Korvet project 20382 Tiger.
28 Juni 2009 -- Angkatan Laut Indonesia diwakili KASAL Laksamana Slamet Subijanto dan Rosoboronexport diwakili wakil pertama direktur Jenderal Vladimir Pakhomov menandatangani kesepakatan kontrak pembangunan korvet project 20382 Tiger untuk TNI AL di IMDS ke 3 di St. Petersburg, Jumat, 27 Juli 2007.
Rosoboronexport mengumumkan korvet ini akan dibuat di dua negara, Rusia dan Spanyol. Badan kapal akan dibangun di galangan kapal di Spanyol berdasarkan rancangan perusahaan Rusia CMKB Almaz, sedangkan pemasangan elektronik dan persenjataan oleh perusahaan Rusia di galangan kapal Severnaya Verf, St Petersburg.
Pertama kalinya dalam sejarah industri kapal perang Rusia, galangan kapal di Eropa Barat membuat kapal militer rancangan Rusia untuk negara ketiga. Korvet Tiger generasi terbaru dari kapal perang Rusia, mengusung teknologi siluman dimana kontruksinya dibuat dari plastik yang mampu mengabsorb dan menyebarkan gelombang radio.
Korvet Tiger project 20382 dibuat berdasarkan rancangan project 20380 yang telah digunakan oleh AL Rusia. Korvet dilengkapi dengan 8 x rudal anti kapal Uran-E atau CLUB, sistem rudal anti pesawat terbang Kashtan, meriam 100 milimeter AK-190M, torpedo 6 Mevedka-VE dan helikopter berbobot 12 ton; dapat dipilih Ka-27, Ka-28 atau Ka-31. CMKB Almaz merancang Tiger memungkinkan AK-190M digantikan Oto-Melara 76 milimeter, serta memungkinkan mengusung rudal Yahont atau BrahMos. Persenjataan yang dimiliki Tiger membuat korvet ini mampu melakukan peperangan anti kapal selam dan anti kapal permukaan.
Kapal korvet AL Rusia dari Project 20380.
Tiger yang digunakan AL Rusia menggunakan mesin buatan pabrik Kolomna yang dapat memacu kapal hingga 26 - 28 knot, mesin ini dapat digantikan dengan mesin diesel MTU buatan Jerman atau NPO Saturn buatan Ukraina.
Rosoboronexport dan Thales menandatangani nota kesepahaman kerjasama pemasaran - pengembangan bersama peralatan angkatan laut, di IMDS ke 4 di St Petersburg, Jumat, 26 Juni 2009, ujar pejabat Rosoboronexport Mikhail Bychkov. Dua korvet Tiger pesanan AL Indonesia dilengkapi dengan peralatan elektronik buatan Thales. Perangkat elekronik Thales juga digunakan pada empat kapal korvet kelas SIGMA. Perkiraan ahli harga satu unit korvet Tiger sekitar USD 120 - 150 juta seperti diberitakan harian bisnis Rusia Kommersant, 30 Juni 2007. Sedangkan harga 2 korvet kelas SIGMA I senilai USD 212 juta dan SIGMA II USD 339 juta (ANTARA News/ 15.02.06). Pembelian SIGMA menggunakan Kredit Ekspor (KE) tahun 2005-2009 senilai 1,9 miliar dolar AS.
Harga korvet SIGMA cukup mahal dengan spesifikasi persenjataan inferior dibandingkan Tiger, kemampuan siluman SIGMA tidak lebih unggul, harga SIGMA tidak berikut helikopter sedangkan Tiger dilengkapi satu unit helikopter Ka 32 Helix.
Hal ini membuat TNI AL melirik ke Rusia untuk melanjutkan program pengadaan korvet tahap II. Pemerintah RI saat itu tetap memutuskan meneruskan pembelian SIGMA II, karena kerjasama penggadaan korvet dari Belanda lebih dahulu daripada program Renstra TNI AL 2003-2013. Meskipun begitu tetap menimbulkan purbasangka seperti dalam suatu tulisan “Korvet Itu Akhirnya Jadi KRI” yang dimuat di Radio Nederland Wereldomroep, Rabu, 27 Juni 2007.
TNI AL selayaknya memiliki korvet Tiger ini untuk menandingi kapal perang negara tetangga. Karena korvet tugasnya bukan sekedar menangkap kapal ikan illegal negara asing, tetapi mampu memberi efek pengentar. Meskipun efeknya tidak sehebat jika kita mempunyai armada kapal selam berkemampuan siluman. JALESVEVA JAYAMAHE
RIA Novosti/Kommersant/PRAVDA/ANTARANews/@info-hankam
Note:
ADMIN-pun meragukan realisasi pembelian korvet tiger, karena tidak ada konfirmasi penandatanganan kontrak oleh Dephan sebagai wakil pemerintah RI. Tetapi RIA Novosti menurunkan berita dua kali terkait pembelian korvet tiger dalam sepekan, “Russia may export up to 40 diesel submarines by 2015” tanggal 24/6/2009. Paragraf terakhir terkait korvet tiger, tidak terlalu menyakinkan ADMIN bahwa RI merealisasikan pembelian ini. Karena merupakan duplikasi dari berita “Russia plans to sell $8 bln worth of weaponry in 2008” dan dan "Russia has over $5 bln in foreign naval orders" paragraf keempat tanggal 21/10/2008.
Berita “Rosoboronexport, Thales sign cooperation memorandum” paragraf keempat dan kelima tanggal 26/6/2009. Sulit mengabaikan bahwa berita pembelian korvet tiger hanya wacana saja.
ADMIN memberikan judul berita “TNI AL Pesan Korvet Tiger” bukan “RI Pesan Korvet Tiger”, karena masih belum yakin sepenuhnya pembelian korvet tiger ini. Hingga konten beritanya-pun hanya kronologis mulai tahun 2007 hingga berita terakhir 26/6/2009. @info-hankam
No comments:
Post a Comment