Anggota SAS setelah berlatih menembak di Afghanistan. (Foto: Australia DoD)
20 September 2010, Jakarta -- Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat akan berlatih bersama pasukan khusus Australia atau SAS dalam operasi antiterorisme pembebasan sandera di terminal Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, tanggal 28 September mendatang.
”Tanggal 17 kemarin sudah datang pasukan khusus dari Australia,” kata Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopassus) Mayor Jenderal Lodewijk F Paulus, Minggu (19/9). Menurut dia, mulai 18 September lalu telah diadakan latihan bersama yang bersifat teknis di Jawa Barat. Untuk latihan yang bersifat taktis belum dilaksanakan. ”Akan dilakukan setelah ini,” kata Lodewijk.
Gelar di lapangan berupa latihan operasi akan dilaksanakan di Bandara Ngurah Rai. Skenarionya, ada gerakan teroris yang menyandera masyarakat di terminal bandara. Operasi antiteror dari dua pasukan khusus ini yang akan mengatasinya. Latihan ini akan diikuti sekitar 300 personel dari kedua belah pihak.
Taraf internasional
Menurut Lodewijk, ada tiga target utama dari latihan bersama ini. Sesuai dengan standar operasi dari dua pasukan khusus yang sudah bertaraf internasional ini, dipikirkan perlu untuk mengadakan kerja sama dan saling membagi ilmu. Dengan demikian, bisa tercapai standar operasi yang terpadu di antara keduanya.
Selain itu, sesuai dengan citra Bali sebagai pusat turisme dunia yang menjadi andalan industri pariwisata Indonesia, latihan bersama ini diharapkan memberikan rasa aman bagi turis. Apalagi, banyak turis dari Australia yang kerap berwisata ke Bali. Oleh karena itulah Bali dipilih sebagai tempat latihan bersama. ”Namun, latihan ini hanya di darat, jadi hanya di terminal bandara,” katanya.
KOMPAS
No comments:
Post a Comment