Saturday, March 6, 2010

Marinir Gelar Latihan Antiteror di Perkotaan

Sejumlah teroris melepas tembakan dalam latihan atau simulasi penanggulangan terorisme oleh pasukan ksusus Batalyon Intai Amfibi 1 (Taifib-1) Marinir di atap gedung Tunjungan Plasa Surabaya, Jumat (5/3). Simulasi ini merupakan latihan peningkatan kemampuan pasukan khusus itu, sekaligus latihan untuk kesiapan penanggulangan ancaman terorisme di Indonesia. (Foto: ANTARA/Bhakti Pundhowo/edy)

05 Maret 2010, Surabaya - Prajurit Batalyon Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir menggelar latihan atau simulasi antiteror di perkotaan, Jumat, yakni kompleks Tunjungan Plasa, Grand City, dan Darmo Trade Center (DTC) Surabaya.

Di kompleks Tunjungan Plasa, latihan itu ditandai dengan aksi pembebasan pejabat yang disandera teroris di kompleks Tunjungan Plasa.

Menyikapi aksi penyanderaan itu, Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Letkol Marinir Fery Marpaung menerjunkan satu tim menuju Tunjungan Plasa.

Tim yang terdiri atas tujuh personel itu diangkut Helikopter Bell HU-417 milik Skuadron 400 Wing Udara Lanudal Juanda.

Setelah helikopter mendarat di atap kompleks Tunjungan Plasa, pasukan Taifib-1 Marinir melakukan "fast rope" (turun dari helikopter dengan seutas tali).

Suara tembakan dari teroris yang tiada henti menyambut kedatangan tujuh prajurit Taifib tersebut, namun pasukan terus bergerak menuju lokasi penyanderaan pejabat di salah satu gudang Tunjungan Plasa.

Akhirnya, baku tembak tak dapat dihindari lagi, sehingga tujuh anggota Pasukan Khusus Korps Marinir tersebut berhasil melumpuhkan teroris yang bersenjata laras panjang.


Dalam latihan penanggulangan teroris ini akan digunakan teknik fastroof (mendarat di atap) hingga stabo. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

Latihan anti teror ini diikuti 21 pasukan, masing-masing berisikan 7 orang personel. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

Pintu gudang tempat penyanderaan pun didobrak oleh anak buah Letkol Marinir Fery Marpaung itu, sehingga baku tembak terjadi lagi di dalam gudang.

Sandera pun dapat diselamatkan dan langsung dievakuasi dengan helikopter yang masih terbang di atap kompleks Tunjungan Plasa.

Evakuasi sandera menggunakan Special Tactical Airbone Operation (STABO), yaitu bergelantungan di bawah helikopter dengan tali.

Pasukan intai saat menerobos lokasi teroris yang menyandera seorang pejabat. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

Dalam operasi penyelamatan ini, seorang teroris berhasil dilumpuhkan. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

Latihan ini untuk memelihara kemampuan selain operasi militer perang juga kemampuan operasi anti teror. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

Latihan anti teror dilakukan di tiga pusat perbelanjaan yaitu di Darmo Trade Center (DTC), Tunjungan Plaza (TP), dan Golden City Mall (Goci). (Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

Menurut Komandan Batalyon Taifib-1 Marinir Letkol Marinir Fery Marpaung, latihan bertujuan untuk mengasah ketrampilan personel dan sekaligus memelihara kemampuan operasi antiteror di kota.

"Latihan menggunakan teknik fast rope dan stabo, karena teknik itu biasa digunakan di gedung-gedung tinggi atau lokasi pendaratan yang tergolong sulit dan penuh halangan," kata orang nomor satu di jajaran Batalyon Taifib-1 Marinir itu.

ANTARA JATIM

No comments:

Post a Comment