Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso (kanan) menerima cindera mata dari Perdana Menteri Timor Timur, Xanana Gusmao (kiri) dalam kunjungan kehormatan di Dili, Timor Timur, Kamis (3/9). Djoko Santoso berkunjung ke Dili atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata Timor Timur, Brigadir Jenderal Taur Matan Ruak, yang berharap kerja sama di antara kedua militer itu bisa semakin ditingkatkan. (Foto: ANTARA/marboen/ED/Spt/09)
3 September 2009, Dili -- Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, dan koleganya Panglima Angkatan Bersenjata Timor Timur (FDTL) Brigadir Jenderal Taur Matan Ruak, sepakat untuk meningkatkan kerja sama di antara kedua militer yang negaranya bertetangga itu.
"Kerja sama itu akan meliputi hal pendidikan dan pelatihan, peningkatan kapasitas serta kerja sama lain di antara kedua militer. Kunjungan ini sangat berarti bagi kedua negara, membuktikan hubungan baik kita semakin meningkat," kata Santoso di Markas Besar FDTL, di kawasan Tasitolu, Dili, Timor Timur, Kamis.
Santoso berkunjung ke Dili atas undangan Matan Ruak, dengan membawa sejumlah petinggi Markas Besar TNI dan Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan.
Rombongan Panglima TNI tiba di Bandar Udara Internasional Nicolau Lobato, Dili pukul 09.45 waktu setempat dengan pesawat terbang VIP dari Skuadron Udara 17, yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Matan Ruak, dalam sambutannya, menyatakan kegembiraan dan kebanggaannya tentang kunjungan Panglima TNI bersama rombongannya itu. Selama kunjungan resmi petinggi militer Indonesia dilakukan, suasana persahabatan dan kekeluargaan tampak sangat mencuat.
Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso (kanan), bertukar brevet dengan koleganya, Panglima Angkatan Bersenjata Timor Timur, Brigadir Jenderal Taur Matan Ruak (kiri), di Dili, Timor Timur, Kamis (3/9). (Foto: ANTARA/marboen/ED/pd/09)
Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso memberi penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Seroja, Dili, Timor Timur, Kamis (3/9). (Foto: ANTARA/marboen/ed/pd/09)
Baik Santoso dan Matan Ruak serta seluruh anggota rombongan yang hadir, senantiasa saling bertukar senyum dan bercerita satu sama lain.
Pengamanan terhadap rombongan itu cukup ketat, namun tidak menyebabkan kemacetan arus lalulintas di jalanan Kota Dili dan sekitarnya. Masyarakat Dili dan sekitarnya cukup antusias menyaksikan kehadiran Santoso dan rombongan.
Menurut satu sumber, undangan kepada Panglima TNI sebetulnya telah dilayangkan ke Markar Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, sejak beberapa tahun lalu. "Kami mengundang Pak Panglima sejak beberapa tahun lalu, namun baru sekarang bisa direalisasikan," kata sumber itu.
Santoso, dalam kunjungan perdana bersejarah antara Indonesia dan Timor Timur itu, disambut dalam satu upacara kehormatan militer di Markar Besar FDTL di Tasitolu. Matan Ruak sendiri terus mendampingi Santoso dalam kunjungan selama empat jam itu.
"Kami sepakat, pemerintah kedua negara akan memfasilitasi berbagai bentuk kerja sama yang ingin dilakukan. Jadi inventarisasi untuk keperluan itu akan segera dilakukan," kata Santoso.
Matan Ruak, kepada pers menyatakan, "Kunjungan ini sangat berarti bagi perbaikan hubungan dan peningkatan hubungan kedua negara. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan negara kami atas kesempatan ini."
Saat ditanya bentuk kerja sama yang ingin ditingkatkan, Matan Ruak menyatakan, hal itu akan meliputi juga kerja sama di wilayah perbatasan kedua negara dan peningkatan kapasitas militer.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment