Helikopter Nuri TUDM. (Foto: airforce.gov.my)
10 Juni 2009, Jakarta -- RI dan Malaysia sepakat untuk memantapkan kerja sama industri pertahanan yang telah dirintis kedua negara sejak Maret 2009.
"Kerja sama industri pertahanan itu memerlukan penjajakan yang lebih sismatik di mana masing-masing pihak membentuk kelompok kerja," kata Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, usai menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Tentara Malaysia (ATM) Jenderal Abdul Azis Zaenal di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, kelompok kerja pihak Indonedia terdiri atas lima unsur yakni dari Departemen Pertahanan, Departemen Keuangan, Kementerian BUMN, Departemen Perindustrian dan Kementerian Ristek.
Pokja akan dipimpin Sekjen Departemen Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin. "Pokja akan mengkaji apa-apa saja yang ditawarkan Malaysia untuk dikerjasamakan," ujar Juwono.
Dalam pertemuan itu, lanjut dia, Malaysia juga menawarkan diri agar industri pertahanannya dapat diikutsertakan dalam tender perawatan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata TNI.
"Namun, kita akan mengedepankan bengkel-bengkel pemeliharaan dan perawatan alat utama sistem senjata kita dulu. Kita harus mengedepankan kepentingan industri pertahanan, sarana dan prasarana alat utama sistem senjata kita terlebih dulu," kata Sjafrie.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment