Friday, July 17, 2009

Ditangkap di Balikpapan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperlihatkan cetakan foto hasil laporan intelijen yang menunjukkan foto dirinya menjadi sasaran tembak saat memberikan pernyataan pers terkait peristiwa ledakan bom yang terjadi di Jakarta di halaman kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/7). SBY menyebut ada kelompok teroris yang berlatih untuk melakukan tindakan anarkis dengan melakukan latihan tembak yang menjadikan foto dirinya sebagai sasaran tembak. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/pd/09)

18 Juli 2009 -- Teroris yang melakukan latihan menembak dengan sasaran foto wajah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata telah ditangkap di Kaltim.

"Pelakunya sudah kita tangkap," kata Kapolri Bambang Hendarso Danuri saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (17/7).

Menurutnya, gambar itu diambil pada 5 Mei lalu di Kaltim. Tersangka sudah ditangkap dan akan segera diadili. "Dan sudah diakui oleh yang bersangkutan menjadikan SBY sebagai target," jelas Kapolri.

Kapolri juga kembali menegaskan bahwa foto yang ditunjukkan SBY saat jumpa pers di Istana Negara kemarin adalah asli. "Bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis," tuturnya.

Serang BRIMOB

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Drs Rudi Pranoto yang dikonfirmasi terkait pernyataan Kapolri tentang penangkapan pelaku penembakan foto SBY di Kaltim menjelaskan, tersangka pelaku tersebut adalah Abu Zar alias Kismaninda alias Husain alias Udin (27), yang ditangkap anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, 9 Mei 2009 lalu.

“Yang disebutkan Kapolri itu adalah Abu Zar, yang ditangkap di kawasan Gunung Samarinda, Balikpapan Selatan. Dia ditangkap karena terlibat dengan aksi terorisme dan penyerangan markas Brimob di Desa Loki, Seram Barat, Maluku 2006 lalu,” tegas Rudi.

Namun menyangkut aksi latihan menembak dengan sasaran foto SBY, Rudi menegaskan pihak Polda Kaltim tidak mengetahui. “Karena setelah ditangkap, Abu Zar langsung dibawa ke Mabes Polri. Pengembangan kasus itu sepenuhnya dilakukan oleh tim Densus 88 Mabes Polri. Kita tidak tahu, tentang keterkaitannya pada latihan menembak,” jelas Rudi.

Disinggung soal kemungkinan pelaksanaan latihan menembak tersebut dilakukan di Kaltim, Rudi membantahnya. “Tidak pernah ada latihan menembak seperti itu di Kaltim. Lebih jelasnya memang pihak Densus 88 atau Mabes Polri yang harus dikonfirmasi, karena pengembangan kasusnya di sana,” tegas mantan Kapolres Malinau itu lagi.

Abu Zar ditangkap atas sangkaan terlibat penyerangan pos Brimob Polda Kaltim yang menewaskan lima personel Brimob di Desa Loki, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku pada Senin, 16 Mei 2005 sekitar pukul 03.00 WIT.

Kelima personel Brimob yang tewas itu Bripol Ronny Susanto, Bripol Hasanuddin, Bripol Teguh Aristianto, Briptu Slamet Harianto, dan Bharada Damanik.

Sebelum ditangkap, Abu Zar menyamar sebagai penjaga toko bangunan di Jl Strat III RT 27 Kelurahan Gunung Samarinda. Penangkapan Abu Zar berlangsung rahasia dan cepat oleh Tim Densus 88 yang dipimpin langsung Komandan Densus 88 Mabes Polri Brigjend Pol Saut Usman Nasution.

Abu Zar dijebak di kantor Lurah Gunung Samarinda, Satu (9/5). Seorang polisi menyamar sebagai pembeli bahan bangunan minta diantarkan pesanannya di kantor kelurahan. Abu Zar yang mengawal barang dan Lukman sebagai sopir pikap, langsung disergap Densus Mabes Polri yang jumlahnya lebih 10 orang begitu sampai di halaman kantor lurah.

“Penangkapannya sangat cepat,” kata Ketua RT 27 Kelurahan Gunung Samarinda Kuswandi di rumahnya. “Setahu saya, Udin (Abu Zar, Red) itu bekerja di toko bangunan Pak Muslim. Dan, Lukman memang warga saya yang sudah lama tinggal di sini,” sambungnya.

Toko bangunan UD Yazid Jaya di Jl Strat III yang dijaga Abu Zar, juga tempat Lukman bekerja. Menurut Kuswandi, selain menjadi karyawan, Abu Zar juga bertugas sebagai penjaga toko sekaligus tinggal di sana. Sementara Lukman tinggal di Jl Strat III Gang AMD Nomor 22.

KALTIM POST

No comments:

Post a Comment