Monday, March 15, 2010

TNI AL Amankan Kunjungan Obama


15 Maret 2010, Surabaya -- Kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mendapatkan pengamanan ketat dari TNI AL, khususnya pengamanan di laut. Hal tersebut tertuang pada laporan Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksamana Pertama TNI Widodo, SE kepada Panglima Koamando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Among Margono, SE pada saat upacara pemberangkatan Gugus Tugas Operasi Arung Hiu -10/01 Tahun 2010 digelar di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (15/3).

Gugus Tugas Operasi Arung Hiu yang bertugas selama 3 bulan tersebut, melibatkan 522 personil terhitung mulai tanggal 15 Maret 2010, dengan melibatkan 5 kapal perang, 1 pesawat udara jenis Cassa U-624, 1 Helly BO 105 NV-144, 1 regu pasukan Marinir, 1 Tim Pasukan katak, dan 1 Tim Repair.

Selama operasi, kegiatan latihan yang akan dilaksanakan meliputi latihan tempur laut tingkat 3 dan melaksanakan penembakan di Pulau Gundul disekitar perairan Semarang, Jawa Tengah.

Secara umum, Gugus Tugas Operasi Arung Hiu tugas pokoknya melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut di wilayah Yuridiksi Nasional Indonesia kawasan Timur, dengan kegiatan meliputi operasi Intelejen, patroli Laut / penyekatan laut, patroli udara, penghalauan atau membayangi, penghentian dan melakukan pemeriksaan serta penghancuran untuk menegakan kedaulatan dan hukum di wilayah perairan Indonesia Timur dalam rangka menjamin kepentingan nasioanal Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam amanatnya Pangarmatim mengatakan, kegiatan operasi Arung Hiu 10/01 pada hakekatnya merupakan operasi siaga tempur laut dalam rangka memelihara dan meningkatkan stabilitas keamanan laut. Disamping itu, juga untuk meningkatkan eksistensi dan kewibawaan TNI AL/Koarmatim selaku penegak kedaulatan dan hukum di laut. Upaya untuk menjaga keamanan itu dilaksanakan dengan menggelar kekuatan laut di wilayah perairan yurisdksi nasional di kawasan Timur Indonesia.

Dihadapkan dengan perkembangan lingkungan strategis di masa mendatang, lanjut Pangarmatim, maka gangguan dan ancaman yang akan timbul semakin kompleks serta dapat memicu timbulnya berbagai pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut. Hal ini menuntut konsekuensi dari jajaran Koarmatim, untuk mampu mengantisipasi dengan sebaik-baiknya berbagai gangguan keamanan di perairan Koarmatim, guna menjamin stabilitas dan kedaulatan bangsa demi terwujudnya keberhasilan pembangunan nasional.

“Operasi Arung Hiu 10/01 Tahun 2010 ini merupakan salah satu wujud nyata tanggung jawab Koarmatim dalam menjalankan tugas pokok dan mengemban amanah bangsa dan negara,”tegas Pangarmatim. Kepala Dispen Koarmatim Letkol Laut Drs Toni Syaiful Keterangan gambar: Pangarmatim Laksda TNI Among Margono, SE saat memeriksa pasukan Gugus Tugas Operasi Arung Hiu 10/01 Tahun 2010 di Dermaga Koarmatim Ujung.

Penarmatim

No comments:

Post a Comment