(Foto: Kemhan)
20 September 2011, Jakarta (SINDO): Kementrian Pertahanan mencanangkan untuk membangun sedikitnya tiga skuadron udara baru menyusul akan ada penambahan pesawat tempur dalam jumlah besar.
Salah satu daerah yang diproyeksikan adalah di wilayah Kalimantan Timur. Saat ini Kemhan telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung program tersebut serta sejumlah perencanaan lain menyangkut penguatan pertahanan di perbatasan. Nota kerja sama ditandatangani antara Sekjen Kemhan Marsekal Madya (Marsdya) TNI Erris Heryanto dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak di Kantor Kemhan,Jakarta,kemarin.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, besar kemungkinan akan dibangun satu skuadron udara di wilayah Kalimantan Timur. Saat ini Indonesia telah memiliki skuadron Hawk di Pekan Baru dan Kalimantan Barat, Sukhoi di Makassar,dan F-16 di Madiun.“Kita akan punya baby F-16 yaitu T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan, kemudian Super Tucano untuk counter insurgency.
Ini akan kita tata karena memang salah satu flash point yang kita waspadai adalah daerah perbatasan,” ungkapnya seusai penandatanganan nota kerja sama kemarin. Meskipun akan fokus di daerah perbatasan, skuadron itu tidak akan berada pada jarak yang terlalu dekat dengan negara lain.“Kalau terlalu dekat juga tidak baik.Tapi,kita bisa menjangkau dengan cepat.
Seperti tadi di lapangan terbang yang terletak di tengah antara Kalimantan Barat dengan Kalimantan Timur yang setiap saat bisa dipakai tidak hanya pesawat tempur, tapi juga pesawat transportasi untuk pembangunan infrastruktur,” urainya. Purnomo mengaku telah memperhitungkan berapa jumlah skuadron udara yang akan dibangun dan di mana saja lokasinya. Namun, mantan Menteri ESDM ini enggan untuk menerangkan secara lebih detail.“Tidak pas untuk disebutkan di sini.
Cukup banyak, lebih dari tiga skuadron,” kata dia. Gubernur Awang Faroek mengungkapkan, pihaknya siap dan merasa wajib untuk membantu penguatan pertahanan di Kalimantan Timur karena wilayah ini berbatasan langsung dengan negara lain, Malaysia. Ada tiga kabupaten dengan total 15 kecamatan di provinsi tersebut yang berbatasan dengan luar negeri.
“Panjang perbatasan 1.038 kilo meter. Sudah menjadi tekad kita bersama daerah perbatasan itu menjadi beranda NKRI.Namanya beranda, harus dibuat bagus,” katanya. Awang menyebut ada tiga landasan yang dibenahi agar bisa digunakan untuk mendaratkan pesawat dengan ukuran besar seperti Hercules milik TNI.Landasan itu juga diharapkan bisa mencapai panjang 2.500-3.000 meter agar dapat dijadikan landasan bagi pesawat tempur TNI Angkatan Udara.
“Dana untuk tiga landasan itu lebih dari Rp40 miliar di Kerayan, Rp8 miliar di Long Nawan, dan nilai serupa di Datah Dawai,”ungkap dia. Selain untuk mendukung pesawat-pesawat milik TNI Angkatan Udara, landasan itu juga diharapkan dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi wilayah setempat. Selama ini minimnya infrastruktur membuat harga-harga di sana melambung tinggi dan banyak komoditi yang akhirnya dijual ke Malaysia karena akses ke negeri jiran itu lebih baik.
“Jadi, arus barang dan jasa bisa semakin baik. Proses sudah dimulai tahun ini kita sudah anggarkan melalui APBD dan usulkan ada TMMD (tentara manunggal membangun desa) berskala besar,”paparnya. Selain landasan, Pemprov Kalimantan Timur juga akan membeli sejumlah helikopter yang akan dihibahkan bagi TNI.
“Untuk helikopter saja dananya Rp120 miliar. Jenis helikopter yang dibeli kita sesuaikan dengan standar kepentingan TNI. Tim sudah memilih Heli Bell-412 sesuai standar TNI.Kebetulan TNI juga pesan helikopter sejenis,” urai Awang.
Menhan Saksikan Penandatanganan Kerja Sama Hibah Aset Daerah Dengan Kaltim
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, menyaksikan penandatanganan Kesepakatan Kerja dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur di Gedung Bhinneka Tunggal Ika, Jakarta, Senin (19/8), tentang Hibah dan Pinjam Pakai Barang Milik Negara atau Daerah untuk pemenuhan kebutuhan Markas Komando dan daerah latihan TNI.
Kesepakatan Kerja Sama yang bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancaman, maupun gangguan yang berasal dari luar atau yang mungkin timbul dari dalam negeri, ditandai dengan penandatanganan oleh Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Heryanto dan Gubernur Provinsi Kaltim Drs. H. Awang Faroek Ishak MM. M.Si
Kemudian tahapan berikutnya yang akan direalisasikan setelah penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama ini adalah, dilaksanakan pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada tingkat Markas Besar (Mabes) Angkatan dengan tingkat Pemda setempat.
Sementara sejumlah kerjasama yang hingga kini sudah terlaksana antara TNI dengan Pemda Kaltim diantaranya, TNI mendapatkan hibah dan pinjam pakai tanah serta bangunan, diantaranya lahan seluas 100 ha dari Pemkab Berau yang ditempati Yon Armed -18/Berau Kaltim, lahan 100 ha dari Pemkab Malinau yang ditempati Yonif 614/RJP Malinau Kaltim, lahan seluas 150 ha dan bangunan dari Pemda Bulungan yang ditempati Brigif-24/BC dan Yonkav Kaltim, lahan seluas 160 ha dari Pemda Kutai Timur yang ditempati Yonif 612/MDG di Sangatta Kaltim dan Yon Zikon 11, lahan seluas 50 ha dari Pemda Berau untuk Skuadron Lap Helly Berau, lahan seluas 0,8 ha dari Pemda Kutai Timur yang ditempati Lanal Sangatta Lantamal VI, lahan seluas 0,6 ha dari Kabupaten Nunukan dan kota Tarakan untuk ditempati Lantamal VII dan Lanal Tarakan serta lahan seluas 117,687 ha dari Pemkot Tarakan untuk Lanud Tarakan Tipe C.
Dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama ini, kedua belah pihak berharap tercapainya tertib administrasi sesuai Peraturan dan Undang-Undang yang berlaku serta legalitas penggunaan lahan maupun bangunan yang digunakan TNI di Provinsi Kaltim.
Acara Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama antara Kemhan dengan Pemda Provinsi Kaltim dihadiri Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kasad, Kasau, Wakasal serta sejumlah pejabat dari Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan.
Sumber: SINDO/DMC
No comments:
Post a Comment