Heli Puma milik TNI AU tersebut jatuh di kawasan Lanud Atang Sanjaya, Bogor. Jatuhnya heli tersebut menewaskan pilot Mayor (pnb) Sobiq Fanani, kopilot Lettu Wisnu, kopilot Lettu Wisnu, Serka Dodi, dan Serka Catur Heli. (Foto: detikFoto/Elvan Dany Sutrisno)
12 Juli 2009, Jakarta -- Departemen Pertahanan mengajukan anggaran Rp1 triliun dalam APBN-Perubahan 2009 untuk meningkatkan alokasi dana bagi peningkatan kesiapan dan kesiapsiagaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.
Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di Jakarta, Jumat (12/6) mengatakan dari jumlah itu 70 persen digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata TNI. "Peningkatan anggaran untuk perawatan dan pemeliharaan akan menjadi fokus utama untuk menjaga kelaikan teknis alat utama sistem senjata TNI," katanya.
Juwono mengemukakan, tambahan anggaran dalam APBN-Perubahan itu kini masih dibahas oleh Bappenas dan Departemen Keuangan untuk dapat direalisasikan sehingga dapat meningkatkan kelaikan alat utama sistem senjata TNI. Juwono menyatakan, dalam lima tahun terakhir, dirinya berkali-kali mengingatkan soal keterbatasan kemampuan pemerintah dalam menganggarkan belanja pertahanan, yang memang akan selalu dikalahkan oleh prioritas sektor lain, seperti perekonomian atau kesejahteraan rakyat yang diyakini memang jauh lebih dibutuhkan.
"Karena itu, setiap kami mengajukan permintaan anggaran pertahanan minimum sebanyak Rp100 triliun realisasinya pasti hanya sepertiga atau sekitar Rp33 triliun hingga Rp35 triliun," ujar Juwono.
Dengan realisasi sepertiga kebutuhan minimal itu, Dephan, menurut Juwono, harus selalu berhitung cermat dalam menggunakan anggaran yang ada. Apalagi alokasi anggaran itu masih harus dibagi lagi ke tiga matra angkatan, Dephan, dan Mabes TNI, untuk membiayai belanja rutin, belanja barang, dan belanja modal di setiap instansi tersebut.
"Namun, tetap kami prioritaskan agar uangnya cukup untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti kesiapan operasional nyata, kesiapsiagaan, dan pemeliharaan serta perawatan alutsista dengan tetap menjamin keselamatan prajurit TNI.
MEDIA INDONESIA
No comments:
Post a Comment