Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL mempersiapkan materiil tempur disela-sela upacara pembukaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2012, di Dermaga Koarmatim, Ujung Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/10). Latgab tersebut bertujuan untuk untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme Operasi Gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/nz/12)
20 Oktober 2012, Surabaya: Sejumlah persenjataan TNI dari tiga matra digunakan dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2012 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Sabtu (20/10).
Beberapa persenjataan yang digunakan diantaranya, 1 unit Radar Giraffe, 5 unit Meriam Penangkis Serangan Udara (PSU) Rhenmetal 20 mm, 4 unit Rudal Robot Bofors Sistem (RBS-70) dari Yon Arhanudri-2 Kostrad, 4 pucuk Mortir 8 Tampela, 4 pucuk Mortir 60 RR dan 4 pucuk Senapan Mesin Sedang dan Berat.
Persenjataan lainnya adalah 4 unit Tank Amfibi jenis Palawa Tanka (PT) 76-M dari Menkav-1 Marinir. Selain itu, 2 BTR 50-PM, 2 BTR 50 PK dan 3 BTR 50 P, 4 unit Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri (Kapa) dari Menkav-1Marinir Surabaya. Juga 4 pucuk Meriam Howitzer 105 mm dan 2 unit kendaraan roket RM-70 Grad, 2 kendaraan tempur Sea Rider milik Satuan Kopaska Koarmatim dan 2 Helikopter Kolibri dari TNI Angkatan Udara.
Beberapa peralatan tempur yang berada di jajaran Koarmatim juga terlibat dalam latihan akbar ini. Diantaranya 3 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Perusak Kawal Rudal, 1 KRI klas Sigma, 1 Kapal Patrol Ship Killer (PSK), 1 Kapal Cepat Torpedo (KCT) dan 1 Kapal Fast Patrol Boat.
Dalam gladi tempur tersebut juga bergabung unsur kapal perang dari Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla).
Menurut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, pada abad ke-21, bentuk perang berubah menjadi perang modern multi kompleks. Oleh karena itu, mengharuskan adanya doktrin militer yang kuat. Karena tanpa doktrin tersebut, perang modern dapat dipastikan akan menuju kekalahan. Bahkan perang gerilya sekalipun tidak akan dapat mencapai kemenangan.
Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan penetapan doktrin pertahanan kepulauan dan doktrin militer nasional yang komperhensif, cepat dan tepat menjadi bagian terpenting dalam penetapan strategi militer nasional dan perumusan pembangunan kekuatan demi tercapainya postur TNI.
Dalam konteks konsep Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum, Laksamana Agus mengatakan perlu konsep gelar militer pertahanan kewilayahan dan penyiapan komando gabungan yang memiliki interoperability tinggi.
“Pemilihan alutsista yang tepat dan cepat, merupakan kata kunci keberhasilan tugas TNI dalam menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim.
Laksamana Agus mengatakan, tujuan Latihan Gabungan TNI tahun ini adalah meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengendalikan mekanisme operasi gabungan TNI secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi.
Dalam pembukaan Latihan Gabungan TNI tahun 2012, bertindak sebagai Inspektur Upacara Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dengan Komandan Upacara Pagdiv-2 Kostrad Mayjen TNI Setyo Sularso, yang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) Latgab TNI.
Pada upacara pembukaan, hadir tiga Kepala Staf Angkatan, Pangkostrad Mayjen TNI Gatot Nurmantyo, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono dan para Pangkotama TNI sewilayah Surabaya. Sedangkan pasukan upacara terdiri dari satu Batalyon pasukan gabungan TNI AD, AL dan AU serta satu Kompi gabungan Pasukan Khusus TNI.
Usai upacara, Panglima TNI meninjau Markas Latihan Posko (Latposko) yang berada di Mako Komando Latihan (Kolat) Koarmatim. Saat peninjauan, Panglima TNI menerima paparan dari Direktur Olah Yudha (DOY) Brigjen TNI Siburian mengenai rencana garis besar dan konsep umum latihan.
Sumber: Jurnas
News Hankam
Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Saturday, October 20, 2012
Friday, October 19, 2012
USS Green Bay (LPD-20) Lego Jangkar di Selat Badung
Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Green Bay (LPD-20) lego jangkar di perairan laut Selat Badung, Bali, Jumat (19/10). Kapal pengangkut alat berat dan alat tempur itu menjalankan misi pelayaran latihan dari San Diego, California, AS, menuju Dili, Timor Leste, dan memilih singgah di Bali hingga Minggu (21/10) sebelum melanjutkan perjalanan ke negara-negara lain di Asia. (Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie/pd/12)
19 Oktober 2012,Selat Badung: Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Green Bay (LPD-20), singgah di Bali dalam misi pelayarannya di kawasan Asia Tenggara.
"Kami berada di sini mulai Kamis (18/10) sampai Minggu (21/10) setelah melakukan pelayaran dari Hawai dan Timor Leste," kata Komandan Lapangan USS Green Bay, Letkol Robinson, di atas kapalnya yang lego jangkar di perairan laut Selat Badung, Jumat.
Kapal pengangkut alat berat dan alat penunjang tempur lainnya itu melakukan misi pelayaran latihan dari "home base-nya" di San Diego, California, AS.
Selain alat berat dan alat penunjang tempur, seperti tank, panser, dan helikopter, kapal berbobot mati 28 ribu ton dengan panjang 208,5 meter dan lebar 39 meter itu juga mengangkut sedikitnya 1.000 personel Angkatan Laut AS.
"Kapal ini tidak pernah terlibat perang, kecuali hanya untuk latihan pelayaran dan pendaratan peralatan tempur di beberapa belahan dunia," kata Robinson mengenai kapal yang dibuat pada 2005 dan dioperasikan pertama kalinya pada 2009 itu.
Sementara itu, Kapten USS Green Bay, Kolonel Putnam Browne, menambahkan bahwa dipilihnya Bali sebagai tempat persinggahan atas keinginan para prajuritnya.
"Setelah dari Timor Leste, kami menawarkan kepada prajurit mengenai tempat singgah. Mereka sepakat memilih Bali. Pulau ini sangat indah dan mereka baru pertama kali mengunjunginya," katanya didampingi Asisten Bidang Informasi Konjen AS di Surabaya, Markus Wisnu Murti.
Waktu tiga hari di Bali dimanfaatkan awak USS Green Bay untuk mengunjungi tempat-tempat eksotis. Mereka berangkat secara berkelompok dari lokasi lego jangkar di Selat Badung ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, dengan menggunakan taksi air (water taxi) untuk selanjutnya dijemput bus atau angkutan darat lainnya untuk menuju objek-objek wisata sesuai pilihan mereka.
Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut I Wayan Suarjaya menyambut baik kedatangan personel Angkatan Laut AS dalam pasukan USS Green Bay itu.
"Setidaknya mereka sudah membuktikan sendiri bahwa Indonesia, khususnya Bali benar-benar aman," katanya setelah mendapat kesempatan mengunjungi kapal itu.
Ia kagum dengan kekuatan formasi pasukan di dalam kapal jenis 'landing platform dock" atau "amphibious transport dock" itu . "Kita hanya berharap bisa memiliki kapal sebesar itu untuk mendukung tugas operasional pengamanan laut kita yang luas ini," kata Suarjaya.
Sumber: ANTARA Bali
19 Oktober 2012,Selat Badung: Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Green Bay (LPD-20), singgah di Bali dalam misi pelayarannya di kawasan Asia Tenggara.
"Kami berada di sini mulai Kamis (18/10) sampai Minggu (21/10) setelah melakukan pelayaran dari Hawai dan Timor Leste," kata Komandan Lapangan USS Green Bay, Letkol Robinson, di atas kapalnya yang lego jangkar di perairan laut Selat Badung, Jumat.
Kapal pengangkut alat berat dan alat penunjang tempur lainnya itu melakukan misi pelayaran latihan dari "home base-nya" di San Diego, California, AS.
Selain alat berat dan alat penunjang tempur, seperti tank, panser, dan helikopter, kapal berbobot mati 28 ribu ton dengan panjang 208,5 meter dan lebar 39 meter itu juga mengangkut sedikitnya 1.000 personel Angkatan Laut AS.
"Kapal ini tidak pernah terlibat perang, kecuali hanya untuk latihan pelayaran dan pendaratan peralatan tempur di beberapa belahan dunia," kata Robinson mengenai kapal yang dibuat pada 2005 dan dioperasikan pertama kalinya pada 2009 itu.
Sementara itu, Kapten USS Green Bay, Kolonel Putnam Browne, menambahkan bahwa dipilihnya Bali sebagai tempat persinggahan atas keinginan para prajuritnya.
"Setelah dari Timor Leste, kami menawarkan kepada prajurit mengenai tempat singgah. Mereka sepakat memilih Bali. Pulau ini sangat indah dan mereka baru pertama kali mengunjunginya," katanya didampingi Asisten Bidang Informasi Konjen AS di Surabaya, Markus Wisnu Murti.
Waktu tiga hari di Bali dimanfaatkan awak USS Green Bay untuk mengunjungi tempat-tempat eksotis. Mereka berangkat secara berkelompok dari lokasi lego jangkar di Selat Badung ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, dengan menggunakan taksi air (water taxi) untuk selanjutnya dijemput bus atau angkutan darat lainnya untuk menuju objek-objek wisata sesuai pilihan mereka.
Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut I Wayan Suarjaya menyambut baik kedatangan personel Angkatan Laut AS dalam pasukan USS Green Bay itu.
"Setidaknya mereka sudah membuktikan sendiri bahwa Indonesia, khususnya Bali benar-benar aman," katanya setelah mendapat kesempatan mengunjungi kapal itu.
Ia kagum dengan kekuatan formasi pasukan di dalam kapal jenis 'landing platform dock" atau "amphibious transport dock" itu . "Kita hanya berharap bisa memiliki kapal sebesar itu untuk mendukung tugas operasional pengamanan laut kita yang luas ini," kata Suarjaya.
Sumber: ANTARA Bali
Lantamal III Lakukan Sea Trial Dua Kapal Patroli
(Foto: Lantamal III)
19 Oktober 2012, Jakarta: Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin AS menyaksikan secara langsung pelaksanaan sea trial Patkamla Sepa dan Wanara yang merupakan unsur jajaran Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal III di perairan Teluk Jakarta, Jumat (19/10).
Sea trial ini dalam rangka ujicoba setelah dua Patkamla tersebut selesai dalam perbaikan baik mesin maupun body kapal. Pelaksanaan sea trial yang dihadiri personel dari Dinas kelaikan material Angkatan Laut (Dislaikmatal) ini berjalan cukup baik.
Selama sea trial Komandan Lantamal III yang semula berada di KAL Kalagian untuk melihat manuvra kapal, kemudian pindah ke Patkamla Sepa yang diujicoba. Selanjutnya Komandan merasakan sendiri Patkamla milik Lantamal III dalam acara sea trial dengan mengemudi sendiri Patkamla Sepa sampai dengan kecepatan sampai 25 knot.
Ikut serta dalam acara sea trial Patkamla ini antara lain Wadan lantamal III Kolonel laut (P) Muchammad Richad serta para asisten Danlantamal III.
Sumber: Lantamal III
19 Oktober 2012, Jakarta: Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin AS menyaksikan secara langsung pelaksanaan sea trial Patkamla Sepa dan Wanara yang merupakan unsur jajaran Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal III di perairan Teluk Jakarta, Jumat (19/10).
Sea trial ini dalam rangka ujicoba setelah dua Patkamla tersebut selesai dalam perbaikan baik mesin maupun body kapal. Pelaksanaan sea trial yang dihadiri personel dari Dinas kelaikan material Angkatan Laut (Dislaikmatal) ini berjalan cukup baik.
Selama sea trial Komandan Lantamal III yang semula berada di KAL Kalagian untuk melihat manuvra kapal, kemudian pindah ke Patkamla Sepa yang diujicoba. Selanjutnya Komandan merasakan sendiri Patkamla milik Lantamal III dalam acara sea trial dengan mengemudi sendiri Patkamla Sepa sampai dengan kecepatan sampai 25 knot.
Ikut serta dalam acara sea trial Patkamla ini antara lain Wadan lantamal III Kolonel laut (P) Muchammad Richad serta para asisten Danlantamal III.
Sumber: Lantamal III
Sukhoi Ikuti Latihan Angkasa Yudha 2012
(Foto: Lanud Halim)
19 Oktober 2012, Jakarta: Pesawat tempur TNI Angkatan Udara jenis Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin, Makasar yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung Suropati, tepat pukul 9.30 WIB, Jumat (19/10) mendarat dengan mulus di Landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma.
Kedatangan pesawat Tempur Sukhoi disambut langsung oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi, bersama Kepala Dinas Operasi Letkol Pnb Aditya Permana.
Menurut Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung, setelah mendarat, satu Flight Sukhoi akan berada di Halim Perdanakusuma selama satu pekan dalam rangka mengikuti Latihan Puncak TNI Angkatan Udara Tahun 2012 dengan sandi Angkasa Yudha.
Sumber: Jurnas
19 Oktober 2012, Jakarta: Pesawat tempur TNI Angkatan Udara jenis Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin, Makasar yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung Suropati, tepat pukul 9.30 WIB, Jumat (19/10) mendarat dengan mulus di Landasan pacu Lanud Halim Perdanakusuma.
Kedatangan pesawat Tempur Sukhoi disambut langsung oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI A. Adang Supriyadi, bersama Kepala Dinas Operasi Letkol Pnb Aditya Permana.
Menurut Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb Untung, setelah mendarat, satu Flight Sukhoi akan berada di Halim Perdanakusuma selama satu pekan dalam rangka mengikuti Latihan Puncak TNI Angkatan Udara Tahun 2012 dengan sandi Angkasa Yudha.
Sumber: Jurnas
Thursday, October 18, 2012
KRI Arun-903 Lakukan Bekal Ulang
KRI Arun-903 salah satu Unsur Kapal perang RI yang tergabung dalam latihan Armada Jaya-XXXI/2012 melaksanakan bekal ulang pengisian bahan bakar dua unsur LST jenis Frosch KRI Teluk Sibolga-536 dan KRI Teluk Celukang Bawang-532 di perairan Sangatta Kalimantan Tumur.(Foto: Dispenarmabar)
18 Oktober 2012, Sanggata: KRI Arun-903 dengan Komandan Kolonel Laut (P) Joko W, selama kegiatan manuver lapangan latihan armada Jaya-XXXI/2012 melaksanakan bekal ulang bahan bakar terhadap unsur-unsur kapal perang RI pada posisi sekitar 1,5 mil dari Pantai Sangatta Kalimantan Timur.
KRI Arun-903 sebagai unsur Komando Tugas gabungan Amfibi dalam manuver lapangan Armada Jaya XXX)/2012, melaksanakan pengisisn bahan bakar cair terhadap unsur kapal perang RI pada saat berada pengecekan kesiapan pada tahap latihan Umum di Perairan sekitar Pulau laut Banjarmasin dan selanjutnya berperan dalam pengiisian bekal cair di daerah sasaran pendaratan amfibi di Sangatta Kalimantan Timur.
Kegiatan bekal ulang dilaksanakan dalam rangka mendukung manuver lapangan unsur-unsur KRI diantaranya KRI jenis penyapu ranjau KRI Pulau Rengat-711, KRI Pulau Rupat-712, LST jenis Frosch KRI Teluk Sibolga-536 dan KRI Teluk Celukang Bawang-532 serta beberapa unsur kapal perang RI lainnya yang tergabung dalam latihan Armada Jaya XXXI/2012.
Dukungan logistik cair dengan melibatkan KRI Arun-903 jenis kapal tanker selama lintas laut manuver lapangan dibawah komando Tugas Gabungan Amfibi latihan Armada Jaya XXXI/2012 turut serta dalam manuver formasi tempur konvoi bersama KRI jenis landing Ship Tank (LST) dan Frosch angkut Tank dan pasukan dengan kapal markas KRI Banjarmasin-592 sebagai markas komando Panglima Kogasgabfib Laksda TNI Sadiman, S.E yang sehari-hari menjabat Pangarmabar.
Kegiatan bekal Ulang pengisian bahan bakar cair dilaksanakan di Daerah Sasaran Amfibi dalam formasi titik pencar formasi kapal perang RI dalam diagram serbuan yang disimulasikan pada operasi pendaratan amfibi pada manuver lapangn di perairan Sanggata, Kalimantan Timur.
Sumber: Dispenarmabar
18 Oktober 2012, Sanggata: KRI Arun-903 dengan Komandan Kolonel Laut (P) Joko W, selama kegiatan manuver lapangan latihan armada Jaya-XXXI/2012 melaksanakan bekal ulang bahan bakar terhadap unsur-unsur kapal perang RI pada posisi sekitar 1,5 mil dari Pantai Sangatta Kalimantan Timur.
KRI Arun-903 sebagai unsur Komando Tugas gabungan Amfibi dalam manuver lapangan Armada Jaya XXX)/2012, melaksanakan pengisisn bahan bakar cair terhadap unsur kapal perang RI pada saat berada pengecekan kesiapan pada tahap latihan Umum di Perairan sekitar Pulau laut Banjarmasin dan selanjutnya berperan dalam pengiisian bekal cair di daerah sasaran pendaratan amfibi di Sangatta Kalimantan Timur.
Kegiatan bekal ulang dilaksanakan dalam rangka mendukung manuver lapangan unsur-unsur KRI diantaranya KRI jenis penyapu ranjau KRI Pulau Rengat-711, KRI Pulau Rupat-712, LST jenis Frosch KRI Teluk Sibolga-536 dan KRI Teluk Celukang Bawang-532 serta beberapa unsur kapal perang RI lainnya yang tergabung dalam latihan Armada Jaya XXXI/2012.
Dukungan logistik cair dengan melibatkan KRI Arun-903 jenis kapal tanker selama lintas laut manuver lapangan dibawah komando Tugas Gabungan Amfibi latihan Armada Jaya XXXI/2012 turut serta dalam manuver formasi tempur konvoi bersama KRI jenis landing Ship Tank (LST) dan Frosch angkut Tank dan pasukan dengan kapal markas KRI Banjarmasin-592 sebagai markas komando Panglima Kogasgabfib Laksda TNI Sadiman, S.E yang sehari-hari menjabat Pangarmabar.
Kegiatan bekal Ulang pengisian bahan bakar cair dilaksanakan di Daerah Sasaran Amfibi dalam formasi titik pencar formasi kapal perang RI dalam diagram serbuan yang disimulasikan pada operasi pendaratan amfibi pada manuver lapangn di perairan Sanggata, Kalimantan Timur.
Sumber: Dispenarmabar
Wednesday, October 17, 2012
Roket RM 70 Hancurkan Pertahanan Musuh
Sejumlah kendaraan tempur milik Korps Marinir melakukan penembakan dengan menggunakan Roket RM.70 Grand. (Foto: ANTARA/Prabu Pandya/ss/nz/10)
17 Oktober 2012, : Desa Sekerat membara. Pertempuran sengit kala fajar menyingsing membumihanguskan kawasan pegunungan kapur di sisi utara dari arah pantai. Serangan kilat artileri dan ribuan pasukan marinir melumpuhkan pertahanan musuh di gunung itu.
Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.
Eksotisme pantai Sekerat saat matahari terbit seolah tertutupi dengan kecamuk pertempuran. Deburan dan pecahan ombak seolah tak terdengar dikalahkan dentuman keras berbagai piranti tempur.
Situasi kian mencekam ketika roket RM 70 GRAD dimuntahkan secara bertubi-tubi. Lidah api yang panjang mengiringi hujan roket yang menembus sisi-sisi gunung dan menerjang pusat pertahanan musuh.
Suasana ini merupakan pelaksanaan rangkaian latihan puncak TNI Angkatan Laut (AL) bersandi Armada Jaya XXXI tahun 2012 yang digelar di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Senin (15/10). Latihan ini melibatkan semua unsur kesenjataan dan kekuatan TNI AL. Mulai dari kapal perang (KRI) dari berbagai jenis yang melakukan penyekatan dan pertempuran laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan langsung latihan tersebut.
Pertempuran juga didukung kapal Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) yang memuat ratusan prajurit marinir lengkap dengan seluruh kesenjataan infanteri, artileri dengan HOW 105 dan roket RM 70 GRAD, kavaleri dengan tank terbaru BMP 3F dari Rusia, serta LVT-7 dari Korea Selatan disamping tank lama.
Adapun kekuatan unsur yang tergabung antara lain 30 KRI dari berbagai jenis, pesawat udara berupa 4 unit cassa KMA, 2 unit heli bell, dan 2 unit heli BO-105. Untuk personel marinir, terdiri dari satu brigrat (2.681 personel), 17 tankfib, 33 RRF/BTR 50P, 8 KAPA, 2 RM 70 GRAD, 6 HOW 105, 3 MER 57, dan 2 truk TATRA.
Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin.
Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhon, KRI DPN 365 exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa TPO SUT, serta dari KRI FKO 368 Mistral-2.
"Namun ketika baru ditembak Yakhont saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis. Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba. Hanya Yakhont yang belum pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.
Yang istimewa, rudal Yakhon itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer. Anda bayangkan. Selama sejarah, baru ini yang menembak sejauh itu," katanya.
Dalam latihan ini dilakukan penembakan meriam maupun roket dengan skenario melindungi pasukan penyerang. "Dalam Armada Jaya XXXI ini, kita melaksanakan latihan secara lengkap. Mulai dari laut, pendaratan pantai, juga gerakan darat. Kita juga yakin senjata kita bisa digunakan dengan baik dan masih layak pakai," kata KSAL.
Serangan fajar dilaksanakan sejak subuh hingga sekitar pukul 07.00 Wita. Tembakan beruntun roket RM 70 GRAD menjadi pamungkas dari aksi tersebut. Lontaran berbunga api, dentuman yang keras, dan daya rusak yang kuat menjadi gambaran kualitas piranti tempur tersebut.
Pasca penembakan roket, pasukan infanteri masih terus melakukan perang darat, dan disimulasikan bergabung dengan TNI AD, untuk mengepung sarang musuh. Perang darat rencananya masih berlangsung hingga pukul 17.00 hari ini (16/10).
KSAL bangga dengan para prajurit yang dinilainya menjalankan misi latihan dengan baik. Ia pun berharap jajarannya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal untuk dipadukan dengan piranti alutsista yang semakin canggih.
Rombongan KSAL meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 Wita menuju bandara Tanjung Bara dengan helikopter. Setelah itu langsung menuju Balikpapan untuk seterusnya menuju Jakarta.
Sumber: Tribunnews
17 Oktober 2012, : Desa Sekerat membara. Pertempuran sengit kala fajar menyingsing membumihanguskan kawasan pegunungan kapur di sisi utara dari arah pantai. Serangan kilat artileri dan ribuan pasukan marinir melumpuhkan pertahanan musuh di gunung itu.
Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.
Eksotisme pantai Sekerat saat matahari terbit seolah tertutupi dengan kecamuk pertempuran. Deburan dan pecahan ombak seolah tak terdengar dikalahkan dentuman keras berbagai piranti tempur.
Situasi kian mencekam ketika roket RM 70 GRAD dimuntahkan secara bertubi-tubi. Lidah api yang panjang mengiringi hujan roket yang menembus sisi-sisi gunung dan menerjang pusat pertahanan musuh.
Suasana ini merupakan pelaksanaan rangkaian latihan puncak TNI Angkatan Laut (AL) bersandi Armada Jaya XXXI tahun 2012 yang digelar di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Senin (15/10). Latihan ini melibatkan semua unsur kesenjataan dan kekuatan TNI AL. Mulai dari kapal perang (KRI) dari berbagai jenis yang melakukan penyekatan dan pertempuran laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan langsung latihan tersebut.
Pertempuran juga didukung kapal Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) yang memuat ratusan prajurit marinir lengkap dengan seluruh kesenjataan infanteri, artileri dengan HOW 105 dan roket RM 70 GRAD, kavaleri dengan tank terbaru BMP 3F dari Rusia, serta LVT-7 dari Korea Selatan disamping tank lama.
Adapun kekuatan unsur yang tergabung antara lain 30 KRI dari berbagai jenis, pesawat udara berupa 4 unit cassa KMA, 2 unit heli bell, dan 2 unit heli BO-105. Untuk personel marinir, terdiri dari satu brigrat (2.681 personel), 17 tankfib, 33 RRF/BTR 50P, 8 KAPA, 2 RM 70 GRAD, 6 HOW 105, 3 MER 57, dan 2 truk TATRA.
Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin.
Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhon, KRI DPN 365 exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa TPO SUT, serta dari KRI FKO 368 Mistral-2.
"Namun ketika baru ditembak Yakhont saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis. Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba. Hanya Yakhont yang belum pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.
Yang istimewa, rudal Yakhon itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer. Anda bayangkan. Selama sejarah, baru ini yang menembak sejauh itu," katanya.
Dalam latihan ini dilakukan penembakan meriam maupun roket dengan skenario melindungi pasukan penyerang. "Dalam Armada Jaya XXXI ini, kita melaksanakan latihan secara lengkap. Mulai dari laut, pendaratan pantai, juga gerakan darat. Kita juga yakin senjata kita bisa digunakan dengan baik dan masih layak pakai," kata KSAL.
Serangan fajar dilaksanakan sejak subuh hingga sekitar pukul 07.00 Wita. Tembakan beruntun roket RM 70 GRAD menjadi pamungkas dari aksi tersebut. Lontaran berbunga api, dentuman yang keras, dan daya rusak yang kuat menjadi gambaran kualitas piranti tempur tersebut.
Pasca penembakan roket, pasukan infanteri masih terus melakukan perang darat, dan disimulasikan bergabung dengan TNI AD, untuk mengepung sarang musuh. Perang darat rencananya masih berlangsung hingga pukul 17.00 hari ini (16/10).
KSAL bangga dengan para prajurit yang dinilainya menjalankan misi latihan dengan baik. Ia pun berharap jajarannya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal untuk dipadukan dengan piranti alutsista yang semakin canggih.
Rombongan KSAL meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 Wita menuju bandara Tanjung Bara dengan helikopter. Setelah itu langsung menuju Balikpapan untuk seterusnya menuju Jakarta.
Sumber: Tribunnews
Hawk 200 Skuadron 12 Tinggal 16 Unit
Sejumlah anggota Paskhas TNI AU melakukan proses evakuasi bangkai pesawat Hawk 200, di Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau, Rabu, (17/10). FOTO ANTARA/Fachrozi Amri/ed/ama/12)
18 Oktober 2012, Pekanbaru: Pesawat tempur Hawk TNI AU yang menjadikan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, sebagai apron tinggal 16 unit, setelah satu pesawat sejenis mengalami kecelakaan saat melakukan latihan penerbangan.
"Atas insiden ini, pesawat sejenis (Hawk) di Lanud Pekanbaru tinggal 16 unit. Kondisinya baik," kata Panglima Koordinator Operasi (Pangko Ops) I Marsekal Muda Bagus Puruhito yang meninjau langsung proses evakuasi pesawat Hawk, Rabu sore.
Selain tinggal 16 unit di Lanud Pekanbaru, demikian Bagus, pesawat sejenis juga ada 16 unit lagi yang ditempatkan di lokasi lainnya.
"Jadi secara keseluruhan, ada sekitar 32 unit pesawat Hawk," katanya.
Bagus mengakui sangat menyesalkan insiden jatuhnya satu unit pesawat Hawk 200 di Pekanbaru.
Pesawat naas tersebut dikendalikan oleh pilot bernama Letda Reza Prasetyo yang berhasil selamat dari insiden maut.
Insiden jatuhnya pesawat buatan Inggris itu terjadi di sekitaran pemukiman warga RT 03, RW 03, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10) sekitar pukul 09.47 WIB.
Sebagian besar puing bangkai pesawat Hawk 200 itu juga telah dievakuasi oleh tim dari Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja (Dislambangja).
Sumber: ANTARA News
18 Oktober 2012, Pekanbaru: Pesawat tempur Hawk TNI AU yang menjadikan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, sebagai apron tinggal 16 unit, setelah satu pesawat sejenis mengalami kecelakaan saat melakukan latihan penerbangan.
"Atas insiden ini, pesawat sejenis (Hawk) di Lanud Pekanbaru tinggal 16 unit. Kondisinya baik," kata Panglima Koordinator Operasi (Pangko Ops) I Marsekal Muda Bagus Puruhito yang meninjau langsung proses evakuasi pesawat Hawk, Rabu sore.
Selain tinggal 16 unit di Lanud Pekanbaru, demikian Bagus, pesawat sejenis juga ada 16 unit lagi yang ditempatkan di lokasi lainnya.
"Jadi secara keseluruhan, ada sekitar 32 unit pesawat Hawk," katanya.
Bagus mengakui sangat menyesalkan insiden jatuhnya satu unit pesawat Hawk 200 di Pekanbaru.
Pesawat naas tersebut dikendalikan oleh pilot bernama Letda Reza Prasetyo yang berhasil selamat dari insiden maut.
Insiden jatuhnya pesawat buatan Inggris itu terjadi di sekitaran pemukiman warga RT 03, RW 03, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10) sekitar pukul 09.47 WIB.
Sebagian besar puing bangkai pesawat Hawk 200 itu juga telah dievakuasi oleh tim dari Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja (Dislambangja).
Sumber: ANTARA News
Subscribe to:
Posts (Atom)