Panser Anoa digunakan Kontingen Garuda di Lebanon.
19 Februari 2010 -- Perdana Menteri Malaysia akan mengambil keputusan apakah pemerintahnya membeli kendaraan tempur dari PT. Pindad Indonesia, atau negara lainnya, ungkap Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, Rabu (17/2).
“Kami telah mengirimkan satu tim ke Pindad guna memperlajari produksi dan pelayanan purna jual serta sistem pembayaran. Setelah itu tim akan menyerahkan laporan ke Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak guna diambil sebuah keputusan,” ungkap Hamidi.
Panser Anoa bersaing ketat dengan panser buatan Korea Selatan dan Perancis. Dengan semangat yang dicanangkan PM Najib membangun industri pertahanan ASEAN, Indonesia optimis memenangkan tender ini. Malaysia meminta mesin yang digunakan diganti dengan buatan Mercedez, sedangkan Pindad menawarkan buatan Renault.
Malaysia telah membeli helikopter Super Puma dan pesawat CN-235 untuk angkatan bersenjatanya. Sedangkan Indonesia membeli kendaraan buatan Proton Saga untuk dijadikan taxi. Malaysia mengharapkan perawatan pesawat militer Indonesia di Malaysia sedangkan Malaysia akan mengirimkan kapal perangnya ke galangan kapal di Indonesia.
Hamidi mengatakan Malaysia tertarik juga menanamkan investasi galangan kapal di Indonesia karena negaranya memiliki banyak tenaga ahli perkapalan. Ratusan mantan karyawan PT. PAL Indonesia yang terkena program rasionalisasi bekerja di galangan kapal Malaysia.
KOMPAS.com/@info-hankam
No comments:
Post a Comment