Sunday, March 7, 2010

Polisi Sisir Kawasan Aceh Besar

Polisi menyelusuri hutan untuk memburu kelompok-kelomok yang terlibat jaringan teroris. (Foto: AFP/Suparta)

08 Maret 2010, Jakarta -- Aparat kepolisian masih terus menyisir kawasan Aceh Besar untuk mengejar kelompok bersenjata yang diduga jaringan teroris dan bersembunyi di kawasan tersebut.Aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di setiap jalan masuk ke desa.

Mobil polisi juga terlihat hilir mudik di sepanjang jalan dari wilayah Seulimum,Aceh Besar hingga Kabupaten Pidie. Dari pantauan juga terlihat pasukan Brimob terus siaga di permukiman Lamkabeu Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar yang merupakan lokasi pengepungan kelompok bersenjata yang diduga jaringan teroris sejak Selasa lalu (2/3). Di lokasi itu, wartawan dilarang melewati Masjid Al Hidayah Lamkabeu yang dijadikan markas polisi selama aksi pengepungan tersebut.Permukiman Lamkabue, terutama Desa Bayu,diyakini menjadi tempat persembunyian jaringan teroris yang diburu aparat kepolisian sejak 22 Februari lalu.

Kawasan pedalaman Aceh Besar itu selama lima hari terakhir dikepung pasukan Brimob dan tim antiteror Densus 88.Dalam pengepungan itu sempat terjadi kontak tembak antara kelompok bersenjata dan pasukan Brimob. Kontak tembak pada Kamis lalu (4/3) mengakibatkan 11 anggota Brimob terluka dan dua lainnya serta seorang anggota Densus 88 meninggal dunia. Mabes Polri mengaku masih menyelidiki keterkaitan antara jaringan teror Aceh dengan jaringan teroris yang tergabung dalam Tandzim Al Qoidah Indonesia seperti dilansir dalam blog mereka. Dalam blog itu, mereka menyebut gerakan radikal di kawasan Aceh Besar merupakan jaringannya.

Seorang anggota polisi menangis atas meninggalnya Hendrik Kusumo. (Foto: AFP/Suparta)

Dari 19 tersangka yang dibekuk, 3 orang dalam keadaan tewas. Tampak seorang yang diduga terlibat jaringan teroris tewas ditembak polisi pada Rabu (3/3) lalu. (Foto: AFP/Chaideer Mahyuddin)

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengatakan,hingga kini pasukan Brimob dan Densus 88 masih melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap sejumlah lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian para teroris.“Mereka diduga sudah menyebar,”terangnya. Kepala Korps Brigade Mobil (Kakor Brimob) Inspektur Jenderal Polisi Imam Sudjarwo mengatakan, pasukannya masih berada di Aceh untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku teroris. Pengamat intelijen dari Universitas Indonesia (UI) Andi Widjojanto menilai,kelompok bersenjata di Aceh tersebut cukup canggih karena mampu berada di daerah tersebut dengan kekuatan signifikan.

Dia menilai, intelijen Polri gagal mendeteksi ancaman tersebut.Info yang diberikan tidak valid sehingga menimbulkan korban tewas di pihak polisi.“Mereka yang diberangkatkan sepertinya tidak diberi tahu siapa yang dihadapi,”jelasnya. Dari pola gerakan,Andi menilai kelompok ini bisa dikategorikan sempalan baru dari kelompok terorisme. Dugaan lain,kelompok ini merupakan bagian dari jaringan terorisme pimpinan Noordin M Top dengan metamorfosisnya yang baru. Andi menambahkan,jika melihat persenjataan dan kemampuan mereka menghadapi aparat keamanan, jaringan teror di Aceh ini tidak bisa dianggap enteng. Sementara itu, suasana haru mewarnai pemakaman Briptu Boas Woasiri, anggota Densus 88 yang tewas dalam penyergapan jaringan teroris di Aceh Besar,kemarin.

Boas dimakamkan di Taman Makam Polisi Berjasa Cikeas,Kabupaten Bogor.Ayah Boas, Carlos Woisiri,menangis teredu-sedu melihat peti jenazah Boas sembari memeluk Rumanita, istri Boas. Bahkan salah seorang kerabat Boas sempat tak sadarkan diri saat melihat jasad Boas yang tiba di rumah duka di kompleks Brimob Kelapa Dua, Depok, sekitar pukul 22.30 WIB,Sabtu (6/3) malam. Upacara pelepasan Boas dipimpin oleh Wakil Kepala Korps Brimob, Brigjen Pol Syarif Gunawan. Sebelum upacara pelepasan secara militer dilaksanakan,pihak keluarga menggelar upacara adat untuk melepas kepergian Boas.

Rumanita,istri Boas,hingga kemarin terlihat shock. Bahkan, Rumanita sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua, karena pingsan dan kesehatannya menurun setelah mendengar kabar kematian Boas. Ditambah lagi, saat ini Rumanita tengah hamil anak kedua hasil pernikahannya dengan Boas.

SEPUTAR INDONESIA

No comments:

Post a Comment