(Foto: Kopassus)
26 Maret 2012, Jakarta: Akibat jalur darat tertutup oleh perbukitan terjal, rawa, laut sungai, dan pantai, sehingga cukup menyulitkan bagi Tim Ekspedisi Khatulistiwa untuk melakukan penjelajahan, maka diputuskan komando dan pengendali (Kodal) harus melakukan droping logistik dengan menggunakan helikopter militer.
Bukan itu saja. Dua orang mahasiswapun terpaksa harus dievakuasi dengan si burung besi itu karena mereka dalam kondisi cidera dan kelelahan dalam perjalanan yang cukup panjang.
Demikian skenario latihan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012, Sub Sektor Nunukan pimpinan Mayor Infanteri Achirudin (Pamen Kopassus), di Kawasan Daerah Latihan Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (Pusdik Passus), Situlembang, Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/3).
Latihan ini berlangsung 20 Maret hingga 1 April 2012. Sementara itu, Ekspedisi Khatulistiwa itu sendiri akan berlangsung awal April hingga 17 Juli 2012.
Berdasarkan siaran pers, Perwira Penerangan dan Sejarah Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Sektor Nunukan, Kapten Marinir Mardiono, kegiatan akbar yang akan dihelat di Sub Sektor 5 Nunukan, terdiri dari penjelajahan, penelitian yang dibagi menjadi 4 Unit, yakni Unit Kehutanan, Unit Flora dan Fauna, Unit Geologi dan Potensi Bencana Alam dan Unit Sosial Budaya.
Sedangkan Komunikasi Sosial (Komsos), diikuti oleh sedikitnya 60 personel TNI dari tiga matra (TNI AD, TNI AL, dan TNI AU), serta Menwa dan Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
Tim penjelajah Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Latihan Mountinering
(Foto: Kopassus)
Tim penjelajah Ekspedisi Khatulistiwa 2012 menerima pembekalan materi Mountenering dari Kapten Inf Encun Pama Pusdikpassus bertempat di daerah latiahan Gunung Hutan Kopassus Situlembang, Bandung, Jawa Barat, Jum’at (23/3).
Pembekalan latihan Mountinering bagi peserta Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang dilaksanakan di daerah latihan Kopassus Situ lembang ini penting dilakukan mengingat medan yang akan dilalui memerlukan ketrampilan khusus tentang tehnis dan cara melakukan pemanjatan tebing atau melewati rintangan yang memerlukan cara khusus.
Materi yang diajarkan mengenai tali temali, pengenalan alat perlengkapan mountinering, cara melakukan pasrofing / raffeling menggunakan Helicopter maupun praktek lapangan cara pemanjatan tebing yang dilaksanakan di tebing yang ada dikawasan Situlembang. Latihan dan pembekalan Mountinering ini diharapkan menjadikan bekal bagi semua tim penjelajah Ekspedisi Khatulistiwa 2012 dilapangan apabila menemukan rintangan dan hambatan yang memerlukan keahlian seorang pemanjat.
Disamping pemebakalan Mountinering juga menerima menerima pembekalan bidang Geologi dari Profesor Adang sebagai tim ahli Geologi yang terlibat dalam kegiatan Ekspedisi khatulistiwa 2012. Sedangkan bagi Perwira dalam Sub korwil menerima pembekalan tentang kondisi wilayah perbatasan dengan peta tiga dimensi dari Bapak Tjuk Azis Suprapto anggota kehormatan Wanadri.
Sumber: Jurnas/Kopassus
No comments:
Post a Comment