KRI Layang menghalau 2 kapal perang Malaysia KD Yu-3508 dan KD Ganas-3503 yang masuk perairan Indonesia di perairan Ambalat.
14 Oktober 2009, Jakarta -- TNI tidak akan menambah kekuatan di wilayah blok Ambalat. Kekuatan TNI AL di wilayah perairan tersebut dinilai cukup untuk menghalau kapal-kapal Malaysia yang melanggar teritorial NKRI.
"Kita tidak akan menambah kapal perang di Blok Ambalat," ujar Wakasal Laksamana Madya Mukhlas Sidik di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (14/10/2009).
Mukhlas menjelaskan saat ini ada 5 kapal perang yang disiagakan di Blok Ambalat. TNI AL juga mengaku tidak akan kompromi terhadap kapal-kapal asing yang melanggar wilayah kelautan RI.
"Apa pun alasannya, kalau melanggar teritorial akan kita halau," tegasnya.
Wilayah Blok Ambalat merupakan wilayah yang sering menimbulkan gesekan antara RI dan Malaysia. Selasa (13/10/2009) kemarin, 2 Kapal Diraja Malaysia kembali memasuki wilayah RI di Ambalat. Namun KRI Layang berhasil menghalau KD Yu-3508 dan KD Ganas-3503 milik Angkatan Laut Diraja Malaysia tersebut.
Ulah Kapal Perang Malaysia di Ambalat Dilaporkan ke Mabes TNI
Ulah kapal perang Malaysia yang masuk perairan Indonesia di perairan Ambalat dilaporkan ke Mabes TNI. Pimpinan KRI Layang 805 Letkol Laut (P) Rudhi Aviantara langsung mengirimkan laporan mengenai pelanggaran ini.
"Saya segera kirim kawat telegram ke Mabes TNI," kata Rudhi melalui telepon, Selasa (13/10/2009).
KRI Layang adalah kapal yang melakukan penghalauan 2 kapal Malaysia KD Yu-3508 dan KD Ganas-3503. Begitu dilakukan penghalauan, kapal milik negeri jiran itu pun kembali ke wilayah mereka.
"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita tadi," jelas Rudhi.
detikNews
No comments:
Post a Comment