Upacara penyerahan pertama helikopter AH-64D Apache Block III ke U.S. Army di Mesa Arizona, 2 November 2011. Apache Block III memulai era baru dunia penerbangan militer dengan teknologi dan kemampuan canggih dimana bermanfaat bagi prajurit dan komandan di medan tempur. Boeing akan membuat 51 unit AH-64D Apache Block III untuk U.S. Army berdasarkan Low Rate Initial Production. U.S. Army berencana mengakuisisi 690 unit Apache Block III. (Foto: Boeing)
22 September 2012, Jakarta: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Rodham Clinton mengumumkan penjualan delapan helikopter serang AH-64D Apache Longbow, setelah bertemu dengan Menlu Indonesia Marty Natalegawa di Washington D.C., Kamis (20/9).
Kontrak pembelian helikopter berikut perangkat elektronik dan persenjataan diperkirakan senilai 1,4 Milyar dolar.
Pemerintah Indonesia mengajukan paket pembelian:
1. 8 AH-64D APACHE Block III LONGBOW Attack Helicopters,
2. 19 T-700-GE-701D Engines (16 installed and 3 spares) ,
3. 9 Modernized Target Acquisition and Designation Sight/Modernized Pilot Night Vision Sensors,
4. 4 AN/APG-78 Fire Control Radars (FCR) with Radar Electronics Units (Longbow Component) ,
5. 4 AN/APR-48A Radar Frequency Interferometers,
6. 10 AAR-57(V) 3/5 Common Missile Warning Systems (CMWS) with 5th Sensor and Improved Countermeasure Dispenser,
7. 10 AN/AVR-2B Laser Detecting Sets,
8. 10 AN/APR-39A(V)4 Radar Signal Detecting Sets,
9. 24 Integrated Helmet and Display Sight Systems (IHDSS-21) ,
10. 32 M299A1 HELLFIRE Missile Launchers, and,
11. 140 HELLFIRE AGM-114R3 Missiles,
Paket pembelian meliputi juga perangkat penindai teman atau musuh IFF (Identification Friend or Foe), senjata berikut amunisi 30mm, perangkat latihan, simulator, perangkat komunikasi, generator, alat transportasi, kendaraan pendukung, suku cadang, dan pelatihan awak.
Kongres Amerika Serikat dikabarkan sempat tidak menyetujui penjualan Apache ke Indonesia. Pemerintah Obama menyakinkan pada Kongres bahwa penjualan ini sangat penting meningkatkan hubungan kerjasama komprehensif antar dua negara dan membantu meningkatkan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Konflik di Laut Cina Selatan antara China dan sejumlah negara serta peningkatan kekuatan militer China, membuat pemerintah Amerika Serikat mencari dukungan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Pembelian ini mengejutkan kalangan kalangan legislator, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin mengatakan "Benar-benar mengejutkan karena selama ini Kemenhan/TNI tidak pernah merencanakan pembelian heli Apache baik dalam APBN 2012 maupun RAPBN 2013 yang akan datang," dikutip media on-line Jurnal Parlemen di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta (22/9).
Tb. Hasanuddin membenarkan TNI berencana membeli 8 helikopter serang senilai 90 juta dolar dan 16 helikopter serbu senilai 170 juta dolar. Kedua paket pembelian ini akan dibeli dari PT Dirgantara Indonesia (DI) dan telah dilakukan kontrak. Sedangkan pembelian Apache akan dilakukan dengan Boeing, Co. "Pemerintah sebaiknya konsisten saja dengan rencana semula," sambung Hasanuddin.
Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menyesalkan pembelian ini, seharusnya pemerintah membeli helikopter angkut berat Chinook akan lebih cocok untuk operasi militer di Indonesia.
“Kami di Komisi I telah meminta Menteri Pertahanan membeli helicopter Chinook sejak tahun lalu melalui skema MFS (Military Foreign Sales), dimana Chinook lebih berguna dan pesawat multi-fungsi,” ucap Mahfudz.
Mahfudz berpendapat salah satu tugas militer membantu penangganan bencana alam, dimana helikopter Chinook dapat bertugas mendistribusikan bantuan ke wilayah bencana. Tugas ini lebih cocok diemban oleh Chinook dibandingkan Apache.
“Kami tidak berdebat mengenai kegunaan helikopter serang seperti Apache, tetapi prioritas utama saat ini adalah Chinook,” tambah Mahfudz. .
“Jika Amerika Serikat menawarkan keduanya kepada Indonesia, kami berterima kasih untuk itu,” pungkas Mahfudz.
TNI AD saat ini mengoperasikan 5 helikopter serang Mi-35P buatan Rusia dan 15 NB-105CB yang dipersenjatai senapan mesin atau FFAR (Folding Fins Air Rockets). Pembelian AH-64D Apache Block III Longbow menjadikan kekuatan udara TNI AD makin berotot. Apache Block III helikopter terbaru yang dibuat Boeing untuk U.S. Army. TNI AD akan menerima juga total 26 unit NBell-412EP yang dirakit di PT. DI.
Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) merencanakan mengembangkan kekuatannya menjadi tiga belas skadron disebar di wilayah strategis Indonesia hingga 2029. Saat ini, Puspenerbad memiliki empat skuadron helikopter, terdiri dari Skadron 11/Serbu di Semarang, Skadron 21/Serba Guna di Pondok Cabe, Jakarta, Skadron 31/Serbu di Semarang, dan Skadron 12/Serbu di Waytuba, Lampung.
Sumber: AFP/Jakarta Globe/DSCA/Jurnal Parlemen
@Berita HanKam
No comments:
Post a Comment