Brimob dari Mabes Polri melakukan pergantian dengan pasukan Brimob sebelumnya, sebelum melakukan operasi pengepungan lanjutan terhadap kelompok radikal di kawasan hutan Desa Lam Kabeue, Aceh Besar, Jumat (5/3/2010). (Foto: Serambi/M. Anshar)
08 Maret 2010, Jakarta -- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi, mengingatkan pihak Mabes Polri, agar tak bertindak sendiri dalam pemberantasan terorisme.
Di banyak negara lain pun, pasukan anti teroris yang andal itu kan ada di kesatuan militernya.
"Minta bantuanlah ke TNI, karena mereka lebih berpengalaman melakukan aksi-aksi militer dalam medan apa pun, termasuk medan hutan sebagaimana di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD)," katanya, di Jakarta, Senin (8/3/2010).
Ia mengatakan itu menanggapi pernyataan pihak Polri yang mengungkapkan, gugurnya tiga polisi dalam operasi pemberantasan teroris di hutan NAD, karena pihaknya belum berpengalaman menghadapi medan tempur hutan.
"Di banyak negara lain pun, pasukan anti teroris yang andal itu kan ada di kesatuan militernya. Makanya, perlu ada kerjasama atau permintaan bantuan dari TNI," tandasnya.
Gugurnya lima anggota Polri (dua Densus dan tiga Brimob) di NAD, dengan alasan kurangnya pengalaman menghadapi medan tempur hutan, sangat amat disesalkan.
"Karenanya, sekali lagi kami dari Komisi I DPR RI mendesak Polri segeralah minta bantuan pihak TNI yang punya berjuta pengalaman menghadapi medan apa pun di Indonesia," katanya.
Fayakhun Andriadi juga mengharapkan, ke depan, tidak ada lagi alasan yang dicari-cari untuk menjelaskan ketidakmampuan aparat atau kegagalan tertentu dalam pemberantasan terorisme.
Polri Yakin Tangani Teroris Aceh Tanpa TNI
Polisi beristirahat selama operasi memburu teroris di Aceh, Minggu (7/3). (Foto: AFP/Suparta)
Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menegaskan, Polri yakin dapat memberantas kelompok teroris di Aceh tanpa turut campur Tentara Nasional Indonesia (TNI), meskipun tiga orang polisi telah tewas saat penggerebekan.
"Tidak. Tidak ada. Karena ini sepenuhnya akan ditangani kepolisian. Karena ini penegakan hukum," ucap Kapolri di Jakarta, Senin ( 8/3/2010 ), ketika ditanya apakah akan melibatkan TNI dalam penanganan di Aceh.
Kapolri menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan personil tambahan sebanyak satu satuan setingkat kompi ke Aceh untuk membantu personil di sana. Pihaknya masih memburu puluhan anggota teroris lain yang identitasnya telah diketahui. "Namanya sudah ada semua. Itu dalam pengejaran kita," ucapnya.
Kapolri membantah ketika ditanya apakah benar saat penggerebekan di pengunungan di Lamkabeu, Aceh Besar, petugas tidak mengenakan rompi dan helm anti peluru seperti yang diberitakan. "Tidak. Tidak," tegas Kapolri. Petugas kekurangan logistik peluru? "Semua sudah mencukupi. Tapi kembali ke masalah medan," tambahnya.
Seperti diberitakan, tiga anggota tewas saat penggerebekan di pengunungan di Lamkabeu. Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Edward Aritonang, petugas di lapangan kurang menguasai medan. Selain itu, kelompok teroris dilengkapi persenjataan yang cukup bagus serta berada di ketinggian.
KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment