Sebuah heli MI-17 buatan Rusia keluar dari pesawat kargo Antonov di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Kamis (3/6/08). Tiga dari enam heli pesanan TNI AD yang merupakan alutsista (alat utama sistem senjata) tersebut, merupakan alat pengamanan NKRI. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/mes/08)
16 November 2009, Semarang -- Kepala Staf Angkatan Darat Letjen George Toisutta menyatakan bahwa di tahun 2010 ini Penerbad mengajukan 6 helikopter MI-17.
"Itu kalau dananya cukup. Tapi masalah pengadaan peralatan semuanya silakan dikonfirmasi ke Mabes TNI," papar Letjen George Toisutta usai memimpin upacara HUT ke 50 Penerbad di Appron Lanumad A. Yani Semarang, Senin (16/11/2009).
George mengatakan tantangan yang dihadapi Puspenerbad saat ini dan ke depan antara lain keterbatasan alat utama pesawat terbang.
"Hal itu berdampak terhadap pemenuhan jam terbang, baik dalam pembinaan kekuatan maupun penggunaan kekuatan," katanya.
Keterbatasan itu menurut George berdampak pada tidak tercapainya pelaksanaan tugas secara optimal, serta tujuan dan sasaran dalam menyelenggarakan fungsi penerbangan belum dapat berjalan dengan baik.
"Alat utama penerbangan adalah pesawat terbang produksi luar negeri. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan komponen penerbangan baik suku cadang maupun pemeliharaan masih bergantung pihak luar negeri," ucap George.
KASAD juga mengakui keterbatasan anggaran negara untuk pembangunan dan pengadaan Alutsista penerbangan.
Sehubungan dengan itu KASAD mengatakan akan segera menjalankan reformasi internal sehingga tidak akan sering terjadi kecelakaan pesawat terbang.
oksezone
No comments:
Post a Comment