Monday, September 13, 2010

3 Sukhoi Perkuat Pertahanan, 2 Teknisi Rusia Tewas, 1 Teknisi Sakit

Dua pesawat tempur tersebut diangkut menggunakan pesawat Antonov AN-124-100. (Foto: Dispenau)

14 September 2010, Makassar -- Dua pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM yang dipesan dari Rusia tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (10/9), yang akan disusul satu unit lagi pada Rabu (15/9). Ketiganya menunggu kelengkapan persenjataan sebelum memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Kedua pesawat Sukhoi SU-27 SKM telah tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin pada Jumat lalu, diangkut oleh pesawat Antonov AN-124- 100 dari Rusia. Kedatangan pesawat ini didampingi 40 instruktur dan mekanik asal Rusia yang akan mengecek, merakit, serta melatih pilot dan mekanik Indonesia.

Kedua pesawat ini bersama satu pesawat Sukhoi sejenis yang akan tiba Rabu mendatang dibuat oleh Komsomolsk Amure Aircraft Production Association di Rusia.

Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Hasanuddin Mayor Mulyadi, Senin (13/9), mengatakan, ketiga pesawat tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 11. Dengan tambahan itu, Skuadron Udara 11 nantinya akan terdiri atas sepuluh Sukhoi SU-27 SKM dan Sukhoi SU-30 MK2.

Pesawat tempur Sukhoi yang telah digunakan TNI AU sejak tahun 2004 ini menggantikan pesawat A-4 Sky Hawk yang tidak lagi digunakan (grounded ) sejak tahun 2005.

Akan tetapi, Kepala Penerangan Komando Operasi TNI AU II M ayor Sonaji Wibowo mengatakan, ketiga pesawat Sukhoi yang baru ini untuk sementara belum bisa beroperasi maksimal karena masih menunggu kelengkapan persenjataan.

”Berbeda dengan pengadaan p e sawat Sukhoi sebelumnya, pengadaan tiga pesawat Sukhoi ini tidak satu paket dengan persenjataannya. Persenjataan akan dibeli nanti, bertahap,” tuturnya . Sonaji mengaku belum tahu kapan seluruh persenjataan untuk tiga pesawat ini lengkap.

Jika ketiga pesawat Sukhoi ini sudah dilengkapi persenjataan, Sonaji mengatakan, pertahanan udara kawasan timur Indonesia atau wilayah yang berada dalam pengawasan Komando Operasi TNI AU II akan lebih baik.

”Adanya tambahan tiga pesawat tempur tentunya akan membuat pertahanan udara Indonesia, terutama di kawasan timur, lebih baik. Kawasan perbatasan di Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua akan terjaga lebih baik,” katanya.

Kedatangan dua pesawat tempur Sukhoi ini tertutup untuk diliput media.

Meninggal

Para prajurit TNI AU menurunkan pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM tersebut dari badan pesawat Antonov AN-124-100, Jumat (10/9/2010) lalu. (Foto: Dispenau)

Sementara itu, dua warga negara Rusia yang sedang bertugas di Pangkalan TNI AU Sultan Hasa nuddin—untuk menggaransi baik atau tidaknya tiga pesawat Sukhoi SU-27 SKM baru dari Rusia—meninggal, Senin kemarin.

Kedua warga negara Rusia itu bernama Sergei Voronin dan Alexander. Selain keduanya, satu warga Rusia lainnya, Victor Sapanov, menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar.

Ketiga orang ini adalah bagian dari 11 warga Rusia yang masuk dalam tim yang disebut warranty team yang bertugas mengecek baik atau tidaknya tiga pesawat Sukhoi baru buatan Rusia di Pangkalan Sultan Hasanuddin.

Kehadiran SU-27 SKM di Lanud Sultan Hasanuddin didampingi tim dari Rusia, diantaranya tiga pilot , 11 orang warranty team, tim assembling 12 orang dan satu orang the specialist of air craft, satu orang the specialist of JPC Sukhoi, serta 9 orang the specialist enterprice sub contractor dan 3 orang the representative of state corporation rostechnologi.

Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna saat ditemui di Rumah Sakit Stella Maris, Senin, mengatakan, sekitar pukul 07.00 Wita, saat tim hendak berangkat mengecek dua pesawat Sukhoi baru di pangkalan, Alexander tidak terlihat.

”Saat dicek, Alexander terlihat sudah terkapar di lantai. Kami segera bawa ke rumah sakit, tetapi ternyata meninggal di rumah sakit,” katanya.

Sementara rekannya, Voronin, menurut Agus, meninggal saat berada di rumah sakit setelah mengetahui rekannya meninggal. ”Ada kemungkinan Voronin meninggal karena penyakit jantung. Dia kaget setelah melihat Alexander meninggal,” ujar Agus. Dia melanjutkan, sekarang TNI AU bersama polisi masih menyelidiki penyebab meninggalnya kedua warga negara Rusia itu.

Dua teknisi masih dioptosi

Penyebab kematian dua perakit jet Sukhoi SU 27 SKM asal Rusia, Alexander dan Voronim, sampai malam ini (13/9) belum diketahui penyebabnya. Namun saat ini kedua jenazah tersebut masih menjalani otopsi di RS Bhayangkara Polda Sulselbar.

Menurut ketua tim foodsecurity kedokteran polisi Polda Sulselbar, AKP Mauluddin Anwar proses otopsi itu kemungkinan prosesnya masih lama, dia menambahkan otopsi terhadap dua warga Rusia itu dilakukan sejak pukul 19.00 WITa.

Sementara itu saat ini satu orang berwarga negara Rusia lainnya Viktor Sapanov masih menjalani perawatan di kamar 201 B Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Alexander ditemukan sudah tidak bernyawa di bawah kolong tempat tidur, sedangkan Voronim meninggal diduga karena serangan jantung.

Namun begitu Komandan Lanud Sultan Hasanuddin TNI AU, Marsekal Pertama Agus Supriatna belum mau mengungkapkan penyebab kematian kedua perakit Sukhoi tersebut. Agus hanya mengatakan untuk menunggu hasil dari dokter.

Kedua warga Rusia yang meninggal itu tiba di Lanud Hasanuddin Makassar sejak Minggu (5/9). Keduanya masuk dalam tim "warranty" yang beranggotakan 12 orang, sedangkan tim lainnya yakni tim "assembly".

Meski ada dua orang teknisi pesawat tempur itu yang tewas serta satu lainnya dirawat di rumah sakit namun Agus mengungkapkan perakitan itu tetap terus berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya.

KOMPAS/Suara Merdeka/TEMPO Interaktif/Suara Karya/Berita HanKam

No comments:

Post a Comment