Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Safrie Sjamsoeddin didampingi Irjen Kemhan Laksdya TNI Sumartono dan Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo serta sejumlah pejabat Kemhan lainnya, Rabu (4/7), melakukan Rapat Kerja dengan Komisi I DPR-RI, di Jakarta, yang membahas agenda pencabutan tanda bintang. (Foto: DMC)
5 Juli 2012, Jakarta: Meski Kementerian Pertahanan telah memutuskan untuk membeli langsung Tank Leopard dari negera produsennya, hingga kini Komisi I DPR belum mengambil sikap.
Pasalnya, Kemenhan memang belum menyampaikan secara resmi ke Komisi I. "Komisi I sejauh ini belum memutuskan mendukung pengadaan tank Leopard dari Jerman," ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq kepada Jurnalparlemen.com di DPR, Rabu (4/7).
Meski demikian, kata Mahfudz, Komisi I menyambut baik keputusan Kemhan yang akan membeli langsung tank tersebut dari Jerman dan batal membeli Tank Leopard bekas Belanda. "Itu merupakan keputusan tepat. Kalau membeli tank bekas, pasti akan menambah anggaran untuk biaya perawatan, onderdil dan sebagainya," katanya.
Soal pembiayaan untuk pembelian Tank Leopard dari Jerman untuk TNI AD sudah dimasukkan ke dalam skema pembiayaan jangka menengah periode 2010-2014.
"Jadi tinggal dibahas secara detil dan teknisnya saja. Tapi, tetap diperlukan persetujuan terlebih dahulu dari Komisi I DPR," ucap Mahfudz.
Sebelumnya Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, Senin (2/6) menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia memutuskan untuk membeli 100 unit tank tempur utama Leopard dari Jerman senilai US$ 280 juta yang dibiayai dari alokasi pinjaman luar negeri
Wamenhan Optimis Parlemen Dukung Pembelian Leopard
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan optimistis Komisi I DPR RI akan mendukung dan menyetujui pembelian 100 unit tank tempur utama Leopard dari Jerman.
Sebab dalam pembicaraan sebelumnya atas rencana pengadaan tank Leopard, banyak di antara anggota Komisi I yang mendorong pembelian langsung dari negara produsennya, Jerman ketimbang membeli tank bekas dari Belanda.
"Semua tahu bahwa modernisasi Alutsista TNI merupakan tuntutan kepentingan nasional. DPR sebagai lembaga representasi dari bangsa ini, akan pasti akan setuju. Sepanjang kita lakukan secara transparan dan akuntabel," ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di sela-sela menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi I di DPR, Rabu (4/7).
Rapat kerja Komisi I dengan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ini sendiri berlangsung secara tertutup dengan sejumlah agenda. Di antaranya pembahasan anggaran Kemenhan dan pencabutan tanda bintang dalam program tertentu.
Sjafrie Sjamsoeddin memastikan bahwa dalam dalam rapat kerja kali ini pihaknya secara formal akan menyampaikan secara resmi rencana pengadaan 100 tank Leopard dari Jerman. "Walaupun sebenarnya sudah ada komunikasi," ujarnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
No comments:
Post a Comment