Panglima angkatan bersenjata dari kedua negara menyalami para peserta yang mengikuti latihan bersama ini. (Foto: Puspen TNI)
15 April 2010, Jakarta -- Indonesia dan Malaysia adalah dua negara besar yang posisinya sangat strategis di kawasan regional Asia Tenggara. Dua negara serumpun, bertetangga secara langsung, serta memiliki latar belakang tradisi dan budaya yang relatif sama.
Demikian dikatakan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin AS pada upacara penyambutan pasukan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia Indonesia (Malindo) Darat Samudera Angkasa (Darsasa)-7 AB/2010, di Lapangan GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (15/4).
Salah satu nilai strategis itu adalah karena eksistensi dan peran Selat Malaka, memposisikan Indonesia dan Malaysia sebagai negara yang bertanggung jawab dalam mengawal, menjaga, dan menjamin keamanan jalur logistik dunia. Berkaitan dengan kondisi tersebut Latgabma Malindo Darsasa-7 AB/2010, memiliki arti dan manfaat yang sangat besar bagi kedua negara yaitu meningkatkan kualitas dan kapasitas kerjasama militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentara Malaysia (ATM) di segala bidang, terutama berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalisme prajurit kedua negara, sehingga tercipta kesamaan prosedur pelaksanaan serta meningkatkan kemampuan dalam menjaga stabilitas keamanan regional Asia Tenggara, terutama bagi kedua negara dari segala bentuk ancaman terorisme dan bencana alam.
Asops Panglima TNI juga menyatakan bahwa, disisi lain Latgabma Malindo Darsasa-7 AB/2010 yang telah dilaksanakan bisa memberikan dampak penangkalan yang ampuh sehingga pihak lawan akan mengurungkan niat jahatnya. Pada akhirnya akan berdampak pada kondisi keamanan kawasan Asia Tenggara semakin mantap.
Pelita
No comments:
Post a Comment