Salah satu kendaraan tempur amfibi US Marines Corps (USMC), bermanuver tempur saat pendaratan amfibi, pada Latihan Bersama Interoperability-Field Training Exercise (Latma IIP-FTX) 2009 di Pantai Banongan, Situbondo, Sabtu (17/10). Latma Korps Marinir dan USMC yang diikuti oleh 600 personel USMC dan 630 personel Korps Marinir digelar di Puslatpur Marinir Baluran Karangtekok Situbondo dan Selogiri Banyuwangi, hingga 24 Oktober 2009. (Foto: ANTARA/Eric Ireng)
18 Oktober 2009, Laut Jawa, Situbondo -- Marinir Amerika dan Indonesia melakukan pendaratan Amfibi bersama di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, untuk melakukan "penyerbuan" wilayah itu.
Lettu Marinir Mardiono dari Dinas Penerangan (Dispen) Korps Marinir lewat surat elektronik (email) kepada ANTARA Biro Jatim, Minggu, menyebutkan kegiatan itu merupakan rangkaian dari Latihan Bersama (Latma) yang digelar Marinir Indonesia dan Amerika.
"Latma kali ini bertajuk Interoperability-Field Training Exercise (IIP-FTX) Marine Exercise (Marex) 2009," katanya, didampingi rekannya, Serda Marinir Kuwadi.
Dalam sambutan pembukaan, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin menegaskan bahwa Latma Korps Marinir Indonesia-Amerika telah berhasil meningkatkan kerjasama antara kedua satuan Korps Marinir dengan sangat baik.
"Dalam latihan Indusa Marex 2009 yang melibatkan 1.300 personel dari kedua negara itu merupakan latihan bersama dengan skala terbesar yang pernah diadakan Marinir Indonesia – Amerika," katanya, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Operasi Komandan Korps Marinir Kolonel Marinir Ivan AR Titus.
Saat situasi keamanan global menuntut kemampuan dan kesiapsiagaan pasukan secara optimal dalam menghadapi perkembangan situasi dan berbagai isu, katanya, semuanya menuntut standar profesionalitas prajurit lapangan yang tinggi.
"Itu akan dapat dicapai pada latihan bersama Indusa Marex 2009, karena itu saya harapkan pada latihan bersama ini, Korps Marinir akan bersama-sama belajar, sehingga dapat menambah peningkatan kemampuan personel satu level lebih tinggi dari sebelumnya," katanya.
Dalam latihan itu, Marinir Indonesia akan memperoleh pengetahuan baru tentang perang kota (Marines Operation Urban Terrain), sedang Marinir Amerika (USMC) mendapat pengetahuan tentang sistem yang dipakai dalam pertempuran hutan, sehingga dalam latihan bersama ini dapat belajar dan saling melengkapi satu sama lain.
"Semuanya dilakukan berdasarkan semangat persaudaran 'Marines Brotherhood', karena inti dari latihan adalah meningkatkan interoperability antara Marinir Indonesia dan USMC dalam berintegrasi merancang proses perencanaan, pengumpulan informasi, aksi masing-masing staf hingga pengambilan keputusan di lapangan," katanya.
Oleh karena itu, selama latihan itu, peserta menggunakan standar kekuatan multinasinal prosedur operasi (MNFSOP).
Sementara itu, Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Caryn McClelland menyatakan latihan kerja sama itu bukanlah latihan kerja sama yang pertama kali, karena sebelumnya ada berbagai kerja sama militer antara Amerika dan Indonesia yang telah terselenggara dengan sukses.
"Dalam setiap program kerjasama, program-program kemasyarakatan selalu menjadi agenda penting, termasuk dalam rangkaian kegiatan latihan bersama di Situbondo kali ini, Marinir Amerika dan Indonesia akan bekerja sama membantu klinik kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan gigi kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, mereka juga akan bekerja sama memperbaiki gedung sekolah, sehingga memberikan kesempatan bagi marinir kedua negara untuk bekerja sama dan meninggalkan kenangan positif.
"Latihan di kawasan hutan memberikan kesempatan bagi Marinir Amerika untuk belajar dari Marinir Indonesia, mengingat selama ini latihan yang dilakukan oleh USMC lebih difokuskan dalam latihan di gurun pasir, dan para tenaga medis juga mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenai kasus-kasus medis yang baru," katanya.
Sejumlah anggota Infanteri US Marines Corps (USMC) melakukan parameter tempur, usai pendaratan amfibi. (Foto: ANTARA/Eric Ireng)
Seorang anggota Infanteri US Marines Corps (USMC) berlari usai pendaratan tempur amfibi. (Foto: ANTARA/Eric Ireng)
Sejumlah anggota Infanteri US Marines Corps (USMC) berjalan usai pendaratan tempur amfibi. (Foto: ANTARA/Eric Ireng)
Sejumlah anggota US Marines Corps dan Korps Marinir siaga di sekitar heli angkut personel milik USMC, Chinook CH-46, saat latihan evakuasi medis tempur, di Puslatpur Marinir Baluran, Karangtekok Situbondo, Minggu (18/10). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/pd/09)
Seorang prajurit Korps Marinir, siaga di sekitar heli angkut personel milik USMC, Chinook CH-46. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/PD/09)
Seorang anggota US Marines Corps dan sejumlah prajurit Korps Marinir, berlatih menembak menggunakan senapan tempur laras panjang di Puslatpur Marinir Baluran, Karangtekok Situbondo, Minggu (18/10). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/pd/09)
ANTARA JATIM
No comments:
Post a Comment