Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) mengadakan pertemuan dengan Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah saat melakukan kunjungan kenegaraan di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis (24/2). (Foto: ANTARA/Rumgapres/Muchlis/nz/11)
28 Februari 2011, Bandar Seri Begawan -- (Berita HanKam): Pemerintah Brunei Darussalam menghibahkan ke Indonesia, dua kapal patroli KDB Waspada (P02) dan KDB Pejuang (P03) untuk pelatihan militer sebagai bagian dari upaya meningkatkan hubungan militer kedua negara, diumumkan Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Dato Paduka Hj Mustappa Hj Sirat, Jumat (25/2).
Kedua kapal perang masih dioperasikan Tentera Laut Diraja Brunei (TLDB), kemungkinan April kedua kapal akan diserahkan ke Indonesia dan dijadikan kapal latih oleh TNI AL, ucap Dato Paduka Hj Mustappa pada harian lokal The Brunei Times sebelum jalan pagi Sultan Brunei Darussalam dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Taman Tasek Lama.
Kapal diperiksa dan para awak akan dilatih terlebih dahulu sebelum diserahkan ke TNI AL.
Pemerintah Brunei Darussalam dan Indonesia meneken Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerjasama pertahanan pada 10 April 2003, MoU telah diratifikasi oleh parlemen Indonesia.
Kedua negara berencana mengadakan latihan bersama pasukan khusus dan pengiriman personil militer Brunei Darussalam ke Universitas Pertahanan di Indonesia tahun ini.
Sejumlah program telah dilaksanakan kedua negara diantaranya, perwira Brunei Darussalam menjadi peserta kursus di Lemhanas dan perwira Indonesia peserta Joint Staff Course and Executive Development Programme di Brunei.
Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Presiden Yudhoyono telah memerintahkan KASAD berpartisipasi pada HUT ke-50 Tentera Darat Diraja Brunei dan Menhan mengambil bagian pada Brunei International Defence Exhibition (BRIDEX).
Brunei Darussalam Berminat Beli Alutsista Produk Indonesia
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan Brunei Darussalam berminat membeli kendaraan tempur dan beberapa jenis senjata produksi Indonesia pada wartawan, Minggu sore (27/2), saat mendampingi kunjungan kerja Presiden Yudhoyono di Provinsi Kepulauan Riau.
Sudi tidak menjelaskan jumlah dan spesifikasi alutsista yang akan dibeli Brunei Darussalam.
Pada tahun lalu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR (29/4/2010), Brunei Darussalam berminat membeli perlengkapan militer senilai Rp 5,04 milyar. Brunei akan membeli kapal cepat, baju militer, mobil dapur umum, tenda dan parasut.
Kapal Patroli Kelas Waspada
KDB Waspada (P02). (Foto: Born 1945)
Kapal patroli rudal kelas Waspada dibangun Vosper Pty. Ltd., Singapura. Pemerintah Brunei Darussalam memesan tiga kapal kelas Waspada, KDB Waspada (P02) diluncurkan 3 Agustus 1977 dan dioperasikan Juli 1978, KDB Pejuang Maret 1978/1979 dan KDB Seteria (P03) 22 Juni 1978/1979.
Kapal diawaki 34 orang mempunyai bobot kosong 150 ton dan penuh 206 ton, berukuran panjang 36,88 meter dan lebar 7,16 meter. Kapal dapat dipacu 30 knot ditenagai 2 mesin diesel MTU.
Dipersenjatai dua peluncur rudal anti-kapal MM38 Excocet, sepucuk meriam 30 mm BMARC-Oerlikon GCM-B01 AA dan 2 pucuk senapan mesin 7,62 mm. Kapal kelas Waspada telah dimodernisasi pada tahun 1990-an.
Kapal kelas Waspada akan digantikan kelas Darussalam dibangun oleh Lurssen Werft, Jerman.
Sumber: The Brunei Times/ANTARA News/Kontan
© info-hankam.blogspot
No comments:
Post a Comment