Kementrian Pertahanan Rusia menandatangani perjanjian pembelian sejumlah pesawat nirawak dengan sebuah perusahaan Israel, Jumat, 10 April 2009 ujar salah satu pejabat Kementrian seperti yang dilaporkan RIA Novosti.
Pembelian perangkat keras militer oleh Moskow dari Israel merupakan yang pertama kali dalam sejarah Rusia. Kementrian tidak menyebutkan perusahaan Israel tersebut, tetapi laporan jurnalis mengidentifikasi perusahaan tersebut Israel Aerospace Industries (IAI).
Pesawat nirawak yang akan dibeli Bird-Eye 400 mini, I-view MK150 dan Searcher Mk II medium range, dengan nilai kontrak mencapai USD50 Juta. Sebagian dari nilai kontrak sudah dibayarkan untuk menutupi biaya bantuan teknis dan pelatihan personil yang akan mengoperasikan pesawat tersebut.
Saat konflik di Republik Ossetia Selatan, Agustus 2008, Georgia menerjunkan pesawat nirawak buatan Israel. Dimana Georgia membeli 40 pesawat nirawak senilai USD2 Juta antara tahun 2006 dan 2008. Kinerja pesawat-pesawat ini sangat baik, sehingga pesawat nirawak buatan dalam negeri Rusia menjadi inferior. Georgia menggunakan pesawat tersebut untuk misi penyerangan saat konflik, termasuk sebuah serangan kepada Komandan Rusia di Kaukakus Jenderal Anatoly Khrulev hingga menderita luka yang serius.
Angkatan Udara (AU) Rusia meluncurkan program pengembangan sejumlah pesawat nirawak untuk berbagai tujuan. Komandan AU Jenderal Kolonel Alexander Zelin mengatakan tahun lalu, Rusia akan mengoperasikan pesawat nirawak dengan jarak terbang hingga 400 Km dan waktu terbang mencapai lebih 12 jam tahun 2011.
Searcher MkII
Akan tetapi perusahaan pertahanan, termasuk MiG, pabrik helikopter Rusia dan Vega Radio Engineering Corp., gagal menyediakan pesawat nirawak yang effektif untuk pihak militer. Hingga bulan Januari, Kementrian Pertahanan mempertimbangkan membeli pesawat nirawak dari luar Rusia. Keputusan pembelian tertunda karena lobi dari kalangan industri pertahanan Rusia.
Menurut Vladimir Popovkin yang bertanggung jawab untuk penggadaan peralatan militer, pembelian pesawat mata-mata nirawak dari negara asing hanya sementara, dan pembelian ini dirancang untuk menunjukan kepada industri Rusia apakah pesawat mata-mata nirawak itu.
Ditinjau dari estimasi variasi, militer Rusia membutuhkan lebih dari 100 pesawat nirawak dan sekurang-kurangnya 10 sistem pandu untuk memastikan keeffektifitasan pengamatan di medan tempur dalam konflik militer.
Tipchak
Angkatan Darat (AD) Rusia telah mengoperasikan sistem pesawat nirawak Tipchak sejak akhir tahun lalu. Tipchak dibuat oleh Vega Radio Engineering Co, dimana suatu unit Tipchak dapat mengoperasikan hingga 6 pesawat nirawak yang dilontarkan menggunakan ketepel peneumatik. Setiap pesawat nirawak berdaya jelajah 25 km dan dapat menyajikan target sasaran untuk satuan artileri dan misil balistik hingga jarak 350 km.
Pesawat dilengkapi kamera infra merah dan video sensor serta sebuah jaringan data digital termuktahir untuk komunikasi unit-unit artileri bagi target panduan laser.
Searcher Mk II
Spesifikasi
Kinerja
Lama terbang = 20 jam
Jarak = 300 km
Ketinggian = 23.000 kaki
Berat
Maksimum berat lepas landas = 436 kg
Maksimum muatan = 120 kg
Dimensi
Panjang keseluruhan = 5.85 m
Wingspan = 8.55 m
I-View 150
Spesifikasi
Kinerja
Lama terbang = 8 jam
Jarak = 150 km
Ketinggian = 20.000 kaki
Berat
Maksimum berat lepas landas =250 kg
Maksimum muatan = 60 kg
Dimensi
Panjang keseluruhan = 4.1 m
Wingspan = 7.1 m
RIA Novosti/@info-hankam
No comments:
Post a Comment