Prajurit UNIFIL dari kontingen Indonesia melakukan patroli menggunakan kendaraan tempur di dekat Taybe, Sektor Timur Area Operasi. (Foto: Pasqual Gorriz/Unifil)
4 Mei 2012, Jakarta: TNI berupaya membentuk satu batalyon mekanis yang memiliki kekuatan 800-1.000 personel untuk misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa. Hal ini merupakan bagian dari target Indonesia untuk masuk dalam peringkat 10 besar negara yang mengirimkan pasukan perdamaian.
"Kami harap tahun 2012 satu batalyon mekanis yang disiapkan dan satu kompi zeni bisa dikirim ke negara-negara yang tengah berkonflik. Kita punya kemampuan untuk melakukan tugas-tugas tersebut," kata Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Brigadir Jenderal TNI Imam Edy Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5).
Dengan membentuk batalyon mekanis ini, dia berharap TNI memiliki batalyon gerak cepat (standby forces) dan masuk dalam puncak United Nation Standby Aransement System (UNSAS). Penyiapan pasukan ini, menurut Imam, merupakan bagian dari target TNI untuk masuk ke dalam 10 besar negara yang mengirimkan pasukan perdamaian.
Dua tahun ke depan, TNI menargetkan dapat mengirimkan 4.000 personel di sejumlah negara yang berkonflik. "Dengan jumlah 4.000 personel, diharapkan Indonesia masuk 10 besar negara di dunia yang mengirimkan pasukan perdamaian.
Kita akan cari peluang-peluang yang ada dan melakukan kerja sama dengan lembaga lain yang berkaitan dengan peacekeeping di lingkup ASEAN,” tutur Imam.
PMPP juga tengah mencoba untuk mencari gambaran karena beberapa misi juga menyatakan akan memberikan seruan, khususnya untuk rumah sakit militer dimana PMPP akan menyiapkan tim medisnya, termasuk dokter spesialis.
Komandan PMPP TNI Tutup Kursus UNSOG dan UNLOG
Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Brigjen TNI Imam Edi Mulyono menutup pelatihan Special Operations Group of the United Nation (UNSOG) dan United Nation Logistics Officers (UNLOG) yang diikuti oleh 80 orang perwira dari TNI dan perwakilan dari delapan negara.
"Dengan berakhirnya pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjalankan tugas dalam misi penjaga perdamaian (peacekeeping)," kata Komandan PMPP Brigadir Jenderal TNI Imam Edi Mulyono di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/5).
Ke-80 orang peserta yang mengikuti program ini terdiri dari 45 orang perwira TNI dan 25 perwira dari negara lain, yakni Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Sri Lanka dan Thailand itu.
Mereka dipersiapkan untuk mengikuti misi-misi pemeliharaan perdamaian PBB. Kegiatan pelatihan ini dilakukan atas kerja sama dengan Global Peace Operations Initiative (GPIO)-US Pacific Command (USPACOM) yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan wawasan sebagai perwira staf dan perwira logistik pada misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sementara itu, dalam rangka memperingati "Peacekeepers Day" yang jatuh pada 29 Mei 2012 nanti, PMPP akan mengadakan berbagai kegiatan, antara lain, lomba menulis artikel tentang peacekeepers bagi wartawan, lomba dan pameran fotografi tentang peacekeepers serta pembuatan film peacekeepers berjudul "Garuda untuk Perdamaian".
Sumber: Jurnas
No comments:
Post a Comment