Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Berita Militer Negara Sahabat
Wednesday, September 2, 2009
Kuker Danrem 121/ABW Di Markas Pertahanan Darurat BPIKB
3 September 2009 -- Jawai Selatan, Kab. Sambas, Prov. Kalbar merupakan salah satu basis perjuangan bersenjata bagi pasukan Barisan Pemberontakan Indonesia Kalimantan Barat (BPIKB) selama Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 s.d 1950, oleh karena itu wilayah ini tidak luput dari perhatian Danrem 121/Abw Kolonel Inf Nukman Kosadi, (1/9) kunjungan kerja kali ini selain napak tilas rute para gerilyawan pemuda Kalbar yang di pimpin oleh Ali Anyang, juga dimaksudkan untuk silaturahmi dengan warga masyarakat setempat, terutama kepada para pelaku sejarah (Veteran 1945-1950) yang hingga saat ini masih hidup.
Dalam kesempatan kali ini, Danrem 121/Abw diterima oleh mantan Sekretaris Barisan Pemberontakan Indonesia Kalimantan Barat (BPIKB) bapak Hasan Daris NPV 14.001.299 mantan Pembantu Pelatih Pasukan BPIKB 1945 s.d 1950 di wilayah Kab. Sambas dan sekitarnya, yang saat ini beliau genap berusia 73 tahun. Dalam usia senjanya bapak Hasan Daris masih bisa beraktifitas di ladangnya, saat dijumpai rombongan Danrem 121/Abw di Masjid Jawai Selatan (Markas Pertahanan Darurat BPIKB) Hasan Daris menuturkan pengalamannya ketika dilatih oleh Serdadu Jepang dalam hal baris-berbaris, menembak, taktik bertempur, menyanyikan lagu kebangsaan Dai Nipon Jepon. Dari pengalamannya sebagai mantan Heiho itu Hasan Daris dapat melatih para pemuda Jawai dan sekitarnya untuk menjadi pasukan BPIKB.
Sementara itu mantan anggota BPIKB lainnya, dalam hal ini bapak Mohamad Lolem mengatakan bahwa Staf Pertahanan Darurat Pasukan BPIKB berusaha untuk mengumpulkan para donatur di wilayah ini dalam rangka pengadaan senjata api dari Malaysia, pada waktu itu berjumlah 16 orang donatur dan terkumpul dana sebesar Rp. 36.400,- dan beras 160 kg guna pembelian senjata laras panjang Karabin 12 pucuk dan Pistol 2 pucuk, senjata api ini diperoleh dari Malaysia dan diterima langsung oleh Kepala Pusat Perlengkapan BPIKB An. Tadjudin tertanggal 20 Januari 1949 di Markas Pertahanan Darurat BPIKB Jawai Selatan, Kab. Sambas.
Lebih lanjut Moh Lolem menuturkan, Komandan BPIKB Mohammad Ali Anyang sering menyampaikan kepada anggotanya tentang “persatuan, kesatuan dan memegang teguh disiplin, serta jangan sekali-kali mendengarkan atau menjalankan perintah dari siapapun juga, kecuali perintah dari Pimpinan BPIKB sendiri”; hal ini dimaksudkan agar perintah satu komando.
Penerangan Korem 121/Abw
Labels:
Sejarah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment