Dari kanan, Dirut PT Industri Kereta Api (Inka) Roos Diatmoko, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Menristek Suharna Surapranata, Menhan Punomo Yusgiantoro, Menkopolhukam Djoko Suyanto, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida S Alisjahbana, berfoto bersama di depan lokomotif buatan PT Inka, di PT Inka, Madiun, Jatim, Minggu (24/7). Menurut Roos Diatmoko, PT Inka yang selama ini dikenal sebagai pabrik kereta api sebenarnya memiliki teknologi yang mampu mengembangkan produk Hankam. (Foto: ANTARA/Siswowidodo/ss/mes/11)
24 Juli 2011, Madiun (ANTARA News): PT Industri Kereta Api (PT INKA) memiliki peluang yang cukup luas untuk menopang industri pertahanan negara, yang selama ini masih dilakukan oleh PT Pindad.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto, dalam kunjungan kerjanya bersama tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya dan Panglima TNI ke PT INKA di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu, sore.
"Selama ini PT INKA memang fokus dalam hal transportasi perkeretaapian. Namun, mereka memiliki kemampuan yang suatu saat bisa ditransfer untuk menopang dan memperluas industri pertahanan negara. Apabila nanti Menteri Pertahanan menganggap hal tersebut perlu dilakukan, maka peluang itu sangat ada dan sangat mungkin," ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto, kepada wartawan.
Menurut dia, PT INKA memiliki elemen-elemen lain yang bisa dibangkitkan untuk menopang industri pertahanan Tanah Air, disamping fungsi utamanya mengembangkan produk transportasi sesuai perkembangan kebutuhan ekonomi masyarakat. Kesinergian inilah, yang membuat pihaknya, Menhan, dan menteri terkait lainnya ada di INKA saat ini.
Djoko memandang PT INKA merupakan industri strategis milik negara yang memiliki peran penting dalam menopang kebutuhan utama dalam negeri, baik untuk pemenuhan kebutuhan mobilitas ekonomi dan transportasi massal. Apalagi saat ini, INKA memiliki kemampuan lainnya untuk mendukung bidang pertahanan.
Keberadaannya sejajar dengan PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan industri strategis lainnya milik negara.
"Hal inilah juga, mengapa Menteri Bappenas ikut melakukan kunjungan kerja ke PT INKA. Karena hasil kunjungannya ini berkaitan langsung dengan perencanaan-perencanaan jangka menegah dan panjang yang harus ditopang oleh industri-industri strategis milik negara, seperti INKA," terang Djoko Suyanto.
Dengan demikian, lanjutnya, kebijakan pemerintah yang menekankan agar prioritas kebutuhan dalam negeri ditopang oleh industri strategis setempat, dapat terwujud.
Sementara, Direktur Utama PT INKA Roos Diatmoko, menyambut baik wacana Menko Polhukam dan menteri lainnya. Menurut dia, dengan dasar kompetensi industri transportasi, PT INKA juga dapat mendukung kemandirian dalam industri pertahanan dan keamanan negara.
"INKA memiliki bagian penting dalam industri stragtegis negara. Disamping tugas pokoknya sebagai industri strategis di bidang perkeretaapian, INKA juga dapat menunjang kemajuan sistem logistik nasional, sistem transportasi perkotaan, kereta, dan darat, serta sebagai industri penunjang untuk industri pertahanan," kata Roos Diatmoko.
Menurut Roos, INKA akan mencoba membuat beberapa produk penunjang kendaraan militer seperti "rolling chases" (perangkat roda penggerak) untuk kendaraan taktis seperti tank, "landing craft tank", dan kendaran penarik beberapa artileri.
"Tentunya yang tidak dibuat BUMN bidang pertahanan lainnya seperti PT PAL maupun PT Pindad," ucap Roos Diatmoko berkelakar.
Selain Menko Polhukam Djoko Suyanto, tiga menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang melakukan kunjungan kerja ke PT INKA adalah, Menteri Pertahan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Keempatnya juga didampingi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.
Mereka sebelumnya transit dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Iswahjudi Magetan. Di sana, rombongan para menteri dan Panglima TNI ini juga meninjau alat utama sistem senjata (alutsista), tepatnya di skuadron udara 3, 14 dan 15 pangkalan setempat.
Sumber: ANTARA News
No comments:
Post a Comment