembelian Pesawat T-50
T-50 Golden Eagle. (Foto: Lockheed Martin)
23 Februari 2011,Jakarta -- (ANTARA News): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan rencana pembelian pesawat jet latih T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan menggantikan pesawat Hawk MK-53.
"Belum kita putuskan. Karena blue book-nya belum diselesaikan Bappenas," katanya, ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Purnomo mengatakan, untuk membeli pesawat produksi luar negeri, pemerintah terlebih dulu harus merampungkan rancang biru (blue book) kebutuhan pesawat itu, lalu menetapkan kebijakan atas pembeliannya.
Ia menambahkan, pemerintah, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan, harus menggodoknya terlebih dulu, baru kemudian mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.
"Sebelum itu ada, kita belum bisa putuskan. Jadi masih berupa tender yang belum diputuskan," ujar Purnomo menegaskan.
Purnomo menegaskan, pemerintah menargetkan memperkuat pertahanan udara untuk jangka menengah. Pemerintah sedang menghitung besar anggaran untuk membangun kekuatan udara, di antaranya melalui pembelian pesawat tempur.
Jet tempur latih T-50 dikembangkan hasil kerjasama Korea Aerospace Industries (KAI) dan Lockheed Martin dari Amerika Serikat.
Pesawat jet T-50 Golden Eagle bersaing ketat dengan L-159B dari Republik Ceko dan Yak-130 buatan Rusia.
T-50 dikalahkan M-346 Master buatan Alenia Aermacchi Italia dalam kontes di Uni Emirat Arab dan Singapura.
Pada Juli lalu, delegasi pemerintah Korsel berkunjung ke Indonesia guna membicarakan pembelian T-50. Kedatangan Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-Young ke Indonesia, Rabu (11/8), salah satu tujuannya menawarkan T-50 ke Indonesia.
Sumber: ANTARA News
23 Februari 2011,Jakarta -- (ANTARA News): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan rencana pembelian pesawat jet latih T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan menggantikan pesawat Hawk MK-53.
"Belum kita putuskan. Karena blue book-nya belum diselesaikan Bappenas," katanya, ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Purnomo mengatakan, untuk membeli pesawat produksi luar negeri, pemerintah terlebih dulu harus merampungkan rancang biru (blue book) kebutuhan pesawat itu, lalu menetapkan kebijakan atas pembeliannya.
Ia menambahkan, pemerintah, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan, harus menggodoknya terlebih dulu, baru kemudian mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.
"Sebelum itu ada, kita belum bisa putuskan. Jadi masih berupa tender yang belum diputuskan," ujar Purnomo menegaskan.
Purnomo menegaskan, pemerintah menargetkan memperkuat pertahanan udara untuk jangka menengah. Pemerintah sedang menghitung besar anggaran untuk membangun kekuatan udara, di antaranya melalui pembelian pesawat tempur.
Jet tempur latih T-50 dikembangkan hasil kerjasama Korea Aerospace Industries (KAI) dan Lockheed Martin dari Amerika Serikat.
Pesawat jet T-50 Golden Eagle bersaing ketat dengan L-159B dari Republik Ceko dan Yak-130 buatan Rusia.
T-50 dikalahkan M-346 Master buatan Alenia Aermacchi Italia dalam kontes di Uni Emirat Arab dan Singapura.
Pada Juli lalu, delegasi pemerintah Korsel berkunjung ke Indonesia guna membicarakan pembelian T-50. Kedatangan Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-Young ke Indonesia, Rabu (11/8), salah satu tujuannya menawarkan T-50 ke Indonesia.
Sumber: ANTARA News
Indonesia Perkuat Penjagaan Laut China
24 Februari 2011, Jakarta -- (Kompas): Indonesia akan memperkuat penjagaan di Laut China Selatan di antaranya dengan menambah jumlah pulau yang dijaga di kawasan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (23/2), saat membuka seminar ”Peran Riset dalam Mencari Solusi Permasalahan Perbatasan”. Selama ini, di antara 92 pulau terdepan yang berada di perbatasan Indonesia, 12 pulau dijaga oleh TNI karena dikategorikan strategis. Untuk kawasan Laut China Selatan, pulau yang dijaga hanya Pulau Sekatung.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Tri Prasodjo mengatakan, pulau-pulau terluar itu dijaga oleh Marinir. Untuk Pulau Sekatung, ada satu peleton, yaitu sekitar 30 orang, yang dilengkapi dengan senapan serbu.
Purnomo mengatakan, Kementerian Pertahanan merencanakan akan ada beberapa pulau di kawasan Laut China Selatan yang akan diisi oleh pasukan juga. Pasalnya, Indonesia melihat suhu geopolitik di kawasan itu masih terus meningkat. Namun, penambahan pasukan untuk penjagaan tersebut berkaitan dengan penambahan fasilitas yang juga berarti penambahan anggaran. ”Kami belum tahu akan ada berapa pulau. Penambahan anggaran akan kami ajukan untuk tahun depan,” kata Purnomo.
Hingga kini masih banyak masalah, terutama yang bersifat operasional yang berkaitan dengan perbatasan. Beberapa masalah ini berkaitan dengan potensi sumber daya alam yang terkandung di dalam laut.
Beberapa waktu lalu Purnomo menceritakan pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Australia dan India untuk membahas Samudra Hindia, yaitu bagaimana pengaturan eksploitasi mineral di kawasan tersebut. ”Sekarang laut bebas seperti Samudra Pasifik juga akan dieksploitasi beberapa negara karena ditemukan mineral untuk pembuatan pesawat ulang alik,” katanya.
Rektor Universitas Pertahanan Syarifudin Tippe mengatakan, pihaknya membentuk Pusat Riset Perbatasan Pertahanan untuk menindaklanjuti pendekatan ekonomi dan tidak hanya pertahanan yang dicanangkan pemerintah.
Ego sektoral
Kemarin di Ambon, Maluku, Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut Laksamana Madya Y Didik Heru Purnomo mengakui masih ada ego sektoral dalam koordinasi pengamanan laut di Indonesia. Padahal tahun ini pemerintah ditargetkan membentuk satu satuan tugas khusus dengan fungsi utama pengamanan pantai dan perairan laut Indonesia.
Menurut Didik, pembentukan satu satuan tugas dengan multifungsi (multi-task single agency) pengamanan pantai dan perairan laut seperti sea and coast guard di negara lain, merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
“Tetap ada ego sektoral. Tetapi saya kira ini masih di dalam proses, Jadi memang di dalam tahun ini, diharapkan pemerintah bisa menyelesaikan organisasi coast guard,” kata Didik lagi.
Sumber: KOMPAS
Inderaja Dukung Pemantauan Wilayah Indonesia
23 Februari 2011, Jakarta -- (Lapan.go.id): Penginderaan jauh (inderaja) dapat dimanfaatkan untuk pemantauan wilayah Indonesia. Pemantauan ini akan mendukung pertahanan negara.
Hal tersebut diungkapkan Kadislahtal Laksamana Pertama Iwan Kustiawan, MM saat pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Data Penginderaan Jauh untuk Mendukung Pertahanan dan Keamanan, di Pusat Pengolahan Data Pengindraan Jauh Lapan, Pekayon, Jakarta Timur, Senin (21/2).
Menurut Iwan, untuk memantau wilayah perairan Indonesia, TNI Angkatan Laut perlu memperoleh bantuan teknis dalam bidang teknologi penginderaan jauh yang dikembangkan Lapan. Dengan demikian, TNI Angkatan Laut dapat memanfaatkannya dalam upaya pengembangan sistem pertahanan negara.
Sistem pertahanan yang dapat didukung melalui inderaja yaitu pengamatan, identifikasi dan komunikasi, serta pemetaan. Iwan menjelaskan, inilah yang menjadi motivasi TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan Lapan dalam melaksanakan bimtek.
Sementara itu, Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan, Ir. Nurhidayat, Dipl. Ing. dalam sambutannya mengatakan bahwa Lapan memiliki tugas dalam bidang inderaja. “Tugas Lapan menghasilkan data penginderaan jauh dan mendistribusikannya pada pengguna. Data tersebut digunakan bersama oleh berbagai instansi agar bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Bimtek ini merupakan cara meningkatkan kemampuan sumber daya pengguna dalam penginderaan jauh. Bimtek diikuti oleh 22 peserta yang terdiri dari TNI Angkatan Laut, Pustopad, Bakorkamla, dan Badan Inteligen Negara. Pelatihan berlangsung pada 21 Februari hingga 4 Maret 2011.
Materi bimtek meliputi praktikum pengolahan data, konversi format, penajaman citra, pembuatan citra komposit, koreksi geometric, cropping dan mosaic data, interpretasi visual, labelling, layout, penggunaan Global Position System (GPS), serta survei lapangan. Dari hasil survei lapangan dilanjutkan dengan praktikum pengolahan DEM dan deteksi garis pantai.
Sumber: Lapan
Pangkolinlamil Sambut KRI Banjarmasin-592
23 Februari 2011, Jakarta -- (Pelita): Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) Laksma TNI Didit Herdiawan, MPA, MBA menyambut kedatangan KRI Banjarmasin-592 setelah selesai melaksanakan long sea trial menempuh pelayaran sepanjang 3.812 NM di wilayah perairan Indonesia Timur, saat merapat di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin.
Pangkolinlamil saat menerima laporan Komandan KRI Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono mengatakan bahwa dengan selesainya long sea trial dan uji coba berbagai peralatan alutsista produksi dalam negeri tersebut telah memberikan rasa bangga dan mengucapkan terimakasih khususnya prajurit yang mengawaki kapal perang KRI Banjarmasin-592 dan pasukan Marinir yang terlibat dalam kegiatan long sea trial.
Lebih lanjut Pangkolinlamil menekankan kepada Komandan KRI Banjarmasin-592 untuk ke depan agar tetap memberikan perhatian dan pembelajaran kepada anak buah kapal dalam mengawaki unsur kapal perang khususnya di KRI Banjarmasin-592.
Pada kesempatan tersebut Pangkolinlamil Laksma TNI Didit Herdiawan, MPA, MBA didampingi Kas Kolinlamil Laksma TNI Arie H Sembiring menerima laporan pelaksanaan kegiatan long sea trial dari Komandan KRI Banjarmasin-592 Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono di long room kapal; jelas Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (Kh) Drs Agus Cahyono.
Dalam laporannya Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono mengatakan KRI Banjarmasin-592 selama 30 hari long sea trial telah menempuh pelayaran sepanjang 3.812 NM dengan rute operasi pelayaran berangkat dari Jakarta-Makassar-Ambon-Gorontalo-Bitung-Balikpapan-Makassar dan berakhir di Dermaga Kolinlamil Jakarta.
Berbagai serial latihan digelar di setiap perairan yang disinggahi diantaranya latihan berbagai peran antara lain peran helly, peran tempur, peran kebocoran, dan peran peninggalan. Sedangkan latihan lainnya dilaksanakan dengan melibatkan kendaraan tempur tank amfibi PTR 76, ranpur BTR, dan pasukan Marinir dengan kekuatan satu kompi dalam latihan pendaratan dengan menggunakan LCU dan LCVP. Selain itu melibatkan helly Bolco NV 411 dan Bell HU-415 dan Pesud Cassa TNI AL.
Sumber: Pelita
AB Indonesia-Singapura Tingkatkan Kerja Sama Intelijen
23 Februari 2011, Jakarta -- (ANTARA News): Tentara Nasional Indonesia dan angkatan bersenjata Singapura (Singapore Army Force/SAF) akan memantapkan kerja sama militer kedua pihak, termasuk bidang intelijen untuk keamanan laut di kedua wilayah.
Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya TNI Edy Harjoko dalam pertemuan tahunan staf TNI dan SAF (TNI-SAF Annual Staff Meeting) 2011, di Jakarta, Selasa mengatakan, Indonesia-Singapore Joint Coordinated Committee (ISJCC), telah berhasil mengatasi perompakan di sekitar Selat Philips dan Selat Singapura.
Ia mengemukakan, keberhasilan yang telah dicapai merupakan tantangan bagi TNI-SAF untuk tetap berusaha menjamin "Zero Incident" di perairan Selat Philips dan Selat Singapura.
"Oleh karena itu, peran dari komunitas intelijen perlu ditingkatkan untuk menangkal secara dini kejadian tersebut," kata Edy.
Ia menginstrusikan kepada Guskamlabar/Maritime Security Task Force (MSTF), Polri/Police Coast Guard (PCG) untuk senantiasa bekerja keras meningkatkan keamanan termasuk Penajaman Data Intelijen untuk mendukung operasi.
Selain memperkuat kerja sama intelijen, kegiatan Bhakti Sosial oleh militer kedua negara yang telah dilaksanakan bertahun-tahun, juga memberikan kontribusi atas keberhasilan patroli terkoordinasi kedua pihak untuk keamanan laut.
"Semua kegiatan ilegal di laut pada dasarnya direncanakan di darat. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya untuk menangkal kejahatan-kejahatan di laut dengan cara melaksanakan `Indonesia-Singapore Bhakti Sosial` sekaligus mensejahterakan masyarakat setempat," kata Edy.
Pertemuan tahunan staf TNI dan SAF (TNI-SAF Annual Staff Meeting) 2011 bertujuan mengevaluasi sejumlah kerja sama kedua pihak yang telah terjalin baik, seperti Indonesia-Singapore Intelligence Exchange (Isintelex), Indonesia-Singapore Joint Coordinated Committee (ISJCC), Indonesia-Singapore Joint Training Committee (ISJTC) dan Indonesia-Singapore Joint Logistics Committee (ISJLC) selama periode Februari 2010 Februari 2011.
Kegiatan rutin antara TNI-SAF diikuti 31 orang, terdiri dari 16 orang perwira TNI dan 15 orang perwira SAF.
Sumber: ANTARA News
KKIP Dongkrak Nilai Ekspor Industri Pertahanan
Meriam produksi PT. PINDAD. (Foto: Berita HanKam)
23 Februari 2011, Jakarta -- (DMC): Bergulirnya Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2010 ternyata membawa perubahan positif yang cukup signifikan bagi ekspor Industri Pertahanan Indonesia. Hal itu tercermin dari mulai banyaknya pemesanan negara lain terhadap produk-produk pertahanan yang dihasilkan industri nasional, di mana selama tahun 2010 total pemesanannya lebih dari 53 juta dollar AS.
Nilai tersebut meliputi pemesanan terhadap pesawat CN 235-110 produksi PT Dirgantara Indonesia senilai 49,5 juta dollar AS oleh Angkatan Laut Korea Selatan dan senjata serta amunisi produksi PT Pindad senilai 3,8 juta dollar AS oleh negara Philipina, Thailand, Amerika Serikat, Singapore dan Timor Leste. Nilai ekspor tersebut meningkat hampir delapan kali lipat dari dari tahun 2009, di mana kontrak industri pertahanan tersebut hanya diterima oleh PT Pindad dengan nilai sebesar hampir 500 ribu dollar AS.
Sementara berdasarkan data Kementerian Negara BUMN tahun 2008 tentang profil BUMN industri strategis, total laba bersih tujuh BUMN sampai 2008 sebesar Rp 577,8 miliar atau meningkat dari 2007 yang totalnya sebesar Rp374,6 miliar. Adapun BUMN yang merealisasikan laba bersih pada 2008 yaitu PT Krakatau Steel Rp 459,6 miliar, PT Dahana Rp 55,0 miliar, PT INKA Rp 32,4 miliar, PT LEN Industri Rp 11,8 miliar, PT DPS Rp10,5 miliar, PT Pindad Rp 5,8 miliar, dan PT Barata Indonesia Rp 2,6 miliar.
Sedangkan total rugi bersih enam BUMN pada 2008 sebesar Rp182,8 miliar terutama disebabkan rugi bersih PT DI sebesar Rp 84,3 miliar dan PT PAL Indonesia sebesar Rp 47,6 miliar. Selain itu, terdapat rugi bersih untuk PT BBI sebesar Rp18,8 miliar, PT INTI sebesar Rp15,3 miliar, PT DKB sebesar Rp13,5 miliar, dan PT IKI sebesar Rp3,1 miliar.
Produk utama PT Pindad pada tahun 2008 terdiri atas berbagai tipe munisi kaliber kecil dan senjata SS-1 serta SAR-2 yang sebagian besar dibeli oleh Thailand dan Amerika Serikat. Pada tahun 2009, ekspor utama terdiri dari berbagai munisi kaliber kecil dan senjata dipesan oleh Thailand dan Piliphina. Sementara itu pada tahun 2010, PT Pindad mendapatkan pemesanan dari Amerika Serikat, Singapora dan Timor Leste disamping Thailand untuk munisi kaliber kecil, granat asap dan senjata SS-1. Adapun PT DI berhasil mendapatkan pemesanan pesawat CN-235-110 dari Korea Selatan pada tahun 2011.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Industri pertahanan memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan pertahanan, disamping mampu memenuhi kebutuhan alat peralatan untuk mendukung sistem pertahanan negara juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberikan kontribusi yang besar kepada devisa negara. Sebelum terbentuknya KKIP, industri pertahanan nasional hampir tidak memberikan kontribusi ekonomi secara nasional.
Oleh karenanya melalui KKIP, Kementerian Pertahanan sebagai leading sektor dalam menentukan kebijakan pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri akan tetap berkomitmen dalam mengawal kebijakan tersebut hingga menuju kemandirian di bidang industri pertahanan serta berkontribusi penuh pada perekonomian nasional.
Sumber: DMC
23 Februari 2011, Jakarta -- (DMC): Bergulirnya Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 42 Tahun 2010 ternyata membawa perubahan positif yang cukup signifikan bagi ekspor Industri Pertahanan Indonesia. Hal itu tercermin dari mulai banyaknya pemesanan negara lain terhadap produk-produk pertahanan yang dihasilkan industri nasional, di mana selama tahun 2010 total pemesanannya lebih dari 53 juta dollar AS.
Nilai tersebut meliputi pemesanan terhadap pesawat CN 235-110 produksi PT Dirgantara Indonesia senilai 49,5 juta dollar AS oleh Angkatan Laut Korea Selatan dan senjata serta amunisi produksi PT Pindad senilai 3,8 juta dollar AS oleh negara Philipina, Thailand, Amerika Serikat, Singapore dan Timor Leste. Nilai ekspor tersebut meningkat hampir delapan kali lipat dari dari tahun 2009, di mana kontrak industri pertahanan tersebut hanya diterima oleh PT Pindad dengan nilai sebesar hampir 500 ribu dollar AS.
Sementara berdasarkan data Kementerian Negara BUMN tahun 2008 tentang profil BUMN industri strategis, total laba bersih tujuh BUMN sampai 2008 sebesar Rp 577,8 miliar atau meningkat dari 2007 yang totalnya sebesar Rp374,6 miliar. Adapun BUMN yang merealisasikan laba bersih pada 2008 yaitu PT Krakatau Steel Rp 459,6 miliar, PT Dahana Rp 55,0 miliar, PT INKA Rp 32,4 miliar, PT LEN Industri Rp 11,8 miliar, PT DPS Rp10,5 miliar, PT Pindad Rp 5,8 miliar, dan PT Barata Indonesia Rp 2,6 miliar.
Sedangkan total rugi bersih enam BUMN pada 2008 sebesar Rp182,8 miliar terutama disebabkan rugi bersih PT DI sebesar Rp 84,3 miliar dan PT PAL Indonesia sebesar Rp 47,6 miliar. Selain itu, terdapat rugi bersih untuk PT BBI sebesar Rp18,8 miliar, PT INTI sebesar Rp15,3 miliar, PT DKB sebesar Rp13,5 miliar, dan PT IKI sebesar Rp3,1 miliar.
Produk utama PT Pindad pada tahun 2008 terdiri atas berbagai tipe munisi kaliber kecil dan senjata SS-1 serta SAR-2 yang sebagian besar dibeli oleh Thailand dan Amerika Serikat. Pada tahun 2009, ekspor utama terdiri dari berbagai munisi kaliber kecil dan senjata dipesan oleh Thailand dan Piliphina. Sementara itu pada tahun 2010, PT Pindad mendapatkan pemesanan dari Amerika Serikat, Singapora dan Timor Leste disamping Thailand untuk munisi kaliber kecil, granat asap dan senjata SS-1. Adapun PT DI berhasil mendapatkan pemesanan pesawat CN-235-110 dari Korea Selatan pada tahun 2011.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Industri pertahanan memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan pertahanan, disamping mampu memenuhi kebutuhan alat peralatan untuk mendukung sistem pertahanan negara juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberikan kontribusi yang besar kepada devisa negara. Sebelum terbentuknya KKIP, industri pertahanan nasional hampir tidak memberikan kontribusi ekonomi secara nasional.
Oleh karenanya melalui KKIP, Kementerian Pertahanan sebagai leading sektor dalam menentukan kebijakan pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri akan tetap berkomitmen dalam mengawal kebijakan tersebut hingga menuju kemandirian di bidang industri pertahanan serta berkontribusi penuh pada perekonomian nasional.
Sumber: DMC
Subscribe to:
Posts (Atom)