Sejumlah anggota TNI yang mengikuti Ekspedisi Khatulistiwa 2012 tiba di Lanud Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Selasa (3/4). Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang diikuti 1.173 peserta dari TNI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) , Wanadri, Resimen Mahasiswa (Menwa) dan mahasiswa tersebut, akan melakukan penjelajahan serta penelitian di wilayah perbatasan dari Tanjung Datuk (Kalimantan Barat) hingga Pulau Sebatik (Kalimantan Timur) selama 3,5 bulan. (Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang/ed/mes/12)
15 April 2012, Jakarta: Ekspedisi Khatulistiwa di Pulau Kalimantan diharapkan dapat mengasah dan melatih naluri tempur prajurit TNI.Kegiatan yang akan berlangsung hingga 17 Juli mendatang itu terbagi dalam empat koordinatoriat.
Kegiatan yang bertajuk “Lestarikan Alam Indonesia” ini melibatkan 977 orang, termasuk anggota Kopassus. “Kita bukan show of force untuk menekan Malaysia mengirim pasukan ke sana,”kata Komandan Grup III Kopassus Kolonel (Inf) Izhak Pangemanan seusai lomba menembak antarwartawan di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta,kemarin. Pasukan yang diberangkatkan akan menjelajah hutan belantara di Kalimantan sehingga lebih mengenal teritorial.
Selama kegiatan itu,mereka juga menjalin komunikasi dengan warga di sepanjang rute. Di samping mengasah kemampuan prajurit, ekspedisi juga untuk mendata dan meneliti sumber daya alam maupun potensi bencana di daerah itu. Karenanya, kegiatan ini juga melibatkan komponen bangsa yang lain, termasuk dari perguruan tinggi. Menurut Izhak, hasil dari pendataan dan penelitian akan dijadikan masukan bagi pimpinan dalam mengambil kebijakan pembangunan di pedalaman Kalimantan.
Hal ini sekaligus salah satu sumbangsih TNI. Pada kegiatan ini, terdata empat koordinatoriat yang masing- masing diisi tim dengan dikomandoi seorang danrem. Tiap koordinatoriat itu adalah wilayah barat meliputi Provinsi Kalimantan Barat,tengah (Provinsi Kalimantan Tengah), selatan (Provinsi Kalimantan Selatan), dan timur (Provinsi Kalimantan Timur).
Dari koordinatoriat itu dipecah lagi menjadi subkoordinatoriat sejumlah delapan buah, yaitu wilayah Sambas, Sanggau, Kapuas Hulu/Putussibau, Murung Raya/Muara Tewe, Nunukan, Malinau, Kutai Barat, Hulu Sungai Tengah/Barabai. Masing-masing dikomandani seorang dandim.
Dari seluruh tim, sebagian sudah melakukan penyusuran di hutan,tapi ada juga yang belum diberangkatkan.Di antara yang sudah bergerak adalah tim Nunukan di bawah pimpinan Dandim 0911 Nunukan, Letkol Inf Heri Setya, dengan wakilnya Mayor Inf Achiruddin. Tim menjelajahi hutan belantara di kawasan Hutan Simanggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.
Menurut perwira penerangan dan sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa Subsektor Nunukan, Kapten Marinir Mardiono, kegiatan ini diikuti sedikitnya 106 personel gabungan TNI dan sipil. Tim bergerak dengan penuh semangat. Dia menambahkan,melalui kegiatan ini diharapkan terwujud jiwa persatuan dan kesatuan antara TNI,Polri,dan seluruh komponen bangsa.
Di samping itu, kegiatan ini juga untuk mendata patok perbatasan, kerusakan hutan,segala potensi bencana dan geologi,flora fauna. “Khususnya penyelamatan orang utan dan sosial budaya di perbatasan Kalimantan,” ujarnya.
Kegiatan bergengsi itu terdiri atas unsur komando dan pengendali (kodal), tim penjelajah, tim peneliti. Mereka dibagi lagi menjadi empat unit, yakni Unit Kehutanan, Unit Flora dan Fauna, Unit Geologi dan Potensi Bencana Alam,dan Unit Sosial Budaya. Ada pula tim Komunikasi Sosial (Komsos) dan tim ahli/peneliti.
Sumber: SINDO
No comments:
Post a Comment