Thursday, April 8, 2010

KSAD: Wilayah Kodam Udayana Rentan Gangguan Keamanan

Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral TNI George Toisutta (tengah) bersama pejabat baru Pangdam IX Udayana, Brigjen TNI Rachmat Budiyanto (kiri) dan mantan Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan (kanan) melakukan salam komando seusai serah terima jabatan di Denpasar, Bali, Jumat (9/4). Brigjen TNI Rachmat Budiyanto resmi menggantikan Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan sebagai Pangdam IX Udayana yang mewilayahi Bali, NTT dan NTB. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/Koz/hp/10)

09 April 2009, Denpasar -- Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menegaskan bahwa wilayah Kodam IX/Udayana, khususnya Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional rentan dengan berbagai gangguan keamanan, mulai dari masuknya obat terlarang hingga tindakan terorisme.

"Karena menjadi pusat aktivitas masyarakat lokal, nasional maupun internasional, maka wilayah ini harus aman. Apalagi ke daerah ini sering ada kunjungan tamu-tamu negara asing," katanya pada pelantikan Pangdam IX/Udayana di Denpasar, Jumat.

Pangdam IX/Udayana diserahterimakan dari Mayjen TNI Hotmangaradja Pandjaitan kepada Brigjen TNI Rachmat Budiyanto.

Hotmangaradja, akumni Akademi Militer angkatan 1977, selanjutnya akan menjabat Sekretaris Menko Polhukam, sementara Brigjen TNI Rachmat Budiyanto, alumni Akademi Militer 1976 sebelumnya menjabat Kasdam III/Siliwangi.

Dua prajurit TNI Kodam IX Udayana melintasi rintangan api saat atraksi di Denpasar, Bali, Jumat (9/4). Atraksi tersebut sekaligus untuk melatih dan uji kemampuan prajurit dalam menghadapi situasi terburuk di medan tempur. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/Koz/hp/10)

Dua prajurit TNI Kodam IX Udayana melintasi palang rintangan saat atraksi di Denpasar, Bali, Jumat (9/4). (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/Koz/hp/10)

KSAD mengatakan bahwa Kodam Udayana memiliki tugas dengan wilayah rangkaian pulau-pulau tersebar, yakni Bali, NTB dan NTT, maka persoalannya memiliki kekhususan, baik dari segi geografis maupun kondisi sosial masyarakatnya.

"Kondisi ini merupakan kekayaan khasanah bangsa karena wilayah Kodam Udayana, khususnya Bali menjadi tujuan wisata internasional. Kondisi ini berpotensi dikembangkan sehingga menjadi sumber pendapatan bagi daerah," kata George Toisutta.

Pada saat bersamaan, katanya, kondisi tersebut juga mengandung kerawanan karena terjadi arus aktivitas masyarakat yang sangat tinggi sehingga jika terjadi sesuatu bisa menggangu stabilitas keamanan.

"Apalagi, wilayah Kodam Udayana juga berbatasan darat dengan negara tetangga. Untuk itu perlu disiapkan potensi pertahanan wilayah nasional dengan baik," kata dia.

Pada kesempatan itu, ia mengemukakan bahwa kemanunggalan TNI dengan rakyat masih menjadi potensi untuk menjaga stabilitas keamanan negara, karena hal tersebut telah teruji. Untuk itu, semangat gotong royong di kalangan masyarakat harus dijaga.

Di Provinsi NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Timur terdapat 278 kilometer garis perbatasan negara. Untuk menjaga garis perbatasan sepanjang itu, TNI menempatkan satu Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Timur Markas Besar TNI berkekuatan satu batalion, yang kini dipercayakan kepada Batalion Infantri 742/Satya Wira Yudha.

Sebagai langkah antisipasi peningkatan koordinasi pengamanan dan pembinaan personil TNI-AD di Provinsi NTT yang menjadi wilayah tanggung jawab Komando Resort Militer 161/Wira Sakti, pada 19 Februari lalu telah diresmikan pendirian Brigade Infantri 021 Komodo, yang sementara ini berkekuatan tiga batalion infantri.

Sejak Timor Timur menjadi negara berdaulat pada 2002, masih terjadi sengketa perbatasan berupa klaim beberapa hektare tanah di perbatasan Indonesia dan Timor Timur yang belum tuntas hingga kini.

Pelantikan Pangdam Udayana itu dihadiri sejumlah perwira tinggi TNI dan kepolisian, sejumlah pejabat serta perwakilan negara asing. Kegiatan itu diisi dengan atraksi prajurit TNI AD, seperti bela diri dan halang rintang.

ANTARA

No comments:

Post a Comment