Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Friday, March 26, 2010
Wamenhan RI Adakan Kunjungan Kerja ke Jepang
25 Maret 2010, Tokyo, Jepang -- Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengadakan kunjungan kerja ke Jepang selama tiga hari 23-25 Maret 2010. Maksud dari kunjungan kerja tersebut dalam rangka menghadiri Bilateral Meeting dengan Kementerian Pertahanan Jepang.
Pertemuan Bilateral Meeting yang dilaksanakan pada hari kamis (25/3) pukul 09.30 waktu setempat tersebut, Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddien mengadakan pembicaraan langsung dengan Wamenhan Jepang Mr. Kimito Kanae. Turut mendampingi Wamenhan dalam acara Bilateral Meeting, Dirjakstra Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Puguh Santoso dan Atase Pertahanan RI di Jepang Kolonel Laut (S) Diki Atriana.
Dalam pertemuan tersebut Wamenhan menyampaikan bahwa Hubungan bilateral RI-Jepang di bidang pertahanan semakin berkembang dan terus menguat melalui kegiatan saling mengunjungi antara para pejabat pertahanan kedua negara, dan partisipasi dalam berbagai forum pertemuan, konferensi baik secara bilateral maupun multilateral, serta kerjasama pendidikan dan kerjasama teknis lainnya.
Oleh karena itu lanjut Wamenhan, Indonesia memandang negara Jepang sebagai kekuatan ekonomi yang memiliki dampak strategis bagi negara lain, termasuk bagi Indonesia. Dimikian halnya Jepang memandang Indonesia merupakan negara yang memiliki pengaruh bagi stabilitas regional, terutama keamanan maritim sebagai penentu kelancaran kegiatan ekonomi bagi negara-negara pengguna lalu lintas laut. Sedangkan dibidang pertahanan dan keamanan banyak kemajuan kerjasama telah dicapai.
Hasil capaian ini perlu terus dikembangkan dan terus ditingkatkan. Adapun bidang-bidang yang dimaksud antara lain Kerjasama pendidikan yang selama ini dilakukan antara lain, pengiriman personil ke NDA (National Defence Academy) Jepang, Indonesia telah mengirimkan lulusan SMU Taruna Nusantara untuk menjadi Taruna NDA Jepang dalam rangka pendidikan S-1 bidang science dengan beasiswa bantuan pemerintah Jepang. Secara berkala/tiap tahun pemerintah Jepang juga memberi beasiswa satu seat untuk program S-2. Saat ini 13 orang (Pa TNI + mantan siswa SMA Taruna Nusantara) sedang mengikuti pendidikan di NDA untuk S1 dan S2.
Sedangkan Perwira siswa Jepang, mulai 1973 s.d 2008, telah mengirimkan Perwira untuk mengikuti pendidikan di Indonesia sebanyak 5 orang (Sesko Angkatan). Selama ini Jepang juga menjadikan Indonesia sebagai tujuan kunjungan dari Lemdik AB Jepang terutama pada level Sesko gabungan/Lemhannas (National Institute Defence Studies). Kemhan perlu terus mendorong agar Jepang di masa yang akan datang juga dapat menjajaki kemungkinan mengirimkan personil untuk mengikuti pendidikan baik di Lemhannas maupun pendidikan militer lainnya di Indonesia.
Dalam bidang Kerjasama Bidang Keamanan Maritim, Jepang sebagai negara pengguna jalur laut Selat Malaka selain Amerika Serikat dan China. Sekitar 50.000 kapal per tahun atau 600 kapal per hari yang membawa sekitar 30% hasil dagang dunia, termasuk 80% pasokan minyak ke Jepang, melewati Selat Malaka. Indonesia menyadari dan memiliki komitmen tinggi dalam mengamankan kepentingan negara-negara pengguna Selat Malaka. Namun Indonesia juga menyadari adanya keterbatasan terutama dalam teknologi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, tidak terlalu berlebihan jika Jepang perlu didorong untuk terus meningkatkan partisipasinya terutama dalam meningkatkan kapasitas pengamanan sebagaimana mekanisme yang disepakati oleh littoral states (Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand). Hal-hal yang dapat dilakukan Jepang, seperti misalnya bantuan teknologi surveilance, alat komunikasi kepada Indonesia guna memudahkan pemantauan dan pengawasan keamanan di sekitar Selat Malaka dari kegiatan perompak, terorisme dan pengacau keamanan lainnya.
Pada sesi yang lain Wamenhan beserta Staf dan Para Wakil Menhan Negara Asean beserta Sekjen Asean mengadakan pertemuan Multilateral membahas rencana latihan internasional penanggulangan Bencana Alam dalam rangka ARF Disaster Relief exercise (DiRex 2011). Dalam pertemuan tersebut akan disepakati bahwa untuk latihan ARF Direx akan dilaksankan di Menado, Sulut dimana Indonesia dan Jepang akan bertindak sebagai Co-host, sedangkan Negara Anggota ARF lainnya bertindak sebagai Co-Sponsor. Adapun pertimbangan memilih Menado sebagai tempat latihan karena Menado merupakan salah satu area Ring Of Fire di Indonesia.
Sedangkan dalam hal kerjasama penanggulangan bencana (Disaster Relief), mengingat kondisi geografis Indonesia dan Jepang memiliki nasib yang sama dalam hal kerawanan bencana. Indonesia dan Jepang memiliki kesamaan cara pandang, bahwa penanganan bencana alam penting untuk disikapi dengan serius, bukan hanya untuk kepentingan nasional masing-masing, tetapi juga alasan kemanusiaan. Menyikapi hal tersebut disadari bahwa permasalahan bencana tidak bisa diselesaikan oleh dirinya sendiri dan pasti perlu bantuan negara lain. Dalam hal ini Indonesia memandang Jepang, lebih berpengalaman dan lebih siap terutama dalam kemajuan teknologi serta kepelatihan masyarakatnya untuk menghadapi bencana alam. Oleh sebab itu, sekali lagi tidak berlebihan jika sekiranya Jepang perlu membagi pengalaman yang diwujudkan dalam bentuk kerjasama antara lain, Penelitian bersama dalam bidang pencegahan dan penanganan bencana alam yang difokuskan pada peran militer dan pemanfaatan aset-aset militer pada semua tahap penanganan bencana alam. Kemudian Meningkatkan latihan bersama yang melibatkan unsur-unsur militer beserta perlengkapannya dalam bentuk table top exercise (simulasi) maupun geladi lapangan.
Selain itu pula sebagai negara yang lebih maju secara teknologi dan lebih mampu secara finansial, Jepang diharapkan dapat berpartisipasi melalui mekanisme bantuan terhadap BNPB, baik bantuan teknis untuk meningkatkan kapasitas (capacity building) atau melengkapi peralatan yang belum dimiliki.
Disamping berbagai pertemuan yang dilaksanakan Wamenhan, delegasi juga mengikuti Seminar Internasional Building An Asian Pacific Architecture for Security Coorperation yang di hadiri oleh para Stake Holder lainnya.
DMC
Labels:
Dephan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment