Sistem pertahanan udara buatan Rusia S-300.
13 September 2009 -- Presiden Venezuela Hugo Chavez mengatakan Caracas akan menerima rudal jarak pendek.
Chazev mengatakan setelah kembali ke Venezuela setelah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara selama 10 hari, termasuk ke Rusia.
“Segera beberapa roket akan tiba,” ujar Chazev di istana presiden. “Roket dapat terbang 300 kilometer. Dan roket tidak pernah luput mengenai sasaran.”
“Kita tidak akan menyerang siapapun, ini hanya alat senjata pertahanan, sebab kita akan mempertahankan negara kita dari ancaman apapun, darimanapun datangnya,” Chazev mengatakan.
Presiden tidak mengatakan jumlah rudal yang akan dikirimkan. Ditambahkannya Venezuela membeli tank buatan Rusia T-72 dan T-90.
Venezuela terlibat perselisihan dengan negara tetangga Kolombia terkait rencana mengijinkan Amerika Serikat menempatkan pasukannya di Kolombia.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Rusia akan menjual tank dan jenis peralatan militer lainnya ke Venezuela, Kamis (10/9).
Medvedev mengumumkan setelah Chavez mengatakan Venezuela mengakui Abkhazia dan Ossetia Utara.
Rusia mengakui bekas Republik Georgia sebagai negara independen setelah berperang dengan Georgia akhir Agustus, dimana dimulai Angkatan Bersenjata Georgia menyerang Ossetia Utara agar patuh dibawah kontrol pusat.
RIA Novosti/@info-hankam
No comments:
Post a Comment