Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa (kanan) dan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton (kiri) saat memberi keterangan pers usai pertemuan bilateral di Kemenlu, Jakarta, Senin (3/9). Pertemuan bilateral tersebut merupakan kelanjutan dari serangkaian perbincangan sebelumnya termasuk ASEAN Regional Forum yang dihelat di Pnom Penh pada Juli 2012 lalu serta kerjasama bilateral antara dua negara serta isu-isu terkini di negara kawasan.
5 September 2012, Jakarta: Indonesia akan mendapat tambahan pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Menteri luar negeri AS,Hillary Clinton menilai hibah tersebut sebagai bentuk dukungan konkret AS terhadap keamanan Indonesia. Hal ini di sampaikan oleh Menlu RI Marti Natalegawa.
Namun sejauh ini, Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan hubungan luar negeri belum tahu apakah yang dimaksud dengan pemberian hibah pesawat F-16 itu seperti yang sudah di janjikan oleh AS sejak lama sebanyak 24 unit atau ada tambahan. "Sehingga jumlahnya lebih dari itu," ujar Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).
Oleh karena itu, kata Hasanuddin, posisi Komisi I saat ini menunggu penjelasan dari Pemerintah dan Kemenhan. "Kalau soal hibah F-16 sebanyak 24 unit itu sudah dibahas di Komisi I. Termasuk besaran anggarannya untuk perbaikan sekitar USD 600 juta," katanya.
Prinsipnya, sejauh hibah F-16 itu tidak ada persyaratan politiknya, tidak memberatkan kepentingan nasional dan tidak ada syarat-syarat lain dibelakang hari, maka Komisi I dapat memahami jika Pemerintah akan menerima tawaran hibah F-16 tersebut.
"Walau sesungguhnya Komisi I DPR sudah berulangkali mengatakan kepada Pemerintah perlunya modernisasi alutsista, termasuk soal pesawat dalam kondisi baru," tegasnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
No comments:
Post a Comment