Tuesday, January 5, 2010

Gubernur Akmil: Sulit Menjadi Perwira TNI


4 Desember 2009, Magelang -- Gubernur Akademi Militer (Akmil), Mayjen TNI Sabar Yudo Suroso menyatakan, sulit seseorang menjadi perwira TNI karena harus profesional dalam melaksanakan tugas bagi kepentingan bangsa dan negara.

"Untuk menjadi seorang perwira TNI tidaklah mudah," katanya di Magelang, Senin, ketika membuka Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier (Dikmapa PK) TNI Tahun Ajaran 2010, di Lapangan Sapta Marga kompleks Akmil, lembah Gunung Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Sebanyak 210 calon prajurit siswa (caprasis) menjalani Dikmapa PK TNI Tahun Ajaran 2010. Caprasis pria terdiri atas 99 orang (matra darat), 41 orang (matra laut), dan 39 orang (matra udara), sedangkan wanita masing-masing 11 orang matra darat dan udara serta sembilan orang matra laut.

Para caprasis yang berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu itu akan menjalani dikmapa selama 28 minggu. Caprasis pria menjalani dikmapa di Akmil sedangkan wanita di Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat di Bumi Pasirjati, Bandung, Jawa Barat.

Ia mengatakan, seorang perwira TNI selalu siap berkorban baik tenaga, waktu, maupun pikiran. Perwira TNI juga harus selalu bekerja keras dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan tugas.

"Hal ini penting dilakukan karena pada dasarnya seorang perwira TNI itu adalah seorang pemimpin yang dituntut profesional dan dapat menjadi contoh bagi anak buah, masyarakat, dan lingkungannya," katanya.

Pada kesempatan itu ia mengatakan, caprasis harus mampu mewujudkan harapan sebagai perwira TNI yang dapat dibanggakan.

Mereka, katanya, akan menjalani pendidikan dasar (diksar) keprajuritan selama 12 minggu dan diksar perwira selama 16 minggu.

"Berupayalah menyesuaikan diri secepat mungkin dari lingkungan kehidupan sipil ke militer, siapkan mental dan fisik untuk mengikuti pendidikan, buang jauh-jauh rasa bimbang dan ragu yang dapat mengakibatkan kegagalan," katanya.

Mereka harus selalu menaati berbagai aturan dalam dikmapa itu dan mengikuti perintah serta arahan dari guru, pelatih, dan pengasuh.

Selain itu, katanya, mereka harus mampu memelihara kebersamaan, persaudaraan, dan kekompakan sebagai sesama caprasis.

"Ini penting sebagai upaya menanamkan nilai-nilai integrasi dan soliditas TNI sejak dini," katanya.

ANTARA Jateng

No comments:

Post a Comment