Wednesday, October 27, 2010

TNI AD Kerahkan Dua Batalyon di Mentawai

Suasana pasca tsunami yang menghantam Mentawai, di Dusun Muntei Barubaru, Pagai Utara, Mentawai, Rabu (27/10). Lebih dari 15 dusun di pulau itu hancur terkena gelombang tsunami pada 25 Oktober lalu akibat gempa berkekuatan 7,2 skala Richter dan menimbulkan korban sedikitnya 63 orang tewas dan 411 dinyatakan hilang. (Foto: ANTARA/Kris Hadiyanto-Setwapres/hp/10)

28 Oktober 2010, Jakarta -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta akan mengerahkan dua batalyon dari satuan kesehatan dan bantuan perbekalan kepada korban gempa bumi dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat.

"Satu batalyon dari wilayah Timur akan berangkat pada Kamis siang nanti, sementara dari wilayah Barat sudah disiagakan untuk berangkat ke Mentawai," katanya kepada wartawan usai membuka seminar `Pembangunan Moral dan Karakter Bangsa` di Balai Komando Kopassus Cijantung, Jakarta, Kamis.

Untuk pendistribusian bantuan perbekalan, seperti bahan makanan, tenda dan obat-obatan, kata George, pihak akan menggunakan pesawat Hercules karena banyak wilayah yang terisolasi akibat tsunami di Mentawai.

"Kami menggunakan pesawat Hercules karena lokasinya sulit dijangkau. Peterjun "free fall" dari Kostrad akan mendampingi bantuan perbekalan yang diterjunkan," katanya.

Namun, lanjut dia, yang menjadi hambatan bila gelombang laut di Mentawai meningkat karena akan menyulitkan personilnya untuk mendistribusikan bantuan yang diterjunkan itu.

Sementara itu, untuk wilayah di Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, TNI AD sudah mengerahkan sekitar 2.000 personil dari empat penjuru mata angin, yakni Timur, Barat, Utara dan Selatan untuk membantu mengevakuasi para korban meletusnya Gunung Merapi pada (26/10).

"Pasukan di Gunung Merapi lebih banyak dikerahkan dibanding di Mentawai karena lokasinya sulit dijangkau," katanya.

Kadis Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Sunaryo Widjonarko, menambahkan, pasukan dari empat penjuru mata angin itu sudah masuk ke wilayah Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta untuk membantu evakuasi para korban dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi.

Tsunami yang terjadi di Mentawai, Sumbar itu menyebabkan sekitar 300 orang lebih meninggal dunia dan ratusan lainnya hilang, sementara jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi pada Selasa (26/10) petang bertambah menjadi 29 orang.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment