Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Mayjen TNI Ediwan Prabowo berjabat tangan dengan Kepala Perwakilan JSC Rosoboronexport Indonesia Vadim Varaksin setelah menandatangi pembelian 37 Tank BMP 3F seri ke 2 di gedung Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta, 11-05, 2012. (Foto: TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo)
11 Mei 2012, Jakarta: Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontrak pembelian 37 unit tank BMP-3F seri kedua buatan Rusia. Tank-tank tersebut nantinya akan digunakan oleh TNI Angkatan Laut untuk memenuhi kebutuhan pertahanan.
"Pembelian ini menggunakan fasilitas pendanaan APBN tahun 2011 dan dengan mekanisme state credit," kata Kepala Badan Sarana Pertahan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo, dalam konferensi pers di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat, 11 Mei 2011.
Menurut Ediwan, pemerintah membeli seluruh tank itu dengan harga US$ 114 juta. "(Harga itu) Sudah termasuk amunisi, spare part, dan biaya pengiriman," ujarnya. "Kami sangat bangga dengan kontrak ini. Pembelian kedua ini mencerminkan TNI AL puas dengan pembelian tersebut," ujar Vadim Veraksim, perwakilan JSC Rosoboronexport.
Vadim menjelaskan, dalam penjualannya pihak Rusia juga akan melakukan transfer alih teknologi. "Akan diadakan semacam workshop pemeliharaan tank," kata dia.
Dari segi teknologi, kendaraan tempur ini diklaim hampir sempurna. BMP-3F dipersenjatai meriam 100 mm, senapan mesin 7.62 mm, serta peluru kendali anti-tank sehingga bisa digunakan untuk pertarungan langsung. BMP-3F memiliki bobot kurang lebih 18,7 ton, panjang sekitar 7,2 meter, lebar 3,3 meter dan tinggi 2,45 meter. Kapasitas awak tiga orang serta tujuh personel pasukan bersenjata lengkap.
Tank ini memiliki lapisan pelindung lebih tebal dari pengangkut personel lapis baja. Kendaraan ini juga sudah dipakai untuk menggantikan peran tank ringan. Dari segi bobot, BMP-3F merupakan kendaraan tempur kavaleri terberat yang yang dimiliki Korps Marinir saat ini. Bila dibanding tank-tank ringan milik TNI-AD, BMP-3F dinilai jauh lebih unggul dengan adopsi kanon 100 mm.
Selain Indonesia dan Rusia, BMP-3F ini juga telah digunakan angkatan bersenjata Ukraina, Sri Lanka, Siprus, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Korea Selatan. Pengadaan tank produksi Rosoboronext ini bukanlah pertama kalinya dilakukan. Pada tahun 2008 Indonesia telah membeli 17 unit BMP.
Sekilas Tentang Tank BMP-3F
Dari segi teknologi, kendaraan tempur lapis baja ini bisa dikatakan sempurna karena sesuai dengan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris). Keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki dari Tank BMP 3F ini antara lain, computer balistik telah di up grade dengan sistem digital yang lebih akurat, lubang penembakkan untuk pasukan yang semula diperuntukkan senapan serbu tipe AK-47 telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad, kemudian dilengkapi pula dengan rantai (track) yang dapat digunakan di aspal sehingga tidak merusak aspal, adanya penyempurnaan pada perlindungan terhadap peperangan nuklir biologi kimia (Nubika) serta perbedaan lainnya yang bersifat minor change pada tameng tombak (anti surge vane) yang semula tebal 5 mm menjadi 10 mm dan system pemanas ruangan yang disesuaikan dengan iklim di Indonesia.
Selain itu, keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki Tank BMP 3F diantaranya, mampu beroperasi di laut selama 7 jam dan untuk menunjang kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel. Dalam hal meriam, Tank BMP 3F dilengkapi kanon kaliber 100 mm, dimana kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/ roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik.
Konstruksi persenjataan Tank BMP 3F merupakan penggabungan dalam satu komponen antara meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini, memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara. Tank BMP 3F memiliki berbobot kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter, kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap.
Sumber: TEMPO/Kemhan
No comments:
Post a Comment