C-130H Hercules. (Foto: Australia DoD)
6 Juli 2012, Jakarta: Staff Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI Jaleswari Pramodhawardani mengatakan pemerintah lebih baik membeli pesawat hercules yang baru daripada menerima hibah. Sebab, pemberian hibah itu justru merugikan pemerintah.
"Kalau saya menilainya pemerintah harusnya membeli saja, jangan menerima hibah tersebut,"ujarnya dalam talk show DPD RI di Jakarta, Jumat (6/7).
Sebab, kata dia hibah pesawat itu justru akan menelan banyak anggaran. Bayangkan saja, untuk membawanya ke Indonesia saja diperlukan biaya yang tidak sedikit juga anggaran perbaikannya.
Sehingga, pemberian hibah ini menurutnya harus dipelajari benar-benar oleh pemerintah dan harus hati-hati. Karena ini, jelas Jelaswari bukan hanya persoalan anggaran tapi, juga pemerintah harus menilai kondisi dan kegunaan pesawat itu sendiri.
"Pemberian hibah itu juga membuat anggaran membengkak dan harus berhati-hati soal apa dan bagaimana kondisinya,"jelasnya.
Terlebih, Jelaswari juga menilai pemerintah dalam hal ini DPR harus mengkaitkan hibah pesawat ini apakah bisa memajukan pembangunan Indonesia atau tidak.
Dia juga menjelaskan, bahwa pemerintah terkesan kurang tegas dalam menolak hibah tersebut. Padahal, seharusnya kata dia, kita harus tegas dalam memutuskan dengan melihat keadaan alutsista, tapi pengawasan berlapis juga penting, karena ini menyangkut urusan negara.
"Kita harus tegas memutuskan, apakah kita menerima hibah atau membeli,"jelasnya.
Sumber: Republika
No comments:
Post a Comment